Home » , » Kompetisi Penuh Konflik

Kompetisi Penuh Konflik

Written By ericadventure on Jumat, 16 Maret 2012 | 09.35



Dualisme kompetisi tak hanya membuat mutu pertandingan menurun. PT LPIS DAN PT LI bergerak sendiri-sendiri dan pada akhirnya klub yang menjadi korban.

Di level Divisi Utama PT Liga Indonesia, klub-klub masih kesulitan mendapatkan sponsor. Persiku Kudus misalnya, mengalami krisis finansial hebat. Beberapa pabrik rokok yang selama ini mengucurkan dana memilih pasif. Menurut Direktur Utama PT Kudus Muriatama Heru MS, dualisme pengelolaan liga membuat banyak perusahaan menilai mutu kompetisi menurun.

“Setelah kami telaah, dualisme memang membuat kami kesulitan mencari sponsor. Selain itu, banyak perusahaan yang belum ada rasa memiliki terhadap Persiku, bahkan perusahaan menengah sekalipun,” jelas Heru.

Tim promosi Persip Pekalongan juga mengalami kesulitan mencari sponsor. Meskipun disokong beberapa perusahaan dalam level sponsorship menengah, kebutuhan tim yang besar perlu didukung satu sponsor tunggal atau gabungan yang tentunya mengucurkan dana lebih besar.

“Untuk sponsor tunggal kami kesulitan mencari, dari awal banyak perusahaan yang tidak percaya dan sangsi kompetisi di PT LI bakal berjalan lancar,” ujar CEO PT Persip Pekalongan Raya, Budi Setiawan.

Lain Persiku dan Persip yang bernaung di PT LI, lain pula PSIS. Sebagai klub yang sudah cukup kenyang di liga Indonesia, namanya pun memiliki nilai jual tinggi, PSIS justru tertular konflik dualism manajemen yang menjalar dari Arema Indonesia IPL. Di bawah satu konsorsium Ancora Sports, PSIS justru berkelit dengan konflik keuangan dan perang dua manajemen.

“Seharusnya PSSI sebagai federasi memberikan aturan bagaimana sponsorsip itu atau pengelolaan professional yang jelas, bukan hanya syarat-syaratnya saja. Bahkan FIFA pun sebenarnya melarang kepemilikan klub lebih dari tiga,” demikian pendapat Ketua PSSI Kota Semarang Anggoro Mardi Husodo atau akrab disapa Yoyok Mardijo.

Jalan paling tepat ialah menjadikan dua kompetisi menjadi satu. Tanpa mengusung kubu KLB atau PSSI, menurut Yoyok sudah saatnya kubu yang bertentangan memikirkan nasib klub, bukan egoisme masing-masing. (wip/13)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger