Hasil jerih payahnya semasa menjadi atlet dayung, nyaris tak tersisa demi menutup biaya pengobatan putrinya yang menderita perapuhan kulit.
NASIB malang dialami mantan atlet dayung Indonesia, Leni Haini. Mantan pedayung yang sempat mengharumkan nama Indonesia di pentas SEA Games dan kejuaraan dunia itu tidak memiliki biaya untuk pengobatan putrinya, Habibatul Fasia.
NASIB malang dialami mantan atlet dayung Indonesia, Leni Haini. Mantan pedayung yang sempat mengharumkan nama Indonesia di pentas SEA Games dan kejuaraan dunia itu tidak memiliki biaya untuk pengobatan putrinya, Habibatul Fasia.
Leni merupakan mantan pedayung putri nasional peraih tiga emas di SEA Games 1997, satu emas SEA Games 1999, dan emas di Kejuaraan Dunia Dragon Boat 1999. Sayang, kini Leni tidak menjalani kehidupan yang layak.
Leni mengaku untuk membiayai perawatan anak ketiganya itu, dia sudah banyak menjual harta benda. Bahkan rumah tinggalnya sendiri pun sudah dijualnya. Demikian pula asset berupa tanah dan kebun juga sudah dijual.
Usaha Leni untuk membawa Habibatul berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, juga tidak berjalan mulus. Pasalnya, Leni hanya mengantongi uang Rp 500 ribu.
"Saya terpaksa datang ke Jakarta dari Jambi untuk memeriksa kesehatan dan membeli obatnya. Kalau anak saya tidak meminum obat bisa berakibat fatal, di mana lubang anusnya akan tertutup akibat penyakit tersebut. Kalau sampai ini terjadi akan merepotkan, anak saya harus menjalani operasi lagi untuk membuka anusnya," ungkap Leni saat mendatangi kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu 28 November 2012.
"Dalam satu minggu biaya perawatannya menghabiskan biaya Rp 1 juta. Dana itu harus terus tersedia hingga saat ini. Dimana kami mencari uang sebesar itu setiap minggu," ujar Leni Haini.
Leni mendatangi kantor Kemenpora bersama Lina Harun dari Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga PB PODSI. Keduanya ditemui Asdep Bidang Promosi dan Kemitraan, Yuni Poerwanti.
"Mana mungkin dia bisa menanggung biaya, apalagi suaminya hanya petugas cleaning service di komplek DPRD Jambi. PB PODSI berharap Menkes mau memberikan perhatian. Selain anaknya menderita penyakit langka, Leni juga telah berjasa membawa harum nama bangsa dan negara," tegas Lina. (twu)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.