Latest Post
Tampilkan postingan dengan label juventus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label juventus. Tampilkan semua postingan
09.18
Tiga gol tersebut dikemas mantan penyerang Napoli itu saat Juventus melumat Pescara 6-1 di giornata 11 Serie A, Minggu (11/11) dinihari WIB. Tambahan tiga lainnya datang dari Arturo Vidal, Kwadwo Asamoah dan Sebastian Giovinco.
Buat Quagliarella, gol-gol tersebut pun dia persembahkan untuk ibunya yang sedang sakit. "Itu hat-trick pertama sepanjang karier saya, jadi saya akan mencari bolanya (untuk disimpan). Saya mendedikasikan gol ini untuk ibu saya, yang kini berada di rumah sakit dan akan menjalani operasi," sahut Quagliarella.
Tiga gol dan kemenangan 6-1 yang didapat Juventus disebut striker 29 tahun itu sebagai sebuah pembuktian kalau 'Si Nyonya Tua' tidak terpukul dan bisa langsung bangkit usai dikalahkan Inter Milan pekan lalu. Tiga poin dan enam gol dari Pescara memastikan Juve mempertahankan puncak klasemennya.
"Hal yang terpenting adalah bisa menang dan benar-benar memetik kemenangan. Kami menunjukkan kalau bisa saja kami mengalami kemunduran saat menghadapi tim sehebat Inter, tapi kami masih di sini."
"Kekalahan itu hanyalah sandungan dan itu membuat kami tambah kuat, karena kami bisa kembali ke jalur (kemenangan) dengan rasa lapar yang kami butuhkan," lanjutnya seperti diberitakan Football Italia.
Guagliarella sendiri sebenarnya bukan pilihan utama di barisan depan Zebra Turin. Pelatih Massimo Carrera lebih mengutamakan duet Sebastian Giovinco dan Mirko Vucinic.
Namun, pemain yang dibesarkan rival sekota Juventus—Torino—itu mampu menjawab dengan penampilan apik setiap kali diberi kesempatan. Termasuk sebuah gol ke gawang Chelsea di matchday 1 Liga Champions yang membuat pertandingan berakhir imbang 2-2.
Asisten pelatih Angelo Alessio memuji penampilan Quagliarella. "Quagliarella membuktikan dia bisa tampil baik begitu diberi kesempatan, tapi Antonio (Conte) lah yang menentukan formasi tim tergantung awalan dan juga sesi latihan. Quagliarella ditarik keluar karena mengalami kram dan tidak lebih dari itu," ucapnya.
Dengan gol-gol yang telah dia persembahkan untuk si Nyonya Tua, bukan tidak mungkin posisi reguler bakal menjadi milik Quagliarella. (twu)
Sempurna, Guagliarella!
Written By Khoierzblogs on Senin, 12 November 2012 | 09.18
![]() |
Torehan tiga gol ke gawang Pescara, menyempurnakan karier Fabio Quagliarella sejak memulai debut di Torino, 13 tahun silam. |
FABIO Quagliarella membuat catatan istimewa dalam kariernya. Untuk kali pertama sejak berkarier di sepakbola profesionel bersama Torino di musim 1999/2000, pemain 29 tahun ini sukses mencetak hattrick.
Tiga gol tersebut dikemas mantan penyerang Napoli itu saat Juventus melumat Pescara 6-1 di giornata 11 Serie A, Minggu (11/11) dinihari WIB. Tambahan tiga lainnya datang dari Arturo Vidal, Kwadwo Asamoah dan Sebastian Giovinco.
Buat Quagliarella, gol-gol tersebut pun dia persembahkan untuk ibunya yang sedang sakit. "Itu hat-trick pertama sepanjang karier saya, jadi saya akan mencari bolanya (untuk disimpan). Saya mendedikasikan gol ini untuk ibu saya, yang kini berada di rumah sakit dan akan menjalani operasi," sahut Quagliarella.
Tiga gol dan kemenangan 6-1 yang didapat Juventus disebut striker 29 tahun itu sebagai sebuah pembuktian kalau 'Si Nyonya Tua' tidak terpukul dan bisa langsung bangkit usai dikalahkan Inter Milan pekan lalu. Tiga poin dan enam gol dari Pescara memastikan Juve mempertahankan puncak klasemennya.
"Hal yang terpenting adalah bisa menang dan benar-benar memetik kemenangan. Kami menunjukkan kalau bisa saja kami mengalami kemunduran saat menghadapi tim sehebat Inter, tapi kami masih di sini."
"Kekalahan itu hanyalah sandungan dan itu membuat kami tambah kuat, karena kami bisa kembali ke jalur (kemenangan) dengan rasa lapar yang kami butuhkan," lanjutnya seperti diberitakan Football Italia.
Guagliarella sendiri sebenarnya bukan pilihan utama di barisan depan Zebra Turin. Pelatih Massimo Carrera lebih mengutamakan duet Sebastian Giovinco dan Mirko Vucinic.
Namun, pemain yang dibesarkan rival sekota Juventus—Torino—itu mampu menjawab dengan penampilan apik setiap kali diberi kesempatan. Termasuk sebuah gol ke gawang Chelsea di matchday 1 Liga Champions yang membuat pertandingan berakhir imbang 2-2.
Asisten pelatih Angelo Alessio memuji penampilan Quagliarella. "Quagliarella membuktikan dia bisa tampil baik begitu diberi kesempatan, tapi Antonio (Conte) lah yang menentukan formasi tim tergantung awalan dan juga sesi latihan. Quagliarella ditarik keluar karena mengalami kram dan tidak lebih dari itu," ucapnya.
Dengan gol-gol yang telah dia persembahkan untuk si Nyonya Tua, bukan tidak mungkin posisi reguler bakal menjadi milik Quagliarella. (twu)
08.49
Juventus Terbendung, Chelsea Tertinggi
Written By Taufik on Kamis, 04 Oktober 2012 | 08.49
![]() |
(harsem/dok) |
Barcelona, Chelsea, Manchester United, dan Valencia menjadi klub-klub elite Eropa yang sukses meraih kemenangan dalam hasil pertandingan Liga Champions pada Rabu, 3 Oktober 2012. Barca sukses memetik kemenangan dalam hasil pertandingan Barcelona vs Benfica 2-0. Setan Merah pun meraih tiga angka lewat hasil pertandingan Manchester United vs CFR Cluj 2-1.
Sementara itu, terjadi kejutan ketika Juventus ditahan imbang 1-1 oleh Shakhtar Donetsk dan Bayern Munchen yang tenggelam 3-1 oleh BATE Borisov dalam hasil liga Champion 2012
Di Grup E, Chelsea mengakhiri perlawanan tuan rumah Nordsjaelland dengan skor 0-4. Juan Mata menjadi pahlawan dengan dua golnya. Namun, hasil besar ini tak merefleksikan perjuangan tuan rumah yang unggul ball possessions 52%:48%. Tiga gol Chelsea dicetak pada 10 menit terakhir.
Kemenangan Chelsea mendongkrak posisi mereka ke puncak klasemen Grup E karena dalam pertandingan lain, Shakhtar Donetsk menahan imbang Juventus 1-1. Bianconeri tertinggal di menit 23 oleh Alex Teixeira sebelum Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan dua menit berselang.
Kejutan BATE
Di Grup F, kejutan besar terjadi ketika Bayern Munchen dibekap oleh tuan rumah BATE Borisov 3-1. Finalis tahun lalu dipaksa bekerja keras setelah tertinggal 2-0 hingga menit-menit terakhir. Kala Franck Ribery seakan bisa menipiskan jarak dengan golnya di menit 90, BATE masih bisa menamatkan pasukan Juup Heynckes lewat gol Renan Bressan.
Di Grup G, Barcelona menekuk Benfica dalam pertandingan yang berjalan alot. Barca sementara memuncaki klasemen dengan angka 6. Mereka disusul oleh Glasgow Celtic yang di luar dugaan menaklukkan tuan rumah Spartak Moskwa 2-3 dalam pertandingan yang lebih dahulu dua jam.
Di Grup H, Manchester United melupakan kekalahan mereka di liga domestik dengan menekuk Cluj 1-2. Dua gol kemenangan tim tamu dibuat oleh penyerang anyar mereka Robin Van Persie. Di lain tempat, Sporting Braga sukses kembali ke trek di Liga Champions dengan kemenangan 0-2 atas Galatasaray yang kini berada di posisi juru kunci.
Sementara itu, terjadi kejutan ketika Juventus ditahan imbang 1-1 oleh Shakhtar Donetsk dan Bayern Munchen yang tenggelam 3-1 oleh BATE Borisov dalam hasil liga Champion 2012
Di Grup E, Chelsea mengakhiri perlawanan tuan rumah Nordsjaelland dengan skor 0-4. Juan Mata menjadi pahlawan dengan dua golnya. Namun, hasil besar ini tak merefleksikan perjuangan tuan rumah yang unggul ball possessions 52%:48%. Tiga gol Chelsea dicetak pada 10 menit terakhir.
Kemenangan Chelsea mendongkrak posisi mereka ke puncak klasemen Grup E karena dalam pertandingan lain, Shakhtar Donetsk menahan imbang Juventus 1-1. Bianconeri tertinggal di menit 23 oleh Alex Teixeira sebelum Leonardo Bonucci menyamakan kedudukan dua menit berselang.
Kejutan BATE
Di Grup F, kejutan besar terjadi ketika Bayern Munchen dibekap oleh tuan rumah BATE Borisov 3-1. Finalis tahun lalu dipaksa bekerja keras setelah tertinggal 2-0 hingga menit-menit terakhir. Kala Franck Ribery seakan bisa menipiskan jarak dengan golnya di menit 90, BATE masih bisa menamatkan pasukan Juup Heynckes lewat gol Renan Bressan.
Di Grup G, Barcelona menekuk Benfica dalam pertandingan yang berjalan alot. Barca sementara memuncaki klasemen dengan angka 6. Mereka disusul oleh Glasgow Celtic yang di luar dugaan menaklukkan tuan rumah Spartak Moskwa 2-3 dalam pertandingan yang lebih dahulu dua jam.
Di Grup H, Manchester United melupakan kekalahan mereka di liga domestik dengan menekuk Cluj 1-2. Dua gol kemenangan tim tamu dibuat oleh penyerang anyar mereka Robin Van Persie. Di lain tempat, Sporting Braga sukses kembali ke trek di Liga Champions dengan kemenangan 0-2 atas Galatasaray yang kini berada di posisi juru kunci.
Label:
barcelona,
chelsea,
juventus,
liga champions,
manchester United,
Sport,
valencia
09.38
Nyonya Tua Bantai Serigala
Written By Taufik on Senin, 01 Oktober 2012 | 09.38
![]() |
Arturo Vidal (harsem/dok) |
JUVENTUS masih meneruskan catatan tak terkalahkannya musim ini, setelah berhasil membekuk AS Roma dengan skor 4-1 di Juventus Stadium, Minggu (30/9) dinihari WIB.
Dalam laga pekan keenam Seri A, Minggu (30/9) dinihari WIB, Juve sudah unggul tiga gol lebih dulu di babak pertama lewat Andrea Pirlo (menit 11), penalty Arturo Vidal di menit 16 dan Alessandro Matri menit 19.
Di babak kedua Roma sempat memperkecil ketertinggalan lewat Pablo Osvaldo di menit 69 sebelum akhirnya Sebastian Giovinco memantapkan kemenangan timnya di masa injury time.
Meski mampu menang dengan skor mencolok, kubu si Nyonya Tua menyebut pertandingan tersebut bukanlah partai mudah. "Ini bukan pertandingan yang mudah," ucap pelatih kiper Juventus, Claudio Filippi, seperti dikutip Football Italia.
"Memang benar kami punya start yang indah dan mampu melakukan segala yang kami inginkan dengan sangat cepat. Tapi, kami bertarung melawan tim yang akan melakukan hal-hal penting dan tetap dekat dengan posisi atas pada musim ini," tambahnya.
Sementara, pelatih Roma Zdenek Zeman mengakui tim Zebra Turin lebih superior. Menurut statistik Soccernet, Juve menguasai 53 persen ball possesion dengan menciptakan 20 peluang dengan delapan on goal. Sementara Roma "cuma" 12 kali dengan tiga mengarah ke gawang.
Maka wajar jika Zeman menyebut Juve terlalu tangguh untuk Roma dan membuat timnya tak mampu mengembangkan permainan selama 90 menit. "Kami mencoba memainkan permainan kami namun tidak bisa. Juventus jelas lebih superior sepanjang laga," ujar Zeman di Football Italia.
"Kami tidak bertahan atau menyerang secara efektif, jadi kami selalu berada di bawah tekanan. Masalahnya adalah menemukan gaya bermain, karena jika kami tidak bertahan secara bersama-sama maka ada celah yang tercipta dan tim bisa terpecah belah, sambungnya.
Dengan raihan tiga poin ini Bianconeri kokoh di puncak klasemen dengan 16 poin dari enam laganya dan masih tak terkalahkan di 45 laga terakhir di liga. Sementara itu Roma tertahan di urutan ke-6 dengan delapan poin. (twu)
09.08
Nyonya Tua Belum Keok
Written By Taufik on Kamis, 27 September 2012 | 09.08
![]() |
Sebastian Giovinco (harsem/dok) |
Hanya berbagi angka 0-0 dengan Fiorentina, tetapi Juventus mampu menjaga rekor tak terkalahkan 44 pertandingan!
Juventus menjalani laga kelima Liga Italia Serie A lebih dini dengan berkunjung ke markas Fiorentina. Asisten pelatih Juventus Massimo Carrera yang berambisi menjaga tren tiga poin sejak pertandingan pertama Serie A, akhirnya harus puas dengan skor imbang. Hasil Fiorentina vs Juventus berakhir dengan skor kacamata 0-0. Juve pun tetap menjaga rekor tak terkalahkan dari La Viola sejak 1998.
Bermain di Artemio Franchi, Rabu (26/9) dini hari WIB, arsitek Fiorentina Vicenzo Montella membangkucadangkan striker veteran Luca Toni. Di barisan depan terdapat Adem Ljajic dan si “Anak Ajaib” Stevan Jovetic.
Di sisi lain, Juve juga lebih memilih mengistirahatkan pemain pilarnya. Di lini depan Sebastian Giovinco berduet dengan Fabio Quagliarella yang dalam dua pertandingan terakhir selalu mencetak gol bagi Juve.
