Beruntung PSIS kembali merekrut mantan kiper lamanya, I Komang Putra Adnyana. Meski tak lagi muda, Komang tetap konsisten di bawah mistar. Terbukti, gawang PSIS baru kebobolan satu kali saat ditaklukan PSCS, Jumat lalu.
Komang memang masih garang. Berkali-kali ia menyelamatkan gawang PSIS. Tak ayal, legenda mistar gawang yang juga ayah dua anak ini terus dipercaya pelatih Edy Paryono sebab penampilannya yang stabil.
Tak hanya itu, Komang memiliki pengaruh besar bagi tim. Sepanjang pertandingan, PSIS mendapatkan tekanan di awal-awal pertandingan, tetapi bisa keluar dari situasi sulit.
“Komang bisa menciptakan rasa aman di barisan pertahanan. Ini sangat berpengaruh untuk memupuk rasa percaya diri lini per lini. Saya yakin dia masih onfire sampai 40 lebih sekalipun,’’ kata pelatih kiper Agus Yatmono.
Musim ini juga menjadi ujian tersendiri bagi mantan kiper Arseto Solo ini. Komang berencana mengakhiri karirnya di PSIS. Namun, selagi ia masih kuat, ia pun belum ingin menggantung sarung tangannya.
“Kalau musim depan masih dipercaya, tentu saya masih ingin bermain. Selepa itu, saya juga harus memikirkan masa depan dan mencoba menjajaki dunia pelatih,” kata Komang.
“Prioritas saya PSIS karena ingin dekat dengan keluarga saya di Solo. PSIS pelabuhan saya terakhir sebelum gantung sepatu. Di sini juga lah saya pernah mencicipi banyak gelar,” cetus pria kelahiran Denpasar, 6 Mei 1972, ini. (wig/rif)
Komang memang masih garang. Berkali-kali ia menyelamatkan gawang PSIS. Tak ayal, legenda mistar gawang yang juga ayah dua anak ini terus dipercaya pelatih Edy Paryono sebab penampilannya yang stabil.
Tak hanya itu, Komang memiliki pengaruh besar bagi tim. Sepanjang pertandingan, PSIS mendapatkan tekanan di awal-awal pertandingan, tetapi bisa keluar dari situasi sulit.
“Komang bisa menciptakan rasa aman di barisan pertahanan. Ini sangat berpengaruh untuk memupuk rasa percaya diri lini per lini. Saya yakin dia masih onfire sampai 40 lebih sekalipun,’’ kata pelatih kiper Agus Yatmono.
Musim ini juga menjadi ujian tersendiri bagi mantan kiper Arseto Solo ini. Komang berencana mengakhiri karirnya di PSIS. Namun, selagi ia masih kuat, ia pun belum ingin menggantung sarung tangannya.
“Kalau musim depan masih dipercaya, tentu saya masih ingin bermain. Selepa itu, saya juga harus memikirkan masa depan dan mencoba menjajaki dunia pelatih,” kata Komang.
“Prioritas saya PSIS karena ingin dekat dengan keluarga saya di Solo. PSIS pelabuhan saya terakhir sebelum gantung sepatu. Di sini juga lah saya pernah mencicipi banyak gelar,” cetus pria kelahiran Denpasar, 6 Mei 1972, ini. (wig/rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.