Pekerjaan rumah besar bagi pengurus-pengurus suporter Semarang. Setelah hubungan Panser Biru-SneX memanas, banyak spekulasi berkembang mengenai pemicu perilaku liar suporter.
“Kita jangan menyalahkan pihak lain dulu. Saya melihat baik di Panser Biru maupun SneX mengalami krisis kepemimpinan sehingga menyebabkan blok-blok sendiri,” kata sesepuh Panser Biru, Amat Priyadi.
Ia mengimbau pada para pengurus suporter untuk telaten melakukan sosialisasi, bukan hanya imbauan atau perdamaian seremonial saja. Menurut pria yang akrab dengan sapaan Mas Pri itu, Ketua Umum harus mendekati korwil yang sering bergesekan.
Demikian juga dengan SneX, Ketua Umum harus melakukan hal yang sama, yaitu mendeteksi korwil atau anggotanya yang bergesekan. Meski dirasa sulit, menurut Pri, tidak ada salahnya kedua ketua umum mencoba.
Saat ini, Panser Biru diketuai oleh M Lukmansyah yang menjadi pejabat sementara setelah M Rofiq mundur. Sedangkan SneX dipimpin oleh generasi Rendra Kusworo yang menang dalam kongres tahun lalu. Sayangnya, meski kedua pimpinan bisa akur, tragedi kelam justru terjadi saat kepemimpinan mereka.
Sementara itu, SneX masih menunggu perkembangan kasus penusukan terhadap salah satu anggotanya. Mereka berharap pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya dan otak dari pengeroyokan ini ditemukan.
“Kami harap aparat bisa menuntaskan kasus ini agar kelak tidak terulang lagi. Setelah kejadian ini, SneX juga akan terus berkoordinasi dengan korwil dan korcab agar tetap terjaga stabilitas organisasi,” tegas Ketua Dewan Pembina SneX Agus Junianto. (wig/rif)
“Kita jangan menyalahkan pihak lain dulu. Saya melihat baik di Panser Biru maupun SneX mengalami krisis kepemimpinan sehingga menyebabkan blok-blok sendiri,” kata sesepuh Panser Biru, Amat Priyadi.
Ia mengimbau pada para pengurus suporter untuk telaten melakukan sosialisasi, bukan hanya imbauan atau perdamaian seremonial saja. Menurut pria yang akrab dengan sapaan Mas Pri itu, Ketua Umum harus mendekati korwil yang sering bergesekan.
Demikian juga dengan SneX, Ketua Umum harus melakukan hal yang sama, yaitu mendeteksi korwil atau anggotanya yang bergesekan. Meski dirasa sulit, menurut Pri, tidak ada salahnya kedua ketua umum mencoba.
Saat ini, Panser Biru diketuai oleh M Lukmansyah yang menjadi pejabat sementara setelah M Rofiq mundur. Sedangkan SneX dipimpin oleh generasi Rendra Kusworo yang menang dalam kongres tahun lalu. Sayangnya, meski kedua pimpinan bisa akur, tragedi kelam justru terjadi saat kepemimpinan mereka.
Sementara itu, SneX masih menunggu perkembangan kasus penusukan terhadap salah satu anggotanya. Mereka berharap pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya dan otak dari pengeroyokan ini ditemukan.
“Kami harap aparat bisa menuntaskan kasus ini agar kelak tidak terulang lagi