Latest Post
Tampilkan postingan dengan label Liga Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Liga Indonesia. Tampilkan semua postingan
09.16
KPSI-PSSI Cekcok Terus
Written By Taufik on Jumat, 28 September 2012 | 09.16
![]() |
Hinca Panjaitan |
Seolah film tanpa ending, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dan PSSI terus menerus berselisih paham.
Kemarin, KPSI menilai ada beberapa kesalahan penafsiran yang dilakukan oleh pengurus PSSI, terhadap poin-poin kesepakatan hasil perundingan kedua Joint Committee (JC), yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.
Sebelumnya di pertemuan JC tersebut telah disepakati lima poin kesepakatan, yaitu mengenai Rekonsiliasi Liga Profesional, Pengembalian posisi empat Komite Eksekutif, Tim Nasional Indonesia, Revisi Statuta PSSI, dan Kongres PSSI.
Menurut Anggota Joint Committee dari KPSI, Hinca Panjaitan, terjadi penafsiran berbeda antara PSSI dan KPSI, terutama mengenai proses pengembalian posisi empat anggota Komite Eksekutif.
"Komite etik PSSI memutuskan memberhentikan La Nyalla, Erwin Dwi Budiawan, Tony Apriliani, dan Robertho Rouw. Kemudian dalam rapat kedua JC sudah diputuskan bahwa keempatnya akan dikembalikan tanpa syarat ke posisinya. Jadi per 20 September 2012 keempatnya semestinya sudah menjadi Komite Eksekutif," ujar Hinca Panjaitan di Kantor PT Liga Indonesia.
Mengenai peran Sekjen PSSI, Hinca Panjaitan menjelaskan bahwa Sekjen PSSI hanya mengeluarkan Surat Keputusan, tanpa pra syarat lain. Sebab kata dia, Sekjen hanya membahas administrasi.
Sementara sebelumnya Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (24/9), mengatakan, pengembalian keempat anggota Komite Eksekutif itu harus diatur oleh Sekjen PSSI
Terkait waktu pengembalian keempat exco tersebut, CEO Halma Staretegic itu menjelaskan, saat ini sedang menyusun proses pengembalian dan mencari formula tepat supaya kembali bergabungnya empat mantan Exco tersebut tidak sampai melanggar Statuta PSSI. (rif)
Kemarin, KPSI menilai ada beberapa kesalahan penafsiran yang dilakukan oleh pengurus PSSI, terhadap poin-poin kesepakatan hasil perundingan kedua Joint Committee (JC), yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.
Sebelumnya di pertemuan JC tersebut telah disepakati lima poin kesepakatan, yaitu mengenai Rekonsiliasi Liga Profesional, Pengembalian posisi empat Komite Eksekutif, Tim Nasional Indonesia, Revisi Statuta PSSI, dan Kongres PSSI.
Menurut Anggota Joint Committee dari KPSI, Hinca Panjaitan, terjadi penafsiran berbeda antara PSSI dan KPSI, terutama mengenai proses pengembalian posisi empat anggota Komite Eksekutif.
"Komite etik PSSI memutuskan memberhentikan La Nyalla, Erwin Dwi Budiawan, Tony Apriliani, dan Robertho Rouw. Kemudian dalam rapat kedua JC sudah diputuskan bahwa keempatnya akan dikembalikan tanpa syarat ke posisinya. Jadi per 20 September 2012 keempatnya semestinya sudah menjadi Komite Eksekutif," ujar Hinca Panjaitan di Kantor PT Liga Indonesia.
Mengenai peran Sekjen PSSI, Hinca Panjaitan menjelaskan bahwa Sekjen PSSI hanya mengeluarkan Surat Keputusan, tanpa pra syarat lain. Sebab kata dia, Sekjen hanya membahas administrasi.
Sementara sebelumnya Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (24/9), mengatakan, pengembalian keempat anggota Komite Eksekutif itu harus diatur oleh Sekjen PSSI
Terkait waktu pengembalian keempat exco tersebut, CEO Halma Staretegic itu menjelaskan, saat ini sedang menyusun proses pengembalian dan mencari formula tepat supaya kembali bergabungnya empat mantan Exco tersebut tidak sampai melanggar Statuta PSSI. (rif)
Label:
Liga Indonesia,
PSSI,
Sepakbola,
Sport
08.56
Liga Pecah Belah
Written By ericadventure on Rabu, 30 November 2011 | 08.56
Seolah menapaki rute musim-musim sebelumnya yang payah, Liga Indonsia musim ini juga parah.
LIGA Indonesia, tak terkecuali kompetisi divisi utama musim ini diciptakan terpisah. Seoalah ada sekat yang memisahkan klub-klub dengan sikap berbeda.
Klub Jateng tak ketinggalan. Lima klub divisi utama telah menyatakan sikap masing-masing. Dua klub yang memilih mencari posisi aman dengan mendukung langkah PSSI ialah PPSM dan PSCS yang siap berkompetisi di bawah PT LPIS.
“Kami tetap ikut PSSI saja dan semoga dengan adanya dukungan dari klub PSSI tetap menjalankan amanat kongres dan klub,” jelas Direktur Administrasi PT Bina Putra Alam Persada (PSIR), Charis Kurniawan.
Hal yang sama, PSIS menegaskan tetap mengusung bendera reformasi di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin. Mahesa Jenar menjadi satu-satunya klub divisi utama Jateng yang berada di bawah bendera konsorsium eks LPI.
Klaim PSSI atas PT LPIS meski belum disahkan sebagai penyelenggara liga melalui kongres PSSI hanya mendapat perlawanan dari tiga klub, yakni Persiku, Persip, dan Persitema.
Persiku, telah mengirimkan kesanggupan ke PT Liga Indonesia melalui faksimil, 19 November lalu. Namun, manajemen Laskar Muria saat diklaim mengikuti kompetisi level dua. Persiku masuk dalam pembagian grup divisi utama PT LPIS bersama PSIS.
“Itu tetap tidak mengubah keputusan kami, dan Persiku juga tidak pernah mengirimkan wakil ke manajer meeting kenapa ada di pembagian grup,” tegas Asisten Manajer Persiku, M Irfan.
Hal yang sama dialami Persip. Meski telah terdaftar di PT LPIS, manajemen Laskar Kalong akhirnya memutuskan berkompetisi di bawah PT LI. Alasan Persip mendasar, yakni tetap berkompetisi sesuai hasil kongres Bali dan statuta PSSI.
“Pengelolaan di bawah PT LI lebih jelas dan profesional karena bukan PT dadakan yang tidak paham sepakbola. Kami masih berharap kedua kubu berkompromi,” ujar Manajer Persip Budi setiawan.
Sementara itu, Persitema Temanggung masih belum menentukan sikap meski tak terdaftar di PT LPIS. Namun, Laskar Bambu Runcing (julukan Persitema) mengisyaratkan akan beringsut ke PT Liga Indonesia setelah tidak dihiraukan PT LPIS. (rif)
LIGA Indonesia, tak terkecuali kompetisi divisi utama musim ini diciptakan terpisah. Seoalah ada sekat yang memisahkan klub-klub dengan sikap berbeda.
Klub Jateng tak ketinggalan. Lima klub divisi utama telah menyatakan sikap masing-masing. Dua klub yang memilih mencari posisi aman dengan mendukung langkah PSSI ialah PPSM dan PSCS yang siap berkompetisi di bawah PT LPIS.
“Kami tetap ikut PSSI saja dan semoga dengan adanya dukungan dari klub PSSI tetap menjalankan amanat kongres dan klub,” jelas Direktur Administrasi PT Bina Putra Alam Persada (PSIR), Charis Kurniawan.
Hal yang sama, PSIS menegaskan tetap mengusung bendera reformasi di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin. Mahesa Jenar menjadi satu-satunya klub divisi utama Jateng yang berada di bawah bendera konsorsium eks LPI.
Klaim PSSI atas PT LPIS meski belum disahkan sebagai penyelenggara liga melalui kongres PSSI hanya mendapat perlawanan dari tiga klub, yakni Persiku, Persip, dan Persitema.
Persiku, telah mengirimkan kesanggupan ke PT Liga Indonesia melalui faksimil, 19 November lalu. Namun, manajemen Laskar Muria saat diklaim mengikuti kompetisi level dua. Persiku masuk dalam pembagian grup divisi utama PT LPIS bersama PSIS.
“Itu tetap tidak mengubah keputusan kami, dan Persiku juga tidak pernah mengirimkan wakil ke manajer meeting kenapa ada di pembagian grup,” tegas Asisten Manajer Persiku, M Irfan.
Hal yang sama dialami Persip. Meski telah terdaftar di PT LPIS, manajemen Laskar Kalong akhirnya memutuskan berkompetisi di bawah PT LI. Alasan Persip mendasar, yakni tetap berkompetisi sesuai hasil kongres Bali dan statuta PSSI.
“Pengelolaan di bawah PT LI lebih jelas dan profesional karena bukan PT dadakan yang tidak paham sepakbola. Kami masih berharap kedua kubu berkompromi,” ujar Manajer Persip Budi setiawan.
Sementara itu, Persitema Temanggung masih belum menentukan sikap meski tak terdaftar di PT LPIS. Namun, Laskar Bambu Runcing (julukan Persitema) mengisyaratkan akan beringsut ke PT Liga Indonesia setelah tidak dihiraukan PT LPIS. (rif)
Label:
Liga Indonesia,
Sepakbola
14.04
Namun calon klub Divisi Utama meminta PT Liga melakukan lebih dari itu. Selain meminta menaikkan dana subsidi menjadi Rp 1 miliar, tim mereka juga meminta dimasukkan dalam komposisi saham PT Liga. Padahal, dari sisi jumlah, nilai itu lebih besar dibanding yang ditawarkan LPIS. Penyelenggaran liga di bawah PSSI ini janjikan dana stimulus Rp300 juta.
