Nouldy, Penerus Chris John?

Setelah Chris John malang melintang, kini Indonesia berharap lahir generasi berikutnya yang mengharumkan bangsa. Harapan itu salah satunya di pundak Nouldy Manakane.

Petinju  kelahiran Ambon, 9 Desember 1985, ini mulai dikenal garang sejak menjuarai PABA (Pan Asian Boxing Association) pada 2011. Di kelas bantam WBA, Nouldy mencatat rekor 24 kali menang (15 KO), satu kali seri, dan 10 kali kalah.

Tanda-tanda Nouldy meretas jalan menuju juara dunia sudah tampak sejak lama. Pada 2009, ia merobohkan Wisanlek Kokietgym asal Thailand dalam perebutan sabuk PABA kelas 53,5 Kg, di Sporthall, Karang Panjang, Ambon, 7 November 2009.

Kini, kesempatan meroket sudah di depan mata. Nouldy berkesempatan menjajal Koki Kameda, petarung Jepang. Duel yang akan digelar di Yokohama, Jepang, 4 April, ini memprebutkan sabuk juara kelas bantam versi WBA.

Koki yang bertipikal kidal, sebenarnya bukan petinju ayam sayur. Ia punya rekor 27 kali menang (17 KO) dan hanya sekali kekalahan. Tetapi Nouldy tidak gentar. Pelatih Errol Vanroom menempa Nouldy meladeni para petinju kidal dalam sesi persiapan. Sejak tiga pekan lalu, ia sudah berlatih intensif di sebuah kemp milik promotornya, Hani Yahya, di Jakarta. Selain melakukan latihan spartan, Nouldy pun mematangkan mental.

Pekan lalu, saat menerima rombongan Nouldy – termasuk pengurus pusat Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) – Menpora Andi Mallarangeng memesan agar Nouldy tidak pantang menyerah. "Pokoknya sikat saja," kata Menpora menyemangati. (13)