Unggul dalam penguasaan bola sejak menit pertama, Fiorentina terkendala penyelesaian akhir. Anak asuhan Montella sulit menerobos jantung pertahanan Juve yang bermain lebih lamban dari biasanya.
Namun lima menit sebelum peluit babak pertama ditiup, tendangan bebas Manuel Pasqual yang disambut sundulan Ljajic membuat publik Artemio Franchi bergemuruh. Untung mistar gawang Gianluigi Buffon menjadi penyelamat bagi tim tamu. Skor 0-0 untuk kedua tim menutup babak pertama.
Babak kedua tanpa perubahan. Hingga menit ke-58, barulah terjadi penyegaran. Fabio Quagliarella ditarik digantikan Mirco Vucinic. Sepuluh menit kemudian, Paul Pogba masuk mengantikan peran Andrea Pirlo.
Pujian untuk Fiorentina
Kedua kubu bermain dengan tempo yang sangat lamban. Fiorentina lebih ungul dengan serangan balik yang dimotori Jovetic. Hingga babak kedua dibunyikan, keduanya belum mampu memecahkan skor kacamata. Hasil imbang 0-0 pun tetap menjaga rekor 44 pertandingan tak terkalahkan bagi Juventus.
Striker Luca Toni yang pada pertandingan sebelumnya menjadi bencana bagi La Viola kembali bermain menggantikan Jovetic sementara Nicklas Bendtner harus menerima nasibnya dengan tidak diturunkan barang semenit pun.
Massimo Carrera memberikan pujian kepada Fiorentina karena berhasil menahan timnya. "Fiorentina pantas mendapatkan banyak pujian karena mereka terus berlari selama 90 menit dan bermain sangat baik. Kami tidak bisa melakukan apa yang kami inginkan," jelas Carrera.
"Kami tahu Fiorentina tampil sangat baik sehingga menyulitkan kami membobol gawang mereka dan di sisi lain menjaga gawang supaya tidak kebobolan," cetusnya. (rif)
Fiorentina: 1-Emiliano Viviano, 2-Gonzalo Rodríguez, 4-Facundo Roncaglia, 23-Manuel Pasqual, 16-Nenad Tomovic, 92-Rômulo (Giulio Migliaccio 91), 26-David Pizarro, 11-Juan Guillermo Cuadrado, 20-Borja Valero Iglesias, 8-Stevan Jovetic (Luca Toni 87′), 22-Adem Ljajic (Matías Fernández 76′)
Juventus: 1-Gianluigi Buffon, 3-Giorgio Chiellini, 15-Andrea Barzagli, 19-Leonardo Bonucci, 26-Stephan Lichtsteiner, 21-Andrea Pirlo (Paul Pogba 68′), 22-Kwadwo Asamoah, 23-Arturo Vidal, 24-Emanuele Giaccherini (Claudio Marchisi 74′), 12- Sebastian Giovinco, 27-Fabio Quagliarella (Mirko Vucinic 58′)
Juventus menjalani laga kelima Liga Italia Serie A lebih dini dengan berkunjung ke markas Fiorentina. Asisten pelatih Juventus Massimo Carrera yang berambisi menjaga tren tiga poin sejak pertandingan pertama Serie A, akhirnya harus puas dengan skor imbang. Hasil Fiorentina vs Juventus berakhir dengan skor kacamata 0-0. Juve pun tetap menjaga rekor tak terkalahkan dari La Viola sejak 1998.
Bermain di Artemio Franchi, Rabu (26/9) dini hari WIB, arsitek Fiorentina Vicenzo Montella membangkucadangkan striker veteran Luca Toni. Di barisan depan terdapat Adem Ljajic dan si “Anak Ajaib” Stevan Jovetic.
Di sisi lain, Juve juga lebih memilih mengistirahatkan pemain pilarnya. Di lini depan Sebastian Giovinco berduet dengan Fabio Quagliarella yang dalam dua pertandingan terakhir selalu mencetak gol bagi Juve.
Unggul dalam penguasaan bola sejak menit pertama, Fiorentina terkendala penyelesaian akhir. Anak asuhan Montella sulit menerobos jantung pertahanan Juve yang bermain lebih lamban dari biasanya.
Namun lima menit sebelum peluit babak pertama ditiup, tendangan bebas Manuel Pasqual yang disambut sundulan Ljajic membuat publik Artemio Franchi bergemuruh. Untung mistar gawang Gianluigi Buffon menjadi penyelamat bagi tim tamu. Skor 0-0 untuk kedua tim menutup babak pertama.
Babak kedua tanpa perubahan. Hingga menit ke-58, barulah terjadi penyegaran. Fabio Quagliarella ditarik digantikan Mirco Vucinic. Sepuluh menit kemudian, Paul Pogba masuk mengantikan peran Andrea Pirlo.
Pujian untuk Fiorentina
Kedua kubu bermain dengan tempo yang sangat lamban. Fiorentina lebih ungul dengan serangan balik yang dimotori Jovetic. Hingga babak kedua dibunyikan, keduanya belum mampu memecahkan skor kacamata. Hasil imbang 0-0 pun tetap menjaga rekor 44 pertandingan tak terkalahkan bagi Juventus.
Striker Luca Toni yang pada pertandingan sebelumnya menjadi bencana bagi La Viola kembali bermain menggantikan Jovetic sementara Nicklas Bendtner harus menerima nasibnya dengan tidak diturunkan barang semenit pun.
Massimo Carrera memberikan pujian kepada Fiorentina karena berhasil menahan timnya. "Fiorentina pantas mendapatkan banyak pujian karena mereka terus berlari selama 90 menit dan bermain sangat baik. Kami tidak bisa melakukan apa yang kami inginkan," jelas Carrera.
"Kami tahu Fiorentina tampil sangat baik sehingga menyulitkan kami membobol gawang mereka dan di sisi lain menjaga gawang supaya tidak kebobolan," cetusnya. (rif)
Fiorentina: 1-Emiliano Viviano, 2-Gonzalo Rodríguez, 4-Facundo Roncaglia, 23-Manuel Pasqual, 16-Nenad Tomovic, 92-Rômulo (Giulio Migliaccio 91), 26-David Pizarro, 11-Juan Guillermo Cuadrado, 20-Borja Valero Iglesias, 8-Stevan Jovetic (Luca Toni 87′), 22-Adem Ljajic (Matías Fernández 76′)
Juventus: 1-Gianluigi Buffon, 3-Giorgio Chiellini, 15-Andrea Barzagli, 19-Leonardo Bonucci, 26-Stephan Lichtsteiner, 21-Andrea Pirlo (Paul Pogba 68′), 22-Kwadwo Asamoah, 23-Arturo Vidal, 24-Emanuele Giaccherini (Claudio Marchisi 74′), 12- Sebastian Giovinco, 27-Fabio Quagliarella (Mirko Vucinic 58′)
09.40
Kemenangan ini mengantar Bianconeri yang masih menyimpan satu laga tunda kembali ke puncak klasemen dengan koleksi 49 poin atau unggul dua poin dari Milan. Namun, posisi capolista bisa saja beralih lagi ke Milan, jika mampu menundukkan Cesena. (twu)
Juve Kembali ke Puncak
Written By p3joeang45 on Senin, 20 Februari 2012 | 09.40
JUVENTUS meraih kemenangan penting kala menjamu Catania di Juventus Arena, Minggu (19/2) dinihari WIB. La Vecchia Signora unggul 3-1 sekaligus menggeser AC Milan dari pucuk klasemen.
Tuan rumah sempat dikejutkan dengan gol cepat Pablo Barrientos saat laga memasuki menit keempat. Gelandang asal Argentina ini melepaskan tendangan dari luar kotak penalti dan meluncur mulus tanpa mampu dicegah Gianluigi Buffon.
Juve langsung bereaksi. Sayang peluang Claudio Marchisio dan Marco Borriello belum mampu menembus gawang Tomas Kosicky.
Baru di menit 22, Si Nyonya Tua bisa menyamakan skor. Andrea Pirlo membawa Juve menyamakan kedudukan di menit 22 usai tendangan bebasnya melewati pagar betis Catania dan merobek gawang Kosicky yang sudah mati langkah.
Skor imbang bertahan hingga pertengahan babak kedua. Di menit 66 Catania harus bermain dengan 10 pemain setelah Marco Motta menerima kartu kuning kedua usai melanggar De Ceglie.
Situasi ini mampu dimanfaatkan tuan rumah dengan mencetak dua gol tambahan. Sundulan Giorgio Chiellini menyambut tendangan bebas Pirlo di menit 74 sukses merobek gawang Catania.
Enam menit kemudian Juve memperbesar keunggulannya. Fabio Quagliarella mampu memanfaatkan kesalahan pemain belakang Catania. Skor 3-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Kemenangan ini mengantar Bianconeri yang masih menyimpan satu laga tunda kembali ke puncak klasemen dengan koleksi 49 poin atau unggul dua poin dari Milan. Namun, posisi capolista bisa saja beralih lagi ke Milan, jika mampu menundukkan Cesena. (twu)
Label:
juventus,
liga italia,
Sport
09.15
Catatan lain yang layak diwaspadai Del Piero cs adalah pemain produk akademi Juventus ini selalu sukses mencetak gol dalam tiga kali pertemuan dengan bekas klubnya itu. Termasuk satu-satunya gol saat Parma dibantai 1-4 di awal musim ini.
Bek Juve Giorgio Chiellini pun sudah mewanti-wanti rekan-rekannya agar mewaspadai pemain ini. “Parma tim yang bagus di kandang. Giovinco merupakan pemain bintang, dan kami mengetahui dia dengan baik,” ujar Chiellini kepada laman resmi klub.
