(harsem/dok) |
Carles Puyol hilang ditelan bumi saat panggung Euro 2012 digelar. Kini, ia bangkit dari kubur!
Pengaruh Carles Puyol di Barcelona dan timnas tak boleh diremehkan. Meski musim lalu ia berkutat dengan cedera – terutama yang ia dapatkan saat Barcelona mengalahkan Espanyol pada 5 Mei 2012 yang memaksa tim dokter mengharuskan Puyol beristirahat selama enam pekan karena wajib operasi lutut – dia tetap menjadi bagian penting sukses Barcelona di La Liga edisi 2010-2011.
Di klub, secara keseluruhan pria yang tampilannya lebih mirip penyanyi rock ini 28 kali membela Barcelona pada musim lalu, di mana sebagian besar dihabiskannya di paruh pertama. Sedangkan di bagian kedua, usai libur musim dingin, Puyol hanya bisa sepuluh kali membela Barcelona.
Namun begitu, 28 penampilan itu cukup menunjukkan peran pentingnya di tim. Tidak sepeti Lionel Messi memang, tapi tetap penting. Lihat saja ketika dia absen di laga krusial, semisal final Copa Del Rey, yang berujung pada kekalahan Barcelona. Bahkan secara rata-rata, jika Puyol tidak tampil, hampir pasti Barca tak menuai hasil memuaskan.
Kualitas Puyol diakui oleh banyak pelatih. Tiga kali peraih gelar juara Liga Champions bersama Barcelona itu tangguh, ulet, kompetitif, berpengalaman, vokal, profesional, berkarakter bertahan, tenang, dan memiliki sikap pemimpin. Di usianya yang sekarang ini, ia bisa tetap membuat rekan-rekannya merasa terjamin ketika harus meninggalkan lini belakang dan membiarkannya sendirian di depan Victor Valdes.
Di akhir musim, Puyol kembali masuk ke tim dan menjadi palang pintu tangguh di lini pertahanan Barcelona. Striker Manchester United kembali merasakan sulitnya bisa menembus lini pertahan yang dikomandoi Puyol sebelum akhirnya menyerah kalah 3-1.
Euro 2012
Kepahitan tersebut berlanjut ke tim nasional Spanyol. Di persiapan menuju Piala Eropa 2012, Spanyol harus rela meninggalkan Puyol. Kondisi tersebut semakin diperparah setelah striker David Villa tak bisa merumput.
Puyol adalah tokoh kebanggaan Catalan. Namun, ia salah satu alasan mengapa benteng terakhir timnas Spanyol sejak begitu kokoh sejak ia melakukan debut pada 2000.
Berdiri sebagai andalan blok belakang, Puyol adalah satu pilar yang memberikan segala kemampuannya untuk Spanyol. Dengan memperkuat timnas di tiga Piala Dunia, dua Kejuaraan Piala Eropa, satu Olimpiade, dan satu Piala Konfederasi, ia adalah sosok penting dalam tim Matador.
Puyol juga mencatatkan peran luar biasa kala Spanyol meraih silverware pertamanya sejak 1964 pada Piala Eropa 2008. Dan ia juga memberikan kontribusi besar membantu La Roja meraih gelar Juara Dunia pada 2010. Lewat tandukannya menyambut tendangan pojok Xavi, ia memastikan satu tempat di final setelah mengalahkan tuan rumah Afrika Selatan.
Puyol sempat mengatakan bahwa ia masih bisa membela timnas Spanyol hingga dua tahun ke depan. Namun sayangnya, cedera lutut yang membutuhkan waktu panjang untuk pemulihannya, memaksa Puyol membela tim Spanyol hanya dari bangku penonton.
Puyol dikenal sebagai salah satu pemain bertahan dengan tingkat determinasi dan “kengototan” yang cukup tinggi. Dengan tinggi badan yang hanya mencapai 178 centimeter, bukan tinggi ideal bagi seorang defender, Puyol menjadi titik penyeimbang di jantung pertahanan Barcelona.
Mengingat peran penting yang ia berikan dalam setiap penampilannya bersama Barcelona dan timnas Spanyol, adalah hal wajar bila publik Negeri Matador merasa pusing dan khawatir. Vicente del Bosque dan tim kepelatihan harus berpikir keras menyusun rencana baru mempersiapkan strategi, sekaligus mencari beberapa calon pengganti Puyol.
Satu dari banyak pilihan del Bosque adalah menggeser Sergio Ramos, pemain bertahan Real Madrid, ke posisi tengah. Pilihan ini satu-satunya yang paling masuk akal. Ramos dikenal sebagai defender yang rajin menyisir sisi kanan lapangan.
Pengaruh Carles Puyol di Barcelona dan timnas tak boleh diremehkan. Meski musim lalu ia berkutat dengan cedera – terutama yang ia dapatkan saat Barcelona mengalahkan Espanyol pada 5 Mei 2012 yang memaksa tim dokter mengharuskan Puyol beristirahat selama enam pekan karena wajib operasi lutut – dia tetap menjadi bagian penting sukses Barcelona di La Liga edisi 2010-2011.
Di klub, secara keseluruhan pria yang tampilannya lebih mirip penyanyi rock ini 28 kali membela Barcelona pada musim lalu, di mana sebagian besar dihabiskannya di paruh pertama. Sedangkan di bagian kedua, usai libur musim dingin, Puyol hanya bisa sepuluh kali membela Barcelona.
Namun begitu, 28 penampilan itu cukup menunjukkan peran pentingnya di tim. Tidak sepeti Lionel Messi memang, tapi tetap penting. Lihat saja ketika dia absen di laga krusial, semisal final Copa Del Rey, yang berujung pada kekalahan Barcelona. Bahkan secara rata-rata, jika Puyol tidak tampil, hampir pasti Barca tak menuai hasil memuaskan.
Kualitas Puyol diakui oleh banyak pelatih. Tiga kali peraih gelar juara Liga Champions bersama Barcelona itu tangguh, ulet, kompetitif, berpengalaman, vokal, profesional, berkarakter bertahan, tenang, dan memiliki sikap pemimpin. Di usianya yang sekarang ini, ia bisa tetap membuat rekan-rekannya merasa terjamin ketika harus meninggalkan lini belakang dan membiarkannya sendirian di depan Victor Valdes.
Di akhir musim, Puyol kembali masuk ke tim dan menjadi palang pintu tangguh di lini pertahanan Barcelona. Striker Manchester United kembali merasakan sulitnya bisa menembus lini pertahan yang dikomandoi Puyol sebelum akhirnya menyerah kalah 3-1.
Euro 2012
Kepahitan tersebut berlanjut ke tim nasional Spanyol. Di persiapan menuju Piala Eropa 2012, Spanyol harus rela meninggalkan Puyol. Kondisi tersebut semakin diperparah setelah striker David Villa tak bisa merumput.
Puyol adalah tokoh kebanggaan Catalan. Namun, ia salah satu alasan mengapa benteng terakhir timnas Spanyol sejak begitu kokoh sejak ia melakukan debut pada 2000.
Berdiri sebagai andalan blok belakang, Puyol adalah satu pilar yang memberikan segala kemampuannya untuk Spanyol. Dengan memperkuat timnas di tiga Piala Dunia, dua Kejuaraan Piala Eropa, satu Olimpiade, dan satu Piala Konfederasi, ia adalah sosok penting dalam tim Matador.
Puyol juga mencatatkan peran luar biasa kala Spanyol meraih silverware pertamanya sejak 1964 pada Piala Eropa 2008. Dan ia juga memberikan kontribusi besar membantu La Roja meraih gelar Juara Dunia pada 2010. Lewat tandukannya menyambut tendangan pojok Xavi, ia memastikan satu tempat di final setelah mengalahkan tuan rumah Afrika Selatan.
Puyol sempat mengatakan bahwa ia masih bisa membela timnas Spanyol hingga dua tahun ke depan. Namun sayangnya, cedera lutut yang membutuhkan waktu panjang untuk pemulihannya, memaksa Puyol membela tim Spanyol hanya dari bangku penonton.
Puyol dikenal sebagai salah satu pemain bertahan dengan tingkat determinasi dan “kengototan” yang cukup tinggi. Dengan tinggi badan yang hanya mencapai 178 centimeter, bukan tinggi ideal bagi seorang defender, Puyol menjadi titik penyeimbang di jantung pertahanan Barcelona.
Mengingat peran penting yang ia berikan dalam setiap penampilannya bersama Barcelona dan timnas Spanyol, adalah hal wajar bila publik Negeri Matador merasa pusing dan khawatir. Vicente del Bosque dan tim kepelatihan harus berpikir keras menyusun rencana baru mempersiapkan strategi, sekaligus mencari beberapa calon pengganti Puyol.
Satu dari banyak pilihan del Bosque adalah menggeser Sergio Ramos, pemain bertahan Real Madrid, ke posisi tengah. Pilihan ini satu-satunya yang paling masuk akal. Ramos dikenal sebagai defender yang rajin menyisir sisi kanan lapangan.
Namun, ia juga membuktikan kemampuannya bermain sebagai center-back selama hampir sepanjang musim di klubnya. Berdasarkan penampilan tersebut, del Bosque pun memasangnya bersama Gerard Pique sebagai benteng terakhir di depan gawang.
Di balik kehilangan tersebut, Spanyol tetap menjadi tim terkuat di Euro 2012. Suporter mengharapkan ia bisa kembali pulih dan siap membela Barcelona dan mempertahankan kondisinya sampai waktu yang lama. Dan kini, Puyol telah dinyatakan oke, siap mengarungi kembali kompetisi. Welcome back, Puyol! Arief Firhanusa
Di balik kehilangan tersebut, Spanyol tetap menjadi tim terkuat di Euro 2012. Suporter mengharapkan ia bisa kembali pulih dan siap membela Barcelona dan mempertahankan kondisinya sampai waktu yang lama. Dan kini, Puyol telah dinyatakan oke, siap mengarungi kembali kompetisi. Welcome back, Puyol! Arief Firhanusa
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.