JANUARI, persis setahun silam, Karangawen juga menjadi bahan berita karena tewasnya suporter. Pada Jumat pagi, 7 Januari 2011, anggota Panser Biru bernama Handoyo tewas setelah terjatuh dari kereta api yang ditumpanginya saat melintas di Desa Karangawen.
Peristiwa ini terjadi saat korban yang mukim di Jaten, Gunungpati, ini bersama teman-temannya bertolak ke Gresik untuk menyaksikan partai Gresik United kontra PSIS.
Peristiwa tersebut terjadi ketika kereta melintasi sebuah jembatan di Desa Karangawen, sekitar pukul 03.00 WIB. Dimungkinkan, korban mengantuk, sehingga saat terjadi getaran akibat kereta melintasi jembatan ia terkejut dan terjatuh dari atas kereta.
Mengetahui Handoyo terjengkang, teman-teman suporter yang berangkat bersama dari Semarang turun di Stasiun Randublatung, Blora, untuk kembali ke Semarang untuk melakukan pencarian. Agus Triyanto dan Dwi, dua orang yang melakukan pencarian, sempat menyerah karena tidak berhasil menemukan setelah menyusuri jalur kereta api sepanjang 15 kilometer.
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan kondisinya sulit dikenali. Penemuan jasad korban diperkirakan sekitar pukul 06.00 WIB. Selanjutnya jasad itu di bawa ke Puskesmas Karangawen. Kemudian, siangnya, baru diangkut ke rumah duka.
Kini, di bulan Januari pula, Karangawen berduka. (rif)
Peristiwa ini terjadi saat korban yang mukim di Jaten, Gunungpati, ini bersama teman-temannya bertolak ke Gresik untuk menyaksikan partai Gresik United kontra PSIS.
Peristiwa tersebut terjadi ketika kereta melintasi sebuah jembatan di Desa Karangawen, sekitar pukul 03.00 WIB. Dimungkinkan, korban mengantuk, sehingga saat terjadi getaran akibat kereta melintasi jembatan ia terkejut dan terjatuh dari atas kereta.
Mengetahui Handoyo terjengkang, teman-teman suporter yang berangkat bersama dari Semarang turun di Stasiun Randublatung, Blora, untuk kembali ke Semarang untuk melakukan pencarian. Agus Triyanto dan Dwi, dua orang yang melakukan pencarian, sempat menyerah karena tidak berhasil menemukan setelah menyusuri jalur kereta api sepanjang 15 kilometer.
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan kondisinya sulit dikenali. Penemuan jasad korban diperkirakan sekitar pukul 06.00 WIB. Selanjutnya jasad itu di bawa ke Puskesmas Karangawen. Kemudian, siangnya, baru diangkut ke rumah duka.
Kini, di bulan Januari pula, Karangawen berduka. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.