Home » , » Cara Cina Melatih Calon Atletnya Sejak Kecil Sangat Spartan, Remuk di Usia Senja

Cara Cina Melatih Calon Atletnya Sejak Kecil Sangat Spartan, Remuk di Usia Senja

Written By ericadventure on Kamis, 29 Maret 2012 | 09.46



Olahraga adalah urusan serius di Sekolah Shichahai, satu dari lebih 300 sekolah elit yang dicukongi pemerintah Cina. Seseram apa sekolah ini mendidik calon atlet?

Pelatihan olahraga di Cina dimulai pada usia 6. Ada sekolah khusus yang menyeleksi ribuan anak-anak bertalenta. Mereka yang lulus langsung mendapat tekanan intens untuk menang. Sekitar 600 anak usia 9-18, dari seluruh Cina, penuh waktu berlatih di Sekolah Olahraga Shichahai.

Enam hari seminggu, mereka bersekolah di pagi hari dan berlatih empat jam pada sorenya. Orangtua boleh bertemu anak-anak mereka hanya pada akhir pekan, di ruangan terpisah. Mereka menanam harapan anaknya menuai kemenangan dan kemewahan sebagai juara Olimpiade.

Shichahai memainkan peran utama dalam memroduksi atlet top Cina yang banyak mendonasikan medali emas di Olimpiade. Tetapi untuk semua keberhasilannya, sekolah, dan sistem pendidikannya, Shichahai dituduh terlalu keras mengeksplorasi para calon atlet mereka, dan bahkan menyalahgunakan anak-anak.

Pada kunjungan ke Shichahai pada 2005, juara Olimpiade dayung empat kali dari Inggris Sir Matthew Pinsent mengungkapkan, ia melihat seorang gadis 7 tahun menangis karena dipaksa melakukan handstands (berdiri dengan tangan).

Wajah mereka menahan sakit, tapi mereka tak berani bicara. Para pelatih super keras dan jarang tersenyum.  Bahkan beberapa pelatih dituduh sering melakukan pemukulan terhadap siswa.

Wu Yigang, seorang profesor di Shanghai University mengatakan, beberapa sekolah khusus olahraga tidak lebih dari pabrik perakitan atlet. Ketika lulus, mereka linglung karena tidak punya keterampilan. KONI Cina kadang memberi pekerjaan, tetapi mereka rata-rata jadi pekerja pabrik. Sebagian dijanjikan jadi polisi, tapi janji-janji itu diingkari. Harian China Sports memperkirakan, 80% dari atlet pensiun Cina kesehatannya kronis, menganggur, dan dililit kemiskinan akibat overtraining. (Arief Firhanusa)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger