BEBAN berat dipikul pelatih timnas Indonesia Aji Santoso. Di tengah kondisi persepakbolaan yang carut marut, mantan bek di era 90 an ini harus memimpin skuad Garuda menjalani partai terakhir kualifikasi Piala Dunia Grup E melawan Bahrain.
Aji Santoso tidak bisa menyertakan pemain-pemain yang berlaga di ISL yang tidak diakui PSSI. Nama-nama seperti Firman Utina, Bambang Pamungkas, dan juga Christian Gonzales tak masuk dalam daftar skuad timnas yang diberangkatkan untuk menghadapi Bahrain, hari ini, di Bahrain National Stadium.
Mereka digantikan oleh pemain-pemain baru seperti Taufiq dan Rendi Irawan yang keduanya berasal dari klub Persebaya Surabaya, atau Slamet Nurcahyo, pemain debutan asal klub Persiba Bantul.
Namun, Aji menolak menyerah sebelum bertanding. Dia hanya ingin para pemainnya bisa merasakan atmosfer pertandingan internasional. Selain itu, dia juga mengakui bahwa kualitas anak buahnya memang jauh di bawah calon lawan.
"Pertandingan di Bahrain bertujuan agar mereka bisa merasakan atmosfer laga internasional. Itu yang penting. Pokoknya anak-anak bisa tampil fight, tampil lepas bisa mengambil pelajaran itu yang terpenting menurut saya," katanya.
Di Bahrain nanti, Aji akan menginstruksikan para pemain agar lebih rapi dalam bertahan dan mengutamakan komunikasi di atas lapangan.
Keputusan untuk menurunkan skuad muda ini lantas menimbulkan cibiran. Salah satunya adalah tim penghuni Grup E lainnya, Qatar, yang khawatir timnas Indonesia bakal menjadi lumbung gol bagi Bahrain.
Jika benar Ferdinand Sinaga dkk. kalah telak maka itu bisa mengancam langkah Qatar ke babak berikutnya, apabila tim besutan Paulo Autuori itu kalah dari pimpinan klasemen, Iran, di laga pamungkas.
Kita tunggu saja, kejutan seperti apa yang bakal diberikan pasukan Garuda Muda di Bahrain. (twu)
.jpg)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.