Tiga angka di Ennio Tardini bakal menjauhkan Si Nyonya Tua dari kejaran AC Milan yang baru bertanding Kamis (2/1) dinihari WIB di markas Lazio. Mampukah? ***
DURI ENNIO TARDINI
Written By p3joeang45 on Selasa, 31 Januari 2012 | 09.15
JUVENTUS masih kokoh di pucuk klasemen Serie A, tanpa sekalipun mengalami kekalahan. Tapi, lawatan ke Ennio Tardini, Rabu (1/2) dinihari WIB bisa saja memberi noda pertama untuk sang capolista.
La Vecchia Sognora memang mantap bertengger di puncak dengan 44 angka. Bila dibandingkan dengan Parma yang masih tercecer di trap 11, Juve pantas diunggulkan. Tapi, Gialloblu selalu saja menyulitkan Bianconeri.
Di pertemuan pertama musim ini, Parma dihajar 1-4 saat berkunjung ke Juventus Arena, 11 September silam. Namun, di musim sebelumnya Sebastian Giovinco cs dua kali mempecundangi Juventus.
Bahkan, Gialloblu mempermalukan Juve dengan skor mencolok 4-1 pada 15 Mei 2011, setelah di duel pertama musim 2010/2011 juga menang 1-0. Dengan tren positif yang didapat dalam tiga partai terakhirnya, Parma akan menjadi selilit untuk Bianconeri.
Pergantian nahkoda dari Franco Colomba ke Roberto Donadoni memberi perubahan signifikan bagi Parma. Sejak kedatangan Donadoni, 9 Januari, I Ducali belum tersentuh kekalahan, dengan torehan satu kemenangan dan dua imbang.
Pada giornata 20, Parma bermain seri 1-1 di markas Catania. Sementara Juve sukses menundukkan Udinese 2-1 di Juventus Arena lewat dua gol Alessandro Matri.
Satu nama yang bakal menjadi andalan Donadoni untuk mengacak-acak gawang Zebra Turin adalah Sebastian Giovinco. Bentrok kontra Juventus selalu menjadi spesial bagi pemuda kelahiran Turin ini. Ya, Giovinco sempat dua musim bermukim di Delle Alpi—markas Juve sebelum pindah ke Juventus Arena.
Gelandang 25 tahun ini kini menjadi pusat permainan Parma. Delapan gol dilesakkan Giovinco di Serie A musim ini, meski posisinya bukanlah seorang penyerang.
Catatan lain yang layak diwaspadai Del Piero cs adalah pemain produk akademi Juventus ini selalu sukses mencetak gol dalam tiga kali pertemuan dengan bekas klubnya itu. Termasuk satu-satunya gol saat Parma dibantai 1-4 di awal musim ini.
Bek Juve Giorgio Chiellini pun sudah mewanti-wanti rekan-rekannya agar mewaspadai pemain ini. “Parma tim yang bagus di kandang. Giovinco merupakan pemain bintang, dan kami mengetahui dia dengan baik,” ujar Chiellini kepada laman resmi klub.
Tiga angka di Ennio Tardini bakal menjauhkan Si Nyonya Tua dari kejaran AC Milan yang baru bertanding Kamis (2/1) dinihari WIB di markas Lazio. Mampukah? ***
Label:
juventus,
liga italia,
Sport
19.18
Duel sesama tim yang memiliki julukan Il Zebrette (Zebra) ini dipastikan akan berlangsung panas. Catatan apik kubu tuan rumah yang selalu menang di Friuli layak diwaspadai Juve.
Ditambah lagi, Zebra Udine merupakan tim dengan pertahanan terbaik di Serie A. Hingga 15 laga, skuad racikan Francesco Guidolin baru kemasukan sembilan gol. Statistik ini lebih baik bila dibandingkan Juventus (11 gol) maupun sang juara bertahan AC Milan (16 gol).
Catatan impresif Udinese tersebut menempatkan Antonio Di Natale di peringkat tiga, di bawah AC Milan dan Juventus. Il Zebrette mengoleksi 31 angka, sama dengan perolehan AC Milan, dan hanya dipisahkan dua poin dari Si Nyonya Tua di puncak klasemen.
Namun, Juventus pun siap meruntuhkan rekor Udinese di Friuli. Zebra Turin memiliki catatan apik setiap kali menyambangi markas Udinese.
Dicatat Soccerbase, dari 34 pertemuan sejak musim 1992/1993, Udinese cuma bisa menang tujuh kali dan kalah 22 kali. Jika dipersempit lagi, Udinese hanya bisa menundukkan juara 27 kali Seri A itu tiga kali di kandang. Musim lalu Juve menang 4-0 di sana.
Juventus yang belum sekalipun tersentuh kekalahan, berambisi mempertahankan pucuk klasemen dan menjadi Campione d'Inverno (juara musim dingin).
