Di tengah heboh mundurnya Setyo Agung Nugroho dari kursi GM Teknik PSIS, ada kisah-kisah lain di tubuh manajemen. Umpama saja soal nonaktifnya Manajer Tim Maryanto.
Tidak seperti yang pernah ia sampaikan ke wartawan beberapa hari terakhir, Maryanto sebenarnya telah mengajukan permohonan untuk nonaktif dari manajerial PSIS sejak 12 Januari lalu, atau dua hari menjelang duel PSIS kontra PSIR. Mengapa ia tidak langsung mengumumkannya?
“Saya berusaha menjaga kondusivitas PSIS. Tim ini lagi bagus-bagusnya. Kalau terkesan ada masalah, nanti tidak baik bagi penilaian masyarakat yang akan mengganggu stabilitas tim,” kata Maryanto, kemarin.
Kalau kemudian akhirnya ia menyampaikan pengundurdiriannnya ke media massa, tak lebih untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PSIS, Komisaris Utama PSIS, seluruh jajaran manajemen, suporter serta seluruh masyarakat kota Semarang sebab ia tak bisa mengawal PSIS musim ini hingga kompetisi berakhir.
Jadi, kata Maryanto, pengumuman ini sama sekali tak ada kaitannya dengan berita-berita kemarin mengenai mundurnya GM Teknik Setyo Agung Nugroho.
“Saya punya pekerjaan lain yang tak bisa saya tinggalkan. Bahkan saya akan sering bepergian keluar kota sehingga tak bisa mendampingi tim secara kontinyu. Itu alasan saya minta nonaktif,” paparnya.
Maryanto berharap, manajer tim berikutnya lebih baik dan lebih berprestasi. “Siapapun yang ditunjuk tentu saya dukung. Bagaimana pun hati dan jiwa saya masih di PSIS,” tandas Maryanto. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.