Sang playmaker tak sudi gajinya dipotong hingga akhirnya statusnya dibekukan Inter Milan.
WESLEY Sneijder tak ubahnya seorang tawanan. Statusnya masih sah milik Inter Milan, tapi Sneijder belum lagi merumput sampai dirinya bersedia meneken kontrak baru.
WESLEY Sneijder tak ubahnya seorang tawanan. Statusnya masih sah milik Inter Milan, tapi Sneijder belum lagi merumput sampai dirinya bersedia meneken kontrak baru.
Playmaker berusia 28 ini didatangkan dari Real Madrid di musim panas 2009/2010 dengan banderol 15 juta euro dan diikat hingga 2015. Sejak saat itu perannya di lini tengah Nerazzurri tak tergantikan, meski kursi pelatih Inter sudah berganti orang hingga enam kali.
Jika tak diganggu cedera, eks Ajax Amsterdam ini menjadi nyawa permainan La Beneamata (si Ular Besar). Jadi cukup aneh jika Andrea Stamaccioni kemudian memarkir Sneijder dalam beberapa partai terakhir Inter, meski sang pemain sudah terbebas dari cedera.
Sneijder sendiri belum bermain sejak mengalami cedera pada laga Serie-A melawan Chievo, 26 September silam. Total, ia sudah bermain lima kali dan mencetak satu gol dan satu assist di Serie-A 2012-2013 sejauh ini.
Sneijder sudah pulih dan berada dalam kondisi siap tampil untuk pertandingan Serie-A melawan Parma, Senin (26/11). Namun, pelatih Andrea Stramaccioni tak memasukkannya dalam skuad.
Strama tak punya pilihan lain kecuali tunduk pada manajemen klub yang tengah ’menghukum’ Sneijder. Manajemen Inter gusar lantaran Sneijder tak kunjung memperbaharui kontrak.
Beberapa pekan sebelumnya Sneijder sudah dilarang pihak klub untuk aktif di sosial media Twitter seperti yang kerap dilakukannya. Padahal beberapa pemain Inter lainnya seperti Freddy Guarin masih kerap nge-twit.
"Saya bicara seriap hari, baik dengan Wesley maupun presiden (Massimo Moratti). Saya tahu situasinya. Menurut saya, ini lebih sederhana dari yang orang pikir. Selama musim panas, Inter memutuskan merancang panduan yang ingin kami gunakan dalam aktivitas transfer. Dengan ide klub itu, yang harus dihormati, kami harus memahami posisi pemain itu," ujar Stamaccioni, sebelum laga melawan Parma.
Sebabnya adalah Sneijder tak mau menurunkan gajinya yang mencapai 6 juta euro per musim seiring kebijakan klub yang tengah memperketat pengeluaran mereka akibat Financial Fair Play yang mulai diterapkan UEFA.
Pembelaan FIFP
Nasib yang dialami Sneijder membuat Asosiasi Pesepakbola Profesional (FIFPro) buka suara. Mereka menyesalkan tindakan Inter dan berharap segera ada penyelesaian dengan melibatkan FIFA, UEFA dan Komisi Eropa.
"Ini sebuah fenomena baru. Klub memaksa pemain yang kontraknya hampir habis untuk menandatangani kontrak baru. Jika pemainnya menolak, klub akan menaruhnya di kursi cadangan atau di tribun penonton. Pesepakbola profesional ini tidak dapat kesempatan untuk bermain lagi. Hanya jika dia meneken kontrak dia akan bisa kembali main," demikian pernyataan resmi FIFPro seperti diberitakan Football Italia.
"Kontrak Sneijder berakhir di pertengahan 2015. Inter meminta pemain internasional Belanda itu memperpanjang kontraknya sampai 2016, tapi dengan total jumlah gaji yang sama. Dengan kata lain, bekerja setahun lebih lama tanpa menerima gaji untuk itu," lanjut pernyataan itu.
Tindakan Inter pada Sneijder disebut FIFPro tak ubahnya seperti tindak pemerasan. (twu)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.