Jeremy Lin Pebasket Asia, Idola Baru di Amerika

ERA Yao Ming telah usai. Pebasket Cina itu menjadi orang Asia tersukses yang berkarir di kompetisi NBA. Kini, calon penerus Yao Ming telah lahir. Namanya Jeremy Lin, point guard milik New York Knicks.
    

Pebasket blasteran Taiwan-Amerika ini menjelma sebagai idola baru publik basket Amerika Serikat. Penggila basket di Negeri Paman Sam pun dijangkiti virus “Linsanity”. Kaos Knicks bernomor 17 kini laris manis.

Memulai karir NBA bersama Golden State Warriors sejak tahun lalu, nama Lin baru berkibar di kompetisi tahun ini. Maklum, di Warriors dia cuma menjadi pemain cadangan. Pemilik tinggi 191 cm ini hanya mampu mencetak rata-rata 2,6 poin dan 1,4 assist per gim.

Namun peruntungannya berubah sejak bergabung bersama New York Knicks. Di awal musim ini, Lin nyaris bergabung bersama Houston Rockets. Tapi, dasar jodoh Lin memang Knicks, klub yang pernah dihuni Yao Ming itu menolaknya.

Semula Knicks menjadikan Lin sebagai pelapis untuk Toney Douglas dan Mike Bibby setelah Iman Shumpert dan Baron Davis mengalami cedera.

Namun, sarjana ekonomi lulusan Universitas Harvard ini ternyata mampu unjuk gigi saat diberi kepercayaan pelatih Mike D’Antoni sebagai starter. Dalam enam partai terakhir, Knicks selalu menang.

Bahkan, Lin tercatat sebagai pemain pertama dalam sejarah NBA yang mencetak minimal 20 poin dan tujuh assist dalam empat pertandingan pertamanya sebagai starter. Dari situ ia mencetak 109 poin, atau yang terbanyak dalam daftar sejak 1976, dan menorehkan rata-rata 26,8 poin dan 8 assist per game.

Bersama Lin, prestasi Knicks pun turut terdongkrak. Mike Bibby cs kini menempati peringkat 8 wilayah timur dan masih berpeluang memperebutkan jatah playoff.

"Saya pikir ini adalah keajaiban karena tentu saja saya pikir tak seorang pun menduga ini akan terjadi dengan cara seperti ini," ucap Lin merendah. (twu)