Home » , » Dukung PSIS Lawan Persikab Suporter Pakai Baju Koko

Dukung PSIS Lawan Persikab Suporter Pakai Baju Koko

Written By ericadventure on Rabu, 25 Januari 2012 | 09.32



Oleh Wiwig Prayugi
Publik Jatidiri akan tampil ‘nyleneh’ saat PSIS menjamu Persikab, Sabtu pekan ini, dengan berbaju koko!

Imbauan untuk tidak mengenakan atribut disambut positif oleh suporter. Sesepuh SneX menghimbau agar sneXers yang akan menonton laga PSIS versus Persikab memakai baju koko warna hitam.

Ya, baju koko dinilai bisa mewakili rasa belasungkawa terhadap kepergian salah satu anggotanya, Ofik Arangga yang meninggal usai dikeroyok paska laga PSIS kontra PSIR, 14 Januari. Ide ini juga menindaklanjuti larangan suporter mengenakan atribut.

“Kami akan mengekspresikan isi hati kami dengan cara menyuport PSIS berpakaian koko (baju muslim) hitam saat PSIS melawan Persikab,” kata sesepuh SneX, Boim.

Boim menambahkan, bagi teman-teman yang tidak punya baju koko atau yang nonmuslim memakai baju biasa bernuansa hitam. Tadi malam, pengurus teras SneX dan beberapa sesepuh membahas masalah kostum ini di Citarum.

“Dari Semarang Barat, Korwil kami (Korwil Tapak 212) juga akan memakai baju koko. Rombongan Tapak yang bakal berangkat ke Jatidiri dengan menumpang dua truk akan menunggu rombongan dari Kaliwungu (Kendal) supaya berangkatnya bersamaan. Direncanakan, kawan-kawan dari Kaliwungu juga akan memakai busana muslim warna hitam,” tutur Kajine Soleh, sesepuh lain SneX, tadi malam, di teras Stadion Citarum.

Senada dengan SneX, Panser Biru juga mengimbau anggota yang akan datang ke stadion mengenakan baju koko. Beda dengan SneX, Panser Biru bakal mengenakan koko warna putih.

Agar lebih unik, anggota juga bisa mengenakan peci atau membawa rebana. Kalau ada yang tidak memiliki baju koko, Panser Biru mempersilakan anggotanya memakai kemeja atau batik bernuansa putih.

“Yang penting ajang ini bisa menjadi titik awal perdamaian suporter Semarang. Dengan tampil beda malah bisa menghibur masyarakat. Suporter juga harus bisa menghibur penonton di Jatidiri,” tandas Pjs Ketum Panser Biru, Lukman Syah.

Yuk, Rekonsiliasi

Selain memakai baju koko, SneX juga akan menggelar doa bersama sebelum pertandingan untuk Almarhum Ovik.

Sebelumnya, usai terjadi keributan yang menewaskan Ovik, PSIS nyaris kesulitan mendapatkan izin dari kepolisian. Beberapa syarat pun harus dipenuhi suporter agar PSIS tetap bisa berlaga di Semarang.

Salah satu syaratnya ialah melepaskan atribut dan rekonsiliasi antarkedua organisasi suporter di Semarang tersebut. Manajemen mengimbau agar semua suporter mengenakan pita dan baju putih untuk solidaritas pada almarhum.

Yang lebih penting, pelepasan atribut kali ini harus menjadi ajang perdamaian suporter Semarang. Bukan tak mungkin, dengan mengenakan baju koko, suporter yang biasanya tampil cuek akan terlihat rapi dan tampan.

“Yang penting rekonsiliasi harga mati bagi Panser Biru. Semua harus introspeksi diri, jangan sampai apa yang dilakukan merugikan orang lain,” tambah Lukman.

Jika semua suporter arus bawah mengiyakan, Jatidiri tak lagi ‘seram’ dengan adanya dua perbedaan. Syukur-syukur, dengan berpakaian koko dan peci, penonton umum jadi terhibur dan pemain lebih semangat saat bertempur.  (rif)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger