Home » » Kembalikan Ruh PSIS!

Kembalikan Ruh PSIS!

Written By ericadventure on Rabu, 14 Maret 2012 | 12.32



PSIS kini seperti perahu kertas di atas gelombang lautan. Hanyut dan terhempas tanpa arah. 

Perang terbuka Ancora versus PSIS kian membara. Penolakan mediasi oleh Ancora disikapi serius oleh Walikota Soemarmo HS, yang masih memimpin kedaulatan Semarang, di mana PSIS berada.

Sebanyak 25 klub, walikota, dan PSSI Kota Semarang adalah pakem historis PSIS yang tak mungkin terganti. Pengelolaan profesional yang diwajibkan FIFA dan AFC mutlak dipenuhi, juga kewajiban melepas injeksi APBD. Sayangnya, perjalanan menuju profesional justru membuka ancaman baru.

Pengurus PS Garuda – klub anggota PSIS – Iwan Anggoro mengatakan, konflik antara manajemen Semarang dan PT Ancora sebagai investor tak seharusnya meletus jika dikelola dengan baik investasi PSIS bisa menjadikan klub ini semakin mandiri.

“Sekarang yang terpenting adalah tindakan walikota, dan pihak yang ada di PT itu untuk menyelesaikan konflik dengan kepala dingin,” cetus Iwan.

Rada lebih tegas ditndaskan oleh Budi Cipto, pengurus PMC Semarang. Ia menilai, kisruh yang tejadi di PSIS sulit selesai dengan sempurna jika masih ada dualisme kompetisi PSSI. Menurut mantan pelatih kiper PSIS itu, Mahesa Jenar tetap menjadi korban sengketa kubu IPL dan ISL.

“Kalau masih ada dualisme saya rasa sulit (mencari solusi islah). Seharusnya ini menjadi catatan PSSI maupun KPSI dengan ISL nya, bahwa yang terjadi di pusat berimbas ke klub,” tandasnya.

Budi berharap PSIS dikembalikan ke khittah awal sebagai klub yang dimiliki masyarakat Semarang yang diwakili klub-klub dan suporter. Saat ini, yang penting bagi PSIS adalah merampungkan laga sampai putaran pertama, lalu membenahi manajemen.

“Kami berharap banyak kepada Komisaris PSIS agar konflik ini tidak sampai parah. Jangan sampai tim yang dikorbankan, konflik harus diselesaikan dengan kepala dingin,” harap Budi.

Tanpa Nyawa

Di mata masyarakat umum di luar suporter, PSIS kini tak ubahnya tanpa ruh. Masyarakat umum, yang notabene dulu penggila PSIS kini memilih acuh. Berbeda ketika masih berpayung pemerintah, PSIS dirasa menjadi milik bersama dan dinikmati semua kalangan masyarakat.

“Kalau ada masalah dirembug bersama dengan baik, tetap saja investor adalah tamu dan Semarang tuan rumah. Kembali saja ke komitmen awal yang disepakati, langkah yang paling tepat mediasi jadi jangan sampai ke ranah hukum karena tim yang akan menjadi korban. Tentu saja waktu dan tenaga,” tutur Camat Semarang Selatan Kukuh Darmanto yang juga fans PSIS.

Sementara itu, Ketua PSSI Kota Semarang Anggoro Mardi Husodo berharap kepada Ancora Sports agar menghargai keinginan walikota untuk mediasi dua kubu yakni Novel Al Bakrie dan Fanda Soesilo. (wip-13)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger