Latest Post
Tampilkan postingan dengan label atlit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label atlit. Tampilkan semua postingan
11.34
Bartoli Tak Percaya Lolos ke Final
Written By Unknown on Senin, 08 Juli 2013 | 11.34
UNGGULAN 15 Marion Bartoli menghantam Kirsten Flipkens 6-1, 6-2 untuk maju ke final Wimbledon. Ini merupakan final Wimbledon kedua dalam karier Bartoli.
Dalam partai semifinal, Kamis (4/7/2013) malam WIB, Bartoli tampil sangat dominan atas lawannya yang merupakan 20. Bartoli bahkan cuma butuh 25 menit untuk menyudahi set pertama.
Di set kedua Bartoli dengan cepat mencatatkan break atas Flipkens, yang sempat mendapatkan perawatan atas lutut kanannya. Perlawanan lalu coba diberikan Flipkens, kendati Bartoli sudah tak lagi bisa terbendung.
"Aku tidak memercayainya, aku bermain sangat bagus," kata Bartoli di Reuters.
"Aku melihat bolanya (jelas sekali) seperti bola sepak. Sedari awal aku memukulnya dengan bersih."
"Bermain sedemikian bagus di semifinal Wimbledon adalah sebuah perasaan yang luar biasa," lanjutnya.
Ini merupakan kali kedua Bartoli maju ke partai puncak Wimbledon. Sebelumnya ia sudah pernah mencapai final di tahun 2007, ketika ia harus mengakui ketangguhan Serena Williams.
Di final kali ini Bartoli akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara unggulan empat Agnieszka Radwanska kontra Sabine Lisicki (unggulan 23). (dtc/twu) (krs/rin)
Dalam partai semifinal, Kamis (4/7/2013) malam WIB, Bartoli tampil sangat dominan atas lawannya yang merupakan 20. Bartoli bahkan cuma butuh 25 menit untuk menyudahi set pertama.
Di set kedua Bartoli dengan cepat mencatatkan break atas Flipkens, yang sempat mendapatkan perawatan atas lutut kanannya. Perlawanan lalu coba diberikan Flipkens, kendati Bartoli sudah tak lagi bisa terbendung.
"Aku tidak memercayainya, aku bermain sangat bagus," kata Bartoli di Reuters.
"Aku melihat bolanya (jelas sekali) seperti bola sepak. Sedari awal aku memukulnya dengan bersih."
"Bermain sedemikian bagus di semifinal Wimbledon adalah sebuah perasaan yang luar biasa," lanjutnya.
Ini merupakan kali kedua Bartoli maju ke partai puncak Wimbledon. Sebelumnya ia sudah pernah mencapai final di tahun 2007, ketika ia harus mengakui ketangguhan Serena Williams.
Di final kali ini Bartoli akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara unggulan empat Agnieszka Radwanska kontra Sabine Lisicki (unggulan 23). (dtc/twu) (krs/rin)
08.22
Daud Yordan Wujudkan Mimpi
DAUD Yordan menjadi petinju pertama Indonesia yang jadi juara dunia di dua kelas berbeda. Bukan sekadar mewujudkan mimpi sendiri, Cino juga merealisasikan apa yang harapan keluarga dan negaranya.
Usai kalah TKO dan kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan IBO di pertandingan terakhirnya, Daud Yordan berhasil bangkit. Menghadapi Daniel Eduardo Brizuela dalam perebutan sabuk juara dunia kelas ringan IBO, Sabtu (6/7/2013) malam WIB, Daud meraih kemenangan angka mutlak 117-111, 115-113 dan 116-112.
Meski sudah kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan, keberhasilan Daud merebut gelar kelas ringan menorehkan sejarah besar buat dirinya dan juga buat Indonesia. Petinju berusia 26 tahun itu menjadi orang Indonesia pertama yang pernah jadi juara dunia tinju di dua kelas berbeda.
"Senang sekali karena cita-cita saya terkabul. Bahkan apa yang keluarga saya impikan, abang saya impikan, saudara saya, mama dan bapak saya, terwujud, tercapai," sahut Daud usai pertarungan.
"Itu buat saya sesuatu yang luar biasa. Sejarah. Bahkan saya bisa menorehkan capaian pribadi bahwa saya adalah orang Indonesia pertama yang jadi juara dunia di dua kelas berbeda," lanjutnya setelah selesai menjalani perawatan karena pelipis kanannya robek. (dtc/twu)
Usai kalah TKO dan kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan IBO di pertandingan terakhirnya, Daud Yordan berhasil bangkit. Menghadapi Daniel Eduardo Brizuela dalam perebutan sabuk juara dunia kelas ringan IBO, Sabtu (6/7/2013) malam WIB, Daud meraih kemenangan angka mutlak 117-111, 115-113 dan 116-112.
Meski sudah kehilangan sabuk juara kelas bulu ringan, keberhasilan Daud merebut gelar kelas ringan menorehkan sejarah besar buat dirinya dan juga buat Indonesia. Petinju berusia 26 tahun itu menjadi orang Indonesia pertama yang pernah jadi juara dunia tinju di dua kelas berbeda.
"Senang sekali karena cita-cita saya terkabul. Bahkan apa yang keluarga saya impikan, abang saya impikan, saudara saya, mama dan bapak saya, terwujud, tercapai," sahut Daud usai pertarungan.
"Itu buat saya sesuatu yang luar biasa. Sejarah. Bahkan saya bisa menorehkan capaian pribadi bahwa saya adalah orang Indonesia pertama yang jadi juara dunia di dua kelas berbeda," lanjutnya setelah selesai menjalani perawatan karena pelipis kanannya robek. (dtc/twu)
08.12
DAUD Yordan optimistis bisa memenangi pertarungan pertamanya di kelas ringan (61,2 kilogram) melawan Juara Dunia IBO Daniel Eduardo Brizuela dari Argentina di Metro City, Northbridge, Perth, Australia, Sabtu (6/7).
Jumat (5/7) di Metro City, Perth, Australia, Daud melakoni timbang badan sebagai salah satu kewajiban sebelum naik ring itu. Berat badannya aman, 60,98 kg, tidak melebihi batas 61,20 kg. Calon lawannya, Daniel Brizuela, juga begitu. Berat badannya adalah 60,74 kg.
"Saya tidak menjanjikan memukul KO lawan karena Daniel Eduardo Brizuela merupakan petinju yang bagus. Bahkan, dia sesumbar ingin memukul KO saya sebelum ronde ke-10," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut.
"Saya tidak gentar dengan sesumbar dia (petinju Argentina) karena bagi saya yang penting buktikan besok di atas ring," katanya menegaskan.
Daud menambahkan, waktu yang tersisa sehari ini akan dimanfaatkan untuk beristirahat total karena besok sudah harus naik ring menghadapi Brizuela.
Pada pertarungan terakhir di kelas bulu, kalah TKO ronde ke-12 (12 ronde yang direncanakan) dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013.
Akibat kekalahan ini gelar juara dunia kelas bulu IBO yang dipegang Daud Yordan saat menang KO ronde kedua atas petinju Filipine Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012, lepas dari genggamannya. (twu)
Daud Yordan Sesumbar Kalahkan Brizuela
![]() |
Jumat (5/7) di Metro City, Perth, Australia, Daud melakoni timbang badan sebagai salah satu kewajiban sebelum naik ring itu. Berat badannya aman, 60,98 kg, tidak melebihi batas 61,20 kg. Calon lawannya, Daniel Brizuela, juga begitu. Berat badannya adalah 60,74 kg.
"Saya tidak menjanjikan memukul KO lawan karena Daniel Eduardo Brizuela merupakan petinju yang bagus. Bahkan, dia sesumbar ingin memukul KO saya sebelum ronde ke-10," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut.
"Saya tidak gentar dengan sesumbar dia (petinju Argentina) karena bagi saya yang penting buktikan besok di atas ring," katanya menegaskan.
Daud menambahkan, waktu yang tersisa sehari ini akan dimanfaatkan untuk beristirahat total karena besok sudah harus naik ring menghadapi Brizuela.
Pada pertarungan terakhir di kelas bulu, kalah TKO ronde ke-12 (12 ronde yang direncanakan) dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013.
Akibat kekalahan ini gelar juara dunia kelas bulu IBO yang dipegang Daud Yordan saat menang KO ronde kedua atas petinju Filipine Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012, lepas dari genggamannya. (twu)
09.37
Djokovic Ditantang Del Potro di Semifinal
Written By Unknown on Kamis, 04 Juli 2013 | 09.37
NOVAK Djokovic berhasil mengatasi perlawanan Tomas Berdych di babak perempatfinal. Petenis rangking satu dunia ini akan berjumpa Juan Martin del Potro untuk berebut tiket final.
Bertempat di Court 1 All England Tennis Lawn, Rabu (3/7/2013), Djokovic tidak mengalami kesulitan berarti untuk mengalahkan petenis Republik Ceko unggulan ketujuh itu dengan skor akhir 7-6(5), 6-4 dan 6-3.
Djokovic memastikan kemenangan setelah pukulan forehand Berdych membentur net di set penentuan. Hasil ini sekaligus menandai sukses petenis Serbia itu lolos ke semifinal grand slam untuk ketiga belas kalinya secara beruntun.
Di laga berikutnya, Djokovic akan berhadapan dengan Del Potro. Bertanding di Centre Court, Juara AS Terbuka ini di saat yang hampir bersamaan mengalahkan unggulan keempat David Ferrer.
Del Potro mendapat cedera lutut kiri di awal laga sehingga butuh perawatan. Meski begitu, hal tersebut tidak bisa menghentikan petenis Argentina ini untuk merebut kemenangan straight set 6-2, 6-4, 7-6(5).
Pertemuan Djokovic kontra Del Potro akan menjadi yang ketiga di 2013. Dua pertemuan sebelumnya kedua petenis sama-sama sekali menang namun secara keseluruhan Djokovic unggul 8-3. (dtc/twu)
Bertempat di Court 1 All England Tennis Lawn, Rabu (3/7/2013), Djokovic tidak mengalami kesulitan berarti untuk mengalahkan petenis Republik Ceko unggulan ketujuh itu dengan skor akhir 7-6(5), 6-4 dan 6-3.
Djokovic memastikan kemenangan setelah pukulan forehand Berdych membentur net di set penentuan. Hasil ini sekaligus menandai sukses petenis Serbia itu lolos ke semifinal grand slam untuk ketiga belas kalinya secara beruntun.
Di laga berikutnya, Djokovic akan berhadapan dengan Del Potro. Bertanding di Centre Court, Juara AS Terbuka ini di saat yang hampir bersamaan mengalahkan unggulan keempat David Ferrer.
Del Potro mendapat cedera lutut kiri di awal laga sehingga butuh perawatan. Meski begitu, hal tersebut tidak bisa menghentikan petenis Argentina ini untuk merebut kemenangan straight set 6-2, 6-4, 7-6(5).
Pertemuan Djokovic kontra Del Potro akan menjadi yang ketiga di 2013. Dua pertemuan sebelumnya kedua petenis sama-sama sekali menang namun secara keseluruhan Djokovic unggul 8-3. (dtc/twu)
09.25
Daud Yordan Siap Jawab Kritikan
DAUD Yordan menyebut kritik adalah sebuah bentuk apresiasi.
Ketimbang marah atau sebal menghadapi kritik, dia memilih untuk menerima, lalu
kemudian menjawabnya lewat hasil di atas ring.
Salah satu kritik yang kerap datang untuk petinju asal Kalimantan Barat itu adalah masalah ketahanan fisik. Kritik ini kian membumbung ketika dia kalah dari Simpiwe Vetyeka bulan April silam.
Ketika itu, pada pertarungan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Daud unggul setidaknya hingga lima ronde awal. Namun setelahnya dia terlihat kehabisan stamina dan tak mampu meladeni Vetreyka.
Meski mampu bertahan hingga ronde terakhir, wasit akhirnya menghentikan pertarungan di ronde pamungkas. Wasit mengambil tindakan tersebut setelah Daud tak mampu membalas serangkaian pukulan yang dilepaskan petinju asal Afrika Selatan itu.