Apalagi jika berhasil jadi juara musim dingin maka peluang anak asuh Antonio Conte jadi itu kian terbuka lebar. Sebab dalam dua dekade terakhir, tim yang berada di puncak sebelum natal akan jadi juara di akhir musim.
Hanya Inter Milan (1990/1991), Fiorentina (1998/1999) dan Juve (1999/2000) yang gagal jadi juara setelah merebut Campione d'Inverno.
Maka dari itu laga di Friuli akan jadi krusial karena siapa yang jadi pemenang di sana akan menutup tahun 2011 dengan berada di puncak klasemen.
Hasil imbang hanya akan menguntungkan AC Milan yang "cuma" melawan peringkat ke-12, Cagliari, dan berpeluang besar menang untuk mengambil alih capolista.
Bentrok Udinese kontra Juventus ini seharusnya digelar pada pekan pertama Serie A, September silam. Namun, Liga Italia gagal menggelar pertandingan karena belum ada kesepakatan dengan asosiasi pemain, yang berujung pada penundaan.
Mampukan Udinese memberi kekalahan pertama kali untuk Juventus musim ini atau justru tim tamu tetap berkuasa di musim dingin? ***
DERBI ZEBRETTE
Written By p3joeang45 on Rabu, 21 Desember 2011 | 19.18
JUVENTUS bakal mendapat ujian berat ketika harus bertandang ke Stadion Friuli markas Udinese, Kamis (22/12) dinihari WIB. Status capolista hingga giornata 15 Serie A, rawan tergusur jika La Vecchia Signora gagal menuai angka penuh dari Udinese.
Duel sesama tim yang memiliki julukan Il Zebrette (Zebra) ini dipastikan akan berlangsung panas. Catatan apik kubu tuan rumah yang selalu menang di Friuli layak diwaspadai Juve.
Ditambah lagi, Zebra Udine merupakan tim dengan pertahanan terbaik di Serie A. Hingga 15 laga, skuad racikan Francesco Guidolin baru kemasukan sembilan gol. Statistik ini lebih baik bila dibandingkan Juventus (11 gol) maupun sang juara bertahan AC Milan (16 gol).
Catatan impresif Udinese tersebut menempatkan Antonio Di Natale di peringkat tiga, di bawah AC Milan dan Juventus. Il Zebrette mengoleksi 31 angka, sama dengan perolehan AC Milan, dan hanya dipisahkan dua poin dari Si Nyonya Tua di puncak klasemen.
Namun, Juventus pun siap meruntuhkan rekor Udinese di Friuli. Zebra Turin memiliki catatan apik setiap kali menyambangi markas Udinese.
Dicatat Soccerbase, dari 34 pertemuan sejak musim 1992/1993, Udinese cuma bisa menang tujuh kali dan kalah 22 kali. Jika dipersempit lagi, Udinese hanya bisa menundukkan juara 27 kali Seri A itu tiga kali di kandang. Musim lalu Juve menang 4-0 di sana.
Juventus yang belum sekalipun tersentuh kekalahan, berambisi mempertahankan pucuk klasemen dan menjadi Campione d'Inverno (juara musim dingin).
Apalagi jika berhasil jadi juara musim dingin maka peluang anak asuh Antonio Conte jadi itu kian terbuka lebar. Sebab dalam dua dekade terakhir, tim yang berada di puncak sebelum natal akan jadi juara di akhir musim.
Hanya Inter Milan (1990/1991), Fiorentina (1998/1999) dan Juve (1999/2000) yang gagal jadi juara setelah merebut Campione d'Inverno.
Maka dari itu laga di Friuli akan jadi krusial karena siapa yang jadi pemenang di sana akan menutup tahun 2011 dengan berada di puncak klasemen.
Hasil imbang hanya akan menguntungkan AC Milan yang "cuma" melawan peringkat ke-12, Cagliari, dan berpeluang besar menang untuk mengambil alih capolista.
Bentrok Udinese kontra Juventus ini seharusnya digelar pada pekan pertama Serie A, September silam. Namun, Liga Italia gagal menggelar pertandingan karena belum ada kesepakatan dengan asosiasi pemain, yang berujung pada penundaan.
Mampukan Udinese memberi kekalahan pertama kali untuk Juventus musim ini atau justru tim tamu tetap berkuasa di musim dingin? ***
Label:
juventus,
liga italia,
Sepakbola
10.55
Juve Juara? Tunggu Dulu!
Written By p3joeang45 on Senin, 28 November 2011 | 10.55
Juventus menjadi favorit meraih Scudetto musim ini belum terkalahkan hingga pertandingan ke-11 Serie A. Namun, sudah pantaskah “I Bianconeri” kembali menjadi yang terbaik di Italia?
Sebuah gol Simone Pepe pada menit ke-34 memastikan kemenangan Juventus atas Lazio pada lanjutan Serie A di Stadion Olimpico, Minggu dinihari WIB kemarin. Kemenangan tersebut membuat Juventus kembali memuncaki klasemen Serie A.
Hingga kini Juventus menjadi satu-satunya klub yang belum terkalahkan di Serie A dan mereka menjadi favorit merebut Scudetto. Namun, sudah pantaskah tim besutan Antonio Conte tersebut difavoritkan merebut Scudetto?
Dibanding dengan permainan sejak kembali dari skandal Calciopoli pada 2006, permainan Juventus musim ini jauh lebih baik. Kedatangan Andrea Pirlo dari AC Milan terbukti meningkatkan penguasaan bola La Vecchia Signora.
Kokohnya lini pertahanan yang digalang kiper Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci juga menjadi kunci sukses Juventus. Terlebih kedatangan Stephan Lichtsteiner dari Lazio membuat posisi fullback I Bianconeri lebih hidup.
Kedatangan pelatih Antonio Conte juga menjadi bagian penting dari sukses Juventus hingga saat ini. Mantan kapten Juventus itu memberi suntikan motivasi yang sudah lama hilang dari tim asal Turin tersebut. Alessandro Matri dan kawan-kawan selalu berlari selama 90 menit guna berusaha mencetak gol.
Conte berani mencadangkan sejumlah pemain andalan musim lalu seperti Milos Krasic dan bahkan membiarkan ikon tim Alessandro Del Piero menjamur di bangku cadangan.
Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Conte. Terutama mempertahankan konsistensi Si Nyonya Tua. Meski mampu meraih kemenangan beruntun dalam empat pertandingan terakhir, konsisten Juventus sempat kembali diragukan di awal musim ini.
Peraih Scudetto sebanyak 27 kali tersebut sempat mengalami kesulitan menghadapi tim-tim papan tengah seperti Catania, Chievo Verona dan Genoa. Sebuah masalah yang selalu dihadapi Juventus dalam beberapa musim terakhir.
Jika mampu mengatasi masalah konsistensi permainan, Juventus bisa dianggap sebagai favorit Scudetto. Tentunya ada sejumlah faktor yang harus menyertainya, seperti keberuntungan dan kondisi pemain yang terbebas dari cedera.
Tidak bermain di pentas Eropa memang menjadi modal penting bagi Juventus, tapi jika tidak diimbangi konsistensi permainan, maka Juventus akan sulit kembali merajai Serie A. (rif)
Sebuah gol Simone Pepe pada menit ke-34 memastikan kemenangan Juventus atas Lazio pada lanjutan Serie A di Stadion Olimpico, Minggu dinihari WIB kemarin. Kemenangan tersebut membuat Juventus kembali memuncaki klasemen Serie A.
Hingga kini Juventus menjadi satu-satunya klub yang belum terkalahkan di Serie A dan mereka menjadi favorit merebut Scudetto. Namun, sudah pantaskah tim besutan Antonio Conte tersebut difavoritkan merebut Scudetto?
Dibanding dengan permainan sejak kembali dari skandal Calciopoli pada 2006, permainan Juventus musim ini jauh lebih baik. Kedatangan Andrea Pirlo dari AC Milan terbukti meningkatkan penguasaan bola La Vecchia Signora.
Kokohnya lini pertahanan yang digalang kiper Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci juga menjadi kunci sukses Juventus. Terlebih kedatangan Stephan Lichtsteiner dari Lazio membuat posisi fullback I Bianconeri lebih hidup.
Kedatangan pelatih Antonio Conte juga menjadi bagian penting dari sukses Juventus hingga saat ini. Mantan kapten Juventus itu memberi suntikan motivasi yang sudah lama hilang dari tim asal Turin tersebut. Alessandro Matri dan kawan-kawan selalu berlari selama 90 menit guna berusaha mencetak gol.
Conte berani mencadangkan sejumlah pemain andalan musim lalu seperti Milos Krasic dan bahkan membiarkan ikon tim Alessandro Del Piero menjamur di bangku cadangan.
Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Conte. Terutama mempertahankan konsistensi Si Nyonya Tua. Meski mampu meraih kemenangan beruntun dalam empat pertandingan terakhir, konsisten Juventus sempat kembali diragukan di awal musim ini.
Peraih Scudetto sebanyak 27 kali tersebut sempat mengalami kesulitan menghadapi tim-tim papan tengah seperti Catania, Chievo Verona dan Genoa. Sebuah masalah yang selalu dihadapi Juventus dalam beberapa musim terakhir.
Jika mampu mengatasi masalah konsistensi permainan, Juventus bisa dianggap sebagai favorit Scudetto. Tentunya ada sejumlah faktor yang harus menyertainya, seperti keberuntungan dan kondisi pemain yang terbebas dari cedera.
Tidak bermain di pentas Eropa memang menjadi modal penting bagi Juventus, tapi jika tidak diimbangi konsistensi permainan, maka Juventus akan sulit kembali merajai Serie A. (rif)
Label:
juventus,
liga italia