Joko juga menerangkan jika pendaftaran secara definitif akan dimulai 25 November. Registrasi pemain akan dilakukan 1-31 Desember. Jadwal Divisi Utama akan keluar 27 November, manager meeting tanggal 5 Desember dan kick-off tanggal 15 Desember.
"Saya harap dalam dua hari ini sudah ada kepastian. Dan tanggal 21 November sudah tahu siapa peserta liga," kata Joko.
Sementara Direktur PT PSIM Jogjakarta, Yoyok Setyawan yang turut hadir meminta PT Liga Indonesia menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dan mengakomodir tim-tim Divisi Utama dalam komposisi saham itu. "Divisi Utama harus punya sharing saham. Tentang pembagian saham berbeda itu tidak masalah," terang Yoyok.
Yoyok tak peduli berapa jumlah saham yang akan diterima tim Divisi Utama. Apalagi, menurut Yoyok.PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku regulator liga resmi di bawah PSSI juga menawarkan pembagian saham ke tim Divisi Utama. Menanggapi hal ini, Joko menyebut pihaknya akan mempertimbangkan saran itu. (twu)
PT LI Subsidi Klub Rp 500 Juta
Written By Harian Semarang on Jumat, 18 November 2011 | 14.04
PT Liga Indonesia (PT LI) menjanjikan dana subsidi Rp 500 juta bagi klub Divisi Utama. Syaratnya, klub tersebut setuju ikut kompetisi di bawah PT LI. Tawaran subsidi itu diberikan CEO LI Joko Driyono saat kick off meeting di Hotel Novotel Surabaya, Rabu (16/11).
Namun calon klub Divisi Utama meminta PT Liga melakukan lebih dari itu. Selain meminta menaikkan dana subsidi menjadi Rp 1 miliar, tim mereka juga meminta dimasukkan dalam komposisi saham PT Liga. Padahal, dari sisi jumlah, nilai itu lebih besar dibanding yang ditawarkan LPIS. Penyelenggaran liga di bawah PSSI ini janjikan dana stimulus Rp300 juta.
Joko juga menerangkan jika pendaftaran secara definitif akan dimulai 25 November. Registrasi pemain akan dilakukan 1-31 Desember. Jadwal Divisi Utama akan keluar 27 November, manager meeting tanggal 5 Desember dan kick-off tanggal 15 Desember.
"Saya harap dalam dua hari ini sudah ada kepastian. Dan tanggal 21 November sudah tahu siapa peserta liga," kata Joko.
Sementara Direktur PT PSIM Jogjakarta, Yoyok Setyawan yang turut hadir meminta PT Liga Indonesia menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dan mengakomodir tim-tim Divisi Utama dalam komposisi saham itu. "Divisi Utama harus punya sharing saham. Tentang pembagian saham berbeda itu tidak masalah," terang Yoyok.
Yoyok tak peduli berapa jumlah saham yang akan diterima tim Divisi Utama. Apalagi, menurut Yoyok.PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku regulator liga resmi di bawah PSSI juga menawarkan pembagian saham ke tim Divisi Utama. Menanggapi hal ini, Joko menyebut pihaknya akan mempertimbangkan saran itu. (twu)
Label:
Liga Indonesia
10.44
Ditantang Persija dan Persebaya
Written By Harian Semarang on Rabu, 16 November 2011 | 10.44
Oleh Arief Firhanusa
Setelah membungkus Persiraja 2-1, Mahesa Jenar bersiap menerima rombongan Persebaya dan Persija dalam tajuk sama: ujicoba.
Pekan ini menjadi amat penting bagi skuad besutan Edy Paryono. Maklum saja, bakal ada dua tamu besar di Jatidiri. Dua tim tersebut ialah eks perserikatan yang sangat legendaris, Persebaya (Surabaya) dan Persija (Jakarta).
Bajul Ijo menurut agenda akan beraksi di Jatidiri pada Kamis (17/11). Sedangkan Macan Kemayoran bakal pamer kepiawaiannya bermain bola tiga hari kemudian, alias Minggu (20/11).
Panpel PSIS tengah menyiapkan tetek bengeknya, terutama perizinan dari pihak kepolisian yang menurut kabar agak alot sebab aparat meminta beberapa syarat sebelum pergelaran ini, umpama tak boleh ada rasis (saling ejek antarkelompok suporter), dilarang tawuran, dan sebagainya.
Duel melawan Green Force maupun Persija bukan perkara mudah bagi PSIS, meski saat ditantang Persiraja tim Kota Lunpia ini unggul 2-1. Selain keduanya bertabur pemain-pemain stadium IPL, Mahesa Jenar juga tak bakal dibela Vitor Borges yang kembali ke Brasil untuk suatu keperluan.
"Sebenarnya tanpa Vito bukan masalah, tapi memang jelas mengurangi daya dobrak. Namun hal itu tidak menjadi masalah berarti. PSIS tidak hanya Vito, dan kami mementingkan kolektivitas," tegas GM Setyo Agung Nugroho.
Amunisi Penuh
Dari Surabaya diperoleh kabar, juara Liga Indonesia 2004 (menundukkan Persija 2-1 di partai puncak) ini bakal bertanding dengan amunisi penuh. Melalui sambungan jarak jauh, tadi malam, pelatih Divaldo Alves menyebut nama-nama Endra Prasetya dan Dedy Iman (kiper), Dimas Galih Pratama, Mat Halil, Erol Iba, Fastabiqul Khoirot, Otavio Dutra.
Kemudian Khomad Suharto, Edi Gunawan, M Aulia Ardli, Saddam, Jefri Prasetyo, Revalino Ardiles, Sunaji, Wirya Kumandra, Andik Vermansyah, Taufiq, Arif Ariyanto, Jusmadi Adang, Ryan Wahyu, Rendi Irwan, Feri Ariawan, Yusuf Hamzah, Ahmad Shadiq, Mario Karlovic, Alexandre da Silva Mariano “Amaral”, Andrew Barisic, dan Miko Ardiyanto akan diusung semua ke Semarang.
“Saya pikir ini ujicoba yang baik untuk mengasah ball feeling anak-anak,” tutur Divaldo kepada Harsem.
Dari Jakarta, Persija hampir pasti membawa mesin gol Emmanuel de Porras dan otak blok tengah Danillo Fernando. Daya tarik lain tim racikan Jaya Hartono ini ialah adanya nama Irfan Bachdim. Bachdim yang sempat dihukum tak boleh bertanding gara-gara syuting iklan saat timnas tengah TC, kini sanksinya sudah dilepas.
Dari pihak panpel diperoleh kabar, pertandingan ini tetap akan diberlakukan tiket tanda masuk guna memangkas ongkos operasional yang tak sedikit jumlahnya. Hanya saja, kemungkinan besar harga karcis berbeda ketimbang saat PSIS menjamu Persiraja. Namun harga tiket sedikit berbeda dengan laga melawan Persiraja.
Selentingan kabar beredar, tarif tiket dua partai besar ini ialah sebagai berikut: tribun selatan/utara Rp 15.000+kartu perdana, dan tribun timur Rp 25.000+kartu perdana. Sementara untuk kantung VIP belum ada pemberitahuan resmi. ***
Setelah membungkus Persiraja 2-1, Mahesa Jenar bersiap menerima rombongan Persebaya dan Persija dalam tajuk sama: ujicoba.
Pekan ini menjadi amat penting bagi skuad besutan Edy Paryono. Maklum saja, bakal ada dua tamu besar di Jatidiri. Dua tim tersebut ialah eks perserikatan yang sangat legendaris, Persebaya (Surabaya) dan Persija (Jakarta).
Bajul Ijo menurut agenda akan beraksi di Jatidiri pada Kamis (17/11). Sedangkan Macan Kemayoran bakal pamer kepiawaiannya bermain bola tiga hari kemudian, alias Minggu (20/11).
Panpel PSIS tengah menyiapkan tetek bengeknya, terutama perizinan dari pihak kepolisian yang menurut kabar agak alot sebab aparat meminta beberapa syarat sebelum pergelaran ini, umpama tak boleh ada rasis (saling ejek antarkelompok suporter), dilarang tawuran, dan sebagainya.
Duel melawan Green Force maupun Persija bukan perkara mudah bagi PSIS, meski saat ditantang Persiraja tim Kota Lunpia ini unggul 2-1. Selain keduanya bertabur pemain-pemain stadium IPL, Mahesa Jenar juga tak bakal dibela Vitor Borges yang kembali ke Brasil untuk suatu keperluan.
"Sebenarnya tanpa Vito bukan masalah, tapi memang jelas mengurangi daya dobrak. Namun hal itu tidak menjadi masalah berarti. PSIS tidak hanya Vito, dan kami mementingkan kolektivitas," tegas GM Setyo Agung Nugroho.
Amunisi Penuh
Dari Surabaya diperoleh kabar, juara Liga Indonesia 2004 (menundukkan Persija 2-1 di partai puncak) ini bakal bertanding dengan amunisi penuh. Melalui sambungan jarak jauh, tadi malam, pelatih Divaldo Alves menyebut nama-nama Endra Prasetya dan Dedy Iman (kiper), Dimas Galih Pratama, Mat Halil, Erol Iba, Fastabiqul Khoirot, Otavio Dutra.
Kemudian Khomad Suharto, Edi Gunawan, M Aulia Ardli, Saddam, Jefri Prasetyo, Revalino Ardiles, Sunaji, Wirya Kumandra, Andik Vermansyah, Taufiq, Arif Ariyanto, Jusmadi Adang, Ryan Wahyu, Rendi Irwan, Feri Ariawan, Yusuf Hamzah, Ahmad Shadiq, Mario Karlovic, Alexandre da Silva Mariano “Amaral”, Andrew Barisic, dan Miko Ardiyanto akan diusung semua ke Semarang.
“Saya pikir ini ujicoba yang baik untuk mengasah ball feeling anak-anak,” tutur Divaldo kepada Harsem.
Dari Jakarta, Persija hampir pasti membawa mesin gol Emmanuel de Porras dan otak blok tengah Danillo Fernando. Daya tarik lain tim racikan Jaya Hartono ini ialah adanya nama Irfan Bachdim. Bachdim yang sempat dihukum tak boleh bertanding gara-gara syuting iklan saat timnas tengah TC, kini sanksinya sudah dilepas.
Dari pihak panpel diperoleh kabar, pertandingan ini tetap akan diberlakukan tiket tanda masuk guna memangkas ongkos operasional yang tak sedikit jumlahnya. Hanya saja, kemungkinan besar harga karcis berbeda ketimbang saat PSIS menjamu Persiraja. Namun harga tiket sedikit berbeda dengan laga melawan Persiraja.
Selentingan kabar beredar, tarif tiket dua partai besar ini ialah sebagai berikut: tribun selatan/utara Rp 15.000+kartu perdana, dan tribun timur Rp 25.000+kartu perdana. Sementara untuk kantung VIP belum ada pemberitahuan resmi. ***
Label:
Liga Indonesia,
PSIS,
Sport
10.20
Fisik Masih Kedodoran
Oleh Wiwig Prayugi
Selain dihuni pemain-pemain berkapasitas cukup, persiapan Mahesa Jenar jauh lebih panjang ketimbang pesaing-pesaing terdekatnya di Grup II. Tapi, fisik mereka masih kedodoran.
General Manajer Teknik Setyo Agung Nugroho mengaku puas melihat progres Donny Siregar dkk selama menjalani proses latihan. Sebelumnya, PSIS sempat dipersiapkan ke level satu liga Indonesia 2011/2012. Namun, Agung enggan jika PSIS dirasa sebagai tim yang layak bermain di level satu.
“Memang pada awalnya tim ini dipersiapkan ke level satu, tapi sekarang kami bermain di level dua dengan tiga pemain asing. Kami maksimalkan saja musim ini sehingga bisa promosi musim depan,” katanya, kemarin.
Jika melihat perkembangan Mahesa Jenar selama ujicoba memang selalu mendulang hasil positif. Terakhir, PSIS sukses membuat malu calon tim IPL Persiraja Banda Aceh 2-1. Tren positif inilah yang terus melecutkan semangat pemain hingga menjelang kompetisi yang rencananya bergulir pada 10 Desember.
Kendati demikian, Agung masih melihat beberapa kekurangan yang harus segera dibenahi, terutama fisik. Pelatih Edy Paryono pun mulai memberikan porsi tambahan pekan ini. Apalagi, PSIS juga dinanti dua jadwal ujicoba versus tim IPL pekan ini. Kedua tim yang diproyeksikan uji tanding ialah Persebaya 1927 yang akan digelar Kamis (17/11) dan Persija Hadi Basalamah pada Minggu (20/11).
“Sebenarnya melihat komposisi tim belum lengkap masih cukup riskan, tapi kalau manajemen sudah merencanakan kami siap,” ujar Edy Paryono.
Seperti diketahui, striker Vitor Borges dan Johan Ibo masih belum bisa bergabung latihan karena suatu hal. Padahal, penting bagi seluruh pemain untuk sama-sama menjalani partai pemanasan sebelum nantinya turun di kompetisi.
“Kami ambil manfaatnya saja, Kembali kondisi anak-anak, kita juga perlu tahu bagaimana kalau melawan tim yang lebih tinggi, selain itu ujicoba untuk mengasah mental untuk persiapan kompetisi. Jangan sampai takut ataupun grogi,” tambahnya.
Kendati demikian, Edy masih mencemaskan soal jadwal. Untuk agenda Kamis, pihaknya telah siap, namun jika langsung disusulkan pada hari Minggu jaraknya terlalu dekat untuk ujicoba yang tergolong berat. Ujicoba versus Persebaya 1927 yang direcanakan besok masih menemui kendala izin kepolisian. (rif)
Selain dihuni pemain-pemain berkapasitas cukup, persiapan Mahesa Jenar jauh lebih panjang ketimbang pesaing-pesaing terdekatnya di Grup II. Tapi, fisik mereka masih kedodoran.
General Manajer Teknik Setyo Agung Nugroho mengaku puas melihat progres Donny Siregar dkk selama menjalani proses latihan. Sebelumnya, PSIS sempat dipersiapkan ke level satu liga Indonesia 2011/2012. Namun, Agung enggan jika PSIS dirasa sebagai tim yang layak bermain di level satu.
“Memang pada awalnya tim ini dipersiapkan ke level satu, tapi sekarang kami bermain di level dua dengan tiga pemain asing. Kami maksimalkan saja musim ini sehingga bisa promosi musim depan,” katanya, kemarin.