"Saya kira, itu sah-sah saja. Orang memberikan kritik artinya mereka berkeinginan supaya saya lebih meningkat lagi," ujarnya .
"Saya akan menanggapi dengan positif saja. Ya, saya upaya. Ya, saya dan tim bakal melakukan untuk meningkatkan kemampuan saya. Kalau kritik bilang masih kurang, saya bakal berusaha meningkatkan.
"Kalau soal kondisi, saya jelas lebih tahu. Tapi, saya berterimakasih lah pada mereka yang sudah memberikan apresiasi lewat kritik," tambah petinju berusia 26 tahun itu.
Daud direncanakan akan naik ring akhir pekan ini, Sabtu (6/7/2013). Dia akan memperebutkan titel juara dunia kelas ringan versi IBO melawan petinju asal Argentina, Daniel Eduardo 'Tatu' Brizuela. (dtc/twu)
Salah satu kritik yang kerap datang untuk petinju asal Kalimantan Barat itu adalah masalah ketahanan fisik. Kritik ini kian membumbung ketika dia kalah dari Simpiwe Vetyeka bulan April silam.
Ketika itu, pada pertarungan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Daud unggul setidaknya hingga lima ronde awal. Namun setelahnya dia terlihat kehabisan stamina dan tak mampu meladeni Vetreyka.
Meski mampu bertahan hingga ronde terakhir, wasit akhirnya menghentikan pertarungan di ronde pamungkas. Wasit mengambil tindakan tersebut setelah Daud tak mampu membalas serangkaian pukulan yang dilepaskan petinju asal Afrika Selatan itu.
"Saya kira, itu sah-sah saja. Orang memberikan kritik artinya mereka berkeinginan supaya saya lebih meningkat lagi," ujarnya .
"Saya akan menanggapi dengan positif saja. Ya, saya upaya. Ya, saya dan tim bakal melakukan untuk meningkatkan kemampuan saya. Kalau kritik bilang masih kurang, saya bakal berusaha meningkatkan.
"Kalau soal kondisi, saya jelas lebih tahu. Tapi, saya berterimakasih lah pada mereka yang sudah memberikan apresiasi lewat kritik," tambah petinju berusia 26 tahun itu.
Daud direncanakan akan naik ring akhir pekan ini, Sabtu (6/7/2013). Dia akan memperebutkan titel juara dunia kelas ringan versi IBO melawan petinju asal Argentina, Daniel Eduardo 'Tatu' Brizuela. (dtc/twu)
08.55
SALATIGA–Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) selama ini banyak diberikan untuk masyarakat bawah. Namun, terobosan baru kembali dilakukan oleh KONI Kota Salatiga, yaitu memberikan layanan Jamkesda Atlet. Jamkesda ini akan diberikan kepada 200 atlet dari Kota Salatiga yang program ini merupakan kerjasama dengan Pemkot Salatiga.
Demikian diungkapkan Sekretaris KONI Kota Salatiga, Dance Ishak Palit kepada Harsem, kemarin. Dikatakan, tujuan dalam program ini adalah untuk membantu para atlet yang berprestasi dalam pelayanan kesehatannya. Pasalnya, atlet itu merupakan pahlawan kota yang harus dihargai.
Dalam pemberian jamkesda ini bukan hanya untuk para atlet namun juga untuk para pelatih olahraga. Dan yang akan mendapatkan harus memenuhi syarat yang ditentukan, yaitu atlet dan pelatih itu penduduk Salatiga dengan bukti KTP. Bukan bekerja sebagai PNS, TNI, Polri maupun karyawan swasta yang memiliki kartu Jamsostek, Jamkesda atau sejenisnya.
“Bagi karyawan swasta yang tidak memiliki jaminan kesehatan, harus disertai surat keterangan dari perusahaan tempatnya bekerja. Khusus atlet yang diusulkan dpat mendapat layanan ‘Jamkesda Atlet’ adalah yang minimal berprestasi sebagai Juara 1 tingkat Kota Salatiga,“ jelas Dance Ishak, di Kantor KONI Salatiga.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Dokter Sovie Haryanti mengatakan, pada prinsipnya pihak dinas akan mengakomodasi pengajuan dari KONI Kota Salatiga tersebut. Bahkan dapat dilaksanakan, hanya dengan ada catatan tertentu, yaitu sebelum adanya kebijakan yang mengatur tentang pemberian jaminan kesehatan bagi atlet dan pelatih secara mandiri, maka pemberian jaminan tersebut akan diakomodir dalam Program JKMMS.
Penjelasan terkait dengan tanggapan pengajuan Jamkesda bagi Atlet dan pelatih Olahraga tersebut, secara tertulis telah dikirimkan oleh DKK kepada Ketua KONI Kota Salatiga.
Surat itu bernomor 440/198/102, tertanggal 8 Januari 2013, perihal Permohonan Jaminan Kesehatan Bagi Atlet dan Pelatih. Dan ditandatangani langsung Kepala DKK, Dokter Sovie Haryanti. Tembusan surat jawaban tersebut dikirmkan kepada Walikota Salatiga dan Ketua DPRD Kota Salatiga. (hes/twu)
KONI Luncurkan Program Jamkesda Atlet dan Pelatih
Written By arnoldy septiano on Rabu, 23 Januari 2013 | 08.55
HARSEM / HERU SANTOSO Sekretaris KONI Kota Salatiga, Dance Ishak Palit. |
SALATIGA–Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) selama ini banyak diberikan untuk masyarakat bawah. Namun, terobosan baru kembali dilakukan oleh KONI Kota Salatiga, yaitu memberikan layanan Jamkesda Atlet. Jamkesda ini akan diberikan kepada 200 atlet dari Kota Salatiga yang program ini merupakan kerjasama dengan Pemkot Salatiga.
Demikian diungkapkan Sekretaris KONI Kota Salatiga, Dance Ishak Palit kepada Harsem, kemarin. Dikatakan, tujuan dalam program ini adalah untuk membantu para atlet yang berprestasi dalam pelayanan kesehatannya. Pasalnya, atlet itu merupakan pahlawan kota yang harus dihargai.
Dalam pemberian jamkesda ini bukan hanya untuk para atlet namun juga untuk para pelatih olahraga. Dan yang akan mendapatkan harus memenuhi syarat yang ditentukan, yaitu atlet dan pelatih itu penduduk Salatiga dengan bukti KTP. Bukan bekerja sebagai PNS, TNI, Polri maupun karyawan swasta yang memiliki kartu Jamsostek, Jamkesda atau sejenisnya.
“Bagi karyawan swasta yang tidak memiliki jaminan kesehatan, harus disertai surat keterangan dari perusahaan tempatnya bekerja. Khusus atlet yang diusulkan dpat mendapat layanan ‘Jamkesda Atlet’ adalah yang minimal berprestasi sebagai Juara 1 tingkat Kota Salatiga,“ jelas Dance Ishak, di Kantor KONI Salatiga.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Dokter Sovie Haryanti mengatakan, pada prinsipnya pihak dinas akan mengakomodasi pengajuan dari KONI Kota Salatiga tersebut. Bahkan dapat dilaksanakan, hanya dengan ada catatan tertentu, yaitu sebelum adanya kebijakan yang mengatur tentang pemberian jaminan kesehatan bagi atlet dan pelatih secara mandiri, maka pemberian jaminan tersebut akan diakomodir dalam Program JKMMS.
Penjelasan terkait dengan tanggapan pengajuan Jamkesda bagi Atlet dan pelatih Olahraga tersebut, secara tertulis telah dikirimkan oleh DKK kepada Ketua KONI Kota Salatiga.
Surat itu bernomor 440/198/102, tertanggal 8 Januari 2013, perihal Permohonan Jaminan Kesehatan Bagi Atlet dan Pelatih. Dan ditandatangani langsung Kepala DKK, Dokter Sovie Haryanti. Tembusan surat jawaban tersebut dikirmkan kepada Walikota Salatiga dan Ketua DPRD Kota Salatiga. (hes/twu)
Label:
atlit,
KONI Salatiga,
Sport