Ghoni Anti Gaji buta

Memperebutkan kursi melawan dua kiper lain menyulut murka Ghoni Yanuar. Walhasil, ia pun akhirnya memilih cabut dan kemudian bergabung ke PPSM KN Magelang. Kemarin, Goni telah menjalani latihan bersama Laskar Macan Tidar.

Pilihan berat baginya saat harus memilih berkostum PSIS namun memakan gaji buta, atau menjadi kiper utama PPSM yang dulu pernah membesarkannya. Tetapi jalan hidup melemparkannya kembali ke Kota Getuk. Ia resmi mengantongi izin dari manajemen PSIS versi Ancora, dan selanjutnya ia tinggal mengurus berkas ke PSSI.

“Status saya dipinjamkan. Lebih enak begitu daripada makan gaji buta,” cetus Ghoni kepada Harsem, kemarin siang.

Berat bagi siapapun bila menyandang seragam kiper ketiga PSIS musim ini. Pasalnya, dua nama yang menempati pos satu dan dua sulit tergantikan. Pilihan pertama jatuh pada I Komang Putra yang masih konsisten. Sementara itu Yoga Wahyu menjadi pelapis saat Komang absen. Penampilannya pun tak kalah cerah.

“Penting bagi saya sebagai pemain untuk berbembang. Kalau hanya duduk di bangku cadangan bahkan jarang masuk line up ya sulit. Maka dari itu saya memutuskan balik ke PPSM. Di sana saya mendapat tempat pertama,” lanjutnya.

Memahami maksud anak didiknya, pelatih kiper Agus Yatmono merelakan keputusan Ghoni. Meski harus kehilangan satu nama, Agus juga memikirkan karir kiper berusia 24 itu. Agus berharap Ghoni tak menyia-nyiakan kesempatan barunya di Magelang.

“Pemain harus dihargai ketika di sini merasa tidak berkembang, asalkan semuanya mendaoat izin manajemen,” kata Agus.

Ketiga kiper bagi Agus layak menempati kursi utama. Hanya saja, kesempatan saat akan dimainkan tergantung keputusan pelatih dan kondisi terkini. Agus bahkan mengatakan, jika ia harus memilih, maka ia sangat sulit memutuskan. (wip/13)