Jika melihat perkembangan Mahesa Jenar selama ujicoba memang selalu mendulang hasil positif. Terakhir, PSIS sukses membuat malu calon tim IPL Persiraja Banda Aceh 2-1. Tren positif inilah yang terus melecutkan semangat pemain hingga menjelang kompetisi yang rencananya bergulir pada 10 Desember.
Kendati demikian, Agung masih melihat beberapa kekurangan yang harus segera dibenahi, terutama fisik. Pelatih Edy Paryono pun mulai memberikan porsi tambahan pekan ini. Apalagi, PSIS juga dinanti dua jadwal ujicoba versus tim IPL pekan ini. Kedua tim yang diproyeksikan uji tanding ialah Persebaya 1927 yang akan digelar Kamis (17/11) dan Persija Hadi Basalamah pada Minggu (20/11).
“Sebenarnya melihat komposisi tim belum lengkap masih cukup riskan, tapi kalau manajemen sudah merencanakan kami siap,” ujar Edy Paryono.
Seperti diketahui, striker Vitor Borges dan Johan Ibo masih belum bisa bergabung latihan karena suatu hal. Padahal, penting bagi seluruh pemain untuk sama-sama menjalani partai pemanasan sebelum nantinya turun di kompetisi.
“Kami ambil manfaatnya saja, Kembali kondisi anak-anak, kita juga perlu tahu bagaimana kalau melawan tim yang lebih tinggi, selain itu ujicoba untuk mengasah mental untuk persiapan kompetisi. Jangan sampai takut ataupun grogi,” tambahnya.
Kendati demikian, Edy masih mencemaskan soal jadwal. Untuk agenda Kamis, pihaknya telah siap, namun jika langsung disusulkan pada hari Minggu jaraknya terlalu dekat untuk ujicoba yang tergolong berat. Ujicoba versus Persebaya 1927 yang direcanakan besok masih menemui kendala izin kepolisian. (rif)
Label:
Liga Indonesia,
PSIS,
Sport
07.42
Benang Kusut Kompetisi: Pembinaan Terancam
Written By Harian Semarang on Selasa, 01 November 2011 | 07.42
Mencapai bulan ke-11, Liga Indonesia masih terbelit banyak perdebatan. Padahal, idealnya kompetisi level teratas sudah bergulir, menyusul level di bawahnya.
Tak hanya liga profesional dengan banyaknya pencari nafkah yang menjadi korban, namun pembinaan pun terancam mandek. Ya, liga amatir dan kompetisi kelompok umur masih sepi wacana meskipun beberapa daerah sudah berjalan.
“Ada beberapa kompetisi usia dini yang menjadi agenda nasional, yaitu U-18 dan U-15. Jateng sudah memutarnya di level daerah, tapi kami masih menunggu kepastian dari pusat untuk kelanjutannya,” terang Sekum PSSI Jateng Johar Lin Eng.
Meskipun untuk level amatir diwacanakan Januari, namun melihat kondisi saat ini, Jateng mencemaskan perubahan-perubahan yang rentan terjadi. Apalagi, di tingkat klub sudah banyak muncul pertanyaan.
Soal usia dini, Jateng hampir menyelesaikan serangkaian agenda yang digelar di beberapa wilayah mulai U-10 sampai U-18. “Kami di daerah tinggal menunggu komando pusat karena liga amatir diserahkan ke Pengprov. Semoga tidak ada kekacauan lagi dan pembinaan tetap berjalan,” tutup Johar. (wig/rif)
Tak hanya liga profesional dengan banyaknya pencari nafkah yang menjadi korban, namun pembinaan pun terancam mandek. Ya, liga amatir dan kompetisi kelompok umur masih sepi wacana meskipun beberapa daerah sudah berjalan.
“Ada beberapa kompetisi usia dini yang menjadi agenda nasional, yaitu U-18 dan U-15. Jateng sudah memutarnya di level daerah, tapi kami masih menunggu kepastian dari pusat untuk kelanjutannya,” terang Sekum PSSI Jateng Johar Lin Eng.
Meskipun untuk level amatir diwacanakan Januari, namun melihat kondisi saat ini, Jateng mencemaskan perubahan-perubahan yang rentan terjadi. Apalagi, di tingkat klub sudah banyak muncul pertanyaan.
Soal usia dini, Jateng hampir menyelesaikan serangkaian agenda yang digelar di beberapa wilayah mulai U-10 sampai U-18. “Kami di daerah tinggal menunggu komando pusat karena liga amatir diserahkan ke Pengprov. Semoga tidak ada kekacauan lagi dan pembinaan tetap berjalan,” tutup Johar. (wig/rif)
Label:
Liga Indonesia,
PSSI
00.55
LPI Diikuti 18 Tim
LIGA Prima Indonesia musim kompetisi 2011/2012 akhirnya dipastikan akan diikuti 18 klub. Hingga batas waktu yang jatuh Rabu (26/10), tercatat enam klub tak mendaftar.
Demikian diungkapkan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto, kepada wartawan di Kantor PSSI, kemarin.
