SETIAP bursa transfer dibuka, nama Esteban Granero selalu mengisi daftar jual pemain Real Madrid. Kini, produk akademi Madrid ini justru menjadi sosok penting dalam skema baru yang dikembangkan Jose Mourinho.
Datang di awal musim 2009/2010, Granero kalah pamor dari bintang-bintang yang berjubel di skuad Los Blancos. Di era Manuel Pellegrini, gelandang 25 tahun ini masih mendapat kesempatan bermain yang lumayan banyak. Di musim perdananya, dia bermain sebanyak 31 kali dengan torehan tiga gol.
Namun, sejak Jose Mourinho mengambilalih nahkoda Los Merengues, Granero semakin terpinggirkan. Eks pemain timnas Spanyol U-21 itu gagal bersaing dengan Mesut Ozil dan Sami Khedira, dua pemain yang masuk berbarengan dengan kedatangan Mou.
Rumor kepindahannya dari Santiago Bernabeu pun semakin kencang ketika musim ini Granero tak kunjung menembus skuad utama Los Blancos. Rumor kepindahannya ke Liverpool pun sempat merebak di bursa transfer musim dingin.
Rumor kepindahannya dari Santiago Bernabeu pun semakin kencang ketika musim ini Granero tak kunjung menembus skuad utama Los Blancos. Rumor kepindahannya ke Liverpool pun sempat merebak di bursa transfer musim dingin.
Namun, cederanya Sami Khedira dan menurunnya performa Lassana Diarra, memberi berkah bagi gelandang kelahiran Madrid ini. Penampilannya saat menggantikan Lass di perempatfinal leg 2 Copa del Rey kontra Barcelona banyak menuai pujian.
Real Madrid yang tertinggal dua gol ketika memulai babak kedua, akhirnya sanggup memaksakan hasil imbang. Bahkan, banyak yang menilai pertandingan di Camp Nou tersebut layak dimenangi Los Merengues.
Kehadiran Granero di lini tengah, membuat Xabi Alonso lebih nyaman unt
uk mendistribusikan bola. Hasilnya, serangan Los Blancos semakin dahsyat. Bila dibandingkan dengan Khedira, Granero dianggap memiliki kecepatan yang lebih bagus untuk memotong serangan lawan.
Penampilan apiknya tersebut membuat Mourinho menjadikannya sebagai pilihan utama di dua partai El Real selanjutnya melawan Athletic Bilbao (4-1) dan Real Zaragoza (3-1). Bahkan, bukan tidak mungkin Mourinho bakal mematenkan duet Xabi-Granero di sisa musim ini.
Dengan begitu, kesempatan Granero untuk merasakan atmosfer Bernabeu bakal semakin lama. Bisa jadi, Granerolah sosok yang dicari Mourinho untuk meredam Barcelona. (twu)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.