Klub-klub yang sudah mendaftarkan diri dan dinyatakan sebagai peserta IPL musim 2011/2012 tersebut adalah Persiraja Banda Aceh PSMS Medan Semen Padang, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persiba Bantul, Persibo, Persebaya, Persema Malang, Arema Indonesia, PSM Makassar, Bontang FC, Persidafon, Persiwa Wamena, Mitra Kukar, Sriwijaya FC serta juara ISL musim lalu Persipura Jayapura.
Dari seluruh klub tersebut ada empat klub yang belum memenuhi kelengkapan surat-surat. Mereka adalah Persiwa, Persipura, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC.
Sementara enam klub yang tidak tidak mendaftarkan diri hingga tenggat waktu yang diberikan adalah Pelita Jaya, Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru, Deltras Sidoarjo, dan Persela Lamongan.
Pada awalnya, PSSI menetapkan kalau musim 2011/2012 akan diikuti oleh 24 tim. Namun keputusan tersebut mendapat tentangan, dengan 14 klub sempat menyatakan menolak berpartisipasi dan dikabarkan berencana menggelar kompetisi tandingan.
Namun kini dalam perkembangannya kini delapan klub ternyata memutuskan tetap mengikuti IPL, yang membuat peserta kompetisi akan berjumlah 18. (twu)
Demikian diungkapkan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Widjajanto, kepada wartawan di Kantor PSSI, kemarin.
Klub-klub yang sudah mendaftarkan diri dan dinyatakan sebagai peserta IPL musim 2011/2012 tersebut adalah Persiraja Banda Aceh PSMS Medan Semen Padang, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persiba Bantul, Persibo, Persebaya, Persema Malang, Arema Indonesia, PSM Makassar, Bontang FC, Persidafon, Persiwa Wamena, Mitra Kukar, Sriwijaya FC serta juara ISL musim lalu Persipura Jayapura.
Dari seluruh klub tersebut ada empat klub yang belum memenuhi kelengkapan surat-surat. Mereka adalah Persiwa, Persipura, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC.
Sementara enam klub yang tidak tidak mendaftarkan diri hingga tenggat waktu yang diberikan adalah Pelita Jaya, Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru, Deltras Sidoarjo, dan Persela Lamongan.
Pada awalnya, PSSI menetapkan kalau musim 2011/2012 akan diikuti oleh 24 tim. Namun keputusan tersebut mendapat tentangan, dengan 14 klub sempat menyatakan menolak berpartisipasi dan dikabarkan berencana menggelar kompetisi tandingan.
Namun kini dalam perkembangannya kini delapan klub ternyata memutuskan tetap mengikuti IPL, yang membuat peserta kompetisi akan berjumlah 18. (twu)
Label:
Liga Indonesia,
Sepakbola,
Sport
13.30
Naturalisasi Tak Jamin Masuk Timnas
Written By deuii phiitriie on Selasa, 16 Agustus 2011 | 13.30
Dua pemain pemain naturalisasi yang dipanggil mengikuti seleksi Timnas U-23 di Malang, Diego Michiels dan Ruben Wuarbanaran, sejak Sabtu (13/8) lalu akhirnya bergabung dengan rekan-rekannya di Lapangan Agrowisata, Batu. Kedua pemain itu terlambat tiba karena harus mengurus sejumlah dokumen di Jakarta.
Manajer Timnas U-23 Roso Daras menegaskan, keputusan lolos tidaknya Diego dan Ruben murni tergantung keputusan pelatih Rahmad Darmawan. "Saya tidak berani menjamin keduanya pasti lolos, dan memang tidak bisa seperti itu. Wewenang penuh saya berikan kepada pelatih, biar mereka yang menilai dan mengambil keputusan," kata Roso.
Ruben Wuarbanaran dan Diego Michiels yang sama-sama berdarah Belanda resmi menjadi WNI setelah diambil sumpah oleh Kementerian Hukum dan HAM, awal Agustus lalu. Pada kesempatan itu, keduanya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melafalkan Pancasila. Selanjutnya, kedua pemain naturalisasi yang berposisi sebagai bek tersebut akan memperkuat Pelita Jaya musim depan.
Dua pemain naturalisasi yang lebih dulu menjadi menjadi WNI adalah Christian Gonzales (Persib), dan Kim Jeffrey Kurniawan (Persema).
Setelah itu naturalisasi juga diberlakukan untuk bek Persipura Victor Igbonefo (Nigeria), striker Persija Greg Nwokolo (Nigeria), penyerang yang kini berlatih di Visse, Jhonny van Beukering (Belanda), penyerang Adelaide United Serginho van Dijk (Belanda), gelandang FC Utrecht Stefano Lilipaly (Belanda) serta Tony Cussell (Belanda). (rif)
Manajer Timnas U-23 Roso Daras menegaskan, keputusan lolos tidaknya Diego dan Ruben murni tergantung keputusan pelatih Rahmad Darmawan. "Saya tidak berani menjamin keduanya pasti lolos, dan memang tidak bisa seperti itu. Wewenang penuh saya berikan kepada pelatih, biar mereka yang menilai dan mengambil keputusan," kata Roso.
Ruben Wuarbanaran dan Diego Michiels yang sama-sama berdarah Belanda resmi menjadi WNI setelah diambil sumpah oleh Kementerian Hukum dan HAM, awal Agustus lalu. Pada kesempatan itu, keduanya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melafalkan Pancasila. Selanjutnya, kedua pemain naturalisasi yang berposisi sebagai bek tersebut akan memperkuat Pelita Jaya musim depan.
Dua pemain naturalisasi yang lebih dulu menjadi menjadi WNI adalah Christian Gonzales (Persib), dan Kim Jeffrey Kurniawan (Persema).
Setelah itu naturalisasi juga diberlakukan untuk bek Persipura Victor Igbonefo (Nigeria), striker Persija Greg Nwokolo (Nigeria), penyerang yang kini berlatih di Visse, Jhonny van Beukering (Belanda), penyerang Adelaide United Serginho van Dijk (Belanda), gelandang FC Utrecht Stefano Lilipaly (Belanda) serta Tony Cussell (Belanda). (rif)
Label:
Liga Indonesia,
Sepakbola,
Sport
12.36
“Manual liga tersebut dianulir saat ada pertemuan di Bali pada saat PSSI masih dipimpin Ketum Nurdin Halid. PSSI baru akan memutuskan tim yang terdegradasi dari liga utama setelah ada kepengurusan baru PSSI hasil kongres,” ujar Sekretaris PPSM Adi Wicaksono.
Selama ini, kebijakan PSSI memang selalu berubah-ubah. Tim Jateng yang seringkali diuntungkan adalah Persis Solo karena beberapa kali lolos dari jerat jurang degradasi.
Tim Divisi Utama Jateng sendiri tidak satu pun yang meraih hasil manis di musim lalu. Persis menjadi juru kunci (peringkat 13 atau terakhir grup II) dan PSIR Rembang (posisi ke-11 Grup III). Sedangkan tim yang sudah pasti aman adalah Persiku (posisi 7 Grup III), PSIS (posisi delapan Grup II) dan PSCS (peringkat sembilan grup II).
“Maka dari itu kami tetap ada harapan bisa tetap di divisi utama karena format liga juga belum jelas,” lanjutnya.
PPSM juga memastikan akan menggunakan pemain lokal yang nilai kontraknya akan lebih murah sehingga bisa menghemat dana, sekaligus sebagai pembinaan pemain. Untuk pemasukan, PPSM pun akan mencoba mencari sponsor dari luar.
PPSM sendiri resmi dibubarkan pada Minggu (1/8). Sementara itu, mantan pembesut PPSM, Widiyantoro, akhirnya menjadi asisten pelatih Sajuri Sahid di Persiba Bantul. (wig/rif)
PPSM Harap-harap Cemas, Widi ke Bantul
Written By tyastya on Senin, 15 Agustus 2011 | 12.36
PPSM harap-harap cemas menanti keputusan PSSI terkait pelaksanaan Divisi Utama Liga Indonesia. Pasalnya, berdasarkan manual liga sebelumnya, PPSM masuk zona degradasi di urutan ke-11 grup 2.
“Manual liga tersebut dianulir saat ada pertemuan di Bali pada saat PSSI masih dipimpin Ketum Nurdin Halid. PSSI baru akan memutuskan tim yang terdegradasi dari liga utama setelah ada kepengurusan baru PSSI hasil kongres,” ujar Sekretaris PPSM Adi Wicaksono.
Selama ini, kebijakan PSSI memang selalu berubah-ubah. Tim Jateng yang seringkali diuntungkan adalah Persis Solo karena beberapa kali lolos dari jerat jurang degradasi.
Tim Divisi Utama Jateng sendiri tidak satu pun yang meraih hasil manis di musim lalu. Persis menjadi juru kunci (peringkat 13 atau terakhir grup II) dan PSIR Rembang (posisi ke-11 Grup III). Sedangkan tim yang sudah pasti aman adalah Persiku (posisi 7 Grup III), PSIS (posisi delapan Grup II) dan PSCS (peringkat sembilan grup II).
“Maka dari itu kami tetap ada harapan bisa tetap di divisi utama karena format liga juga belum jelas,” lanjutnya.
PPSM juga memastikan akan menggunakan pemain lokal yang nilai kontraknya akan lebih murah sehingga bisa menghemat dana, sekaligus sebagai pembinaan pemain. Untuk pemasukan, PPSM pun akan mencoba mencari sponsor dari luar.
PPSM sendiri resmi dibubarkan pada Minggu (1/8). Sementara itu, mantan pembesut PPSM, Widiyantoro, akhirnya menjadi asisten pelatih Sajuri Sahid di Persiba Bantul. (wig/rif)
Label:
Liga Indonesia,
PPSM,
PSSI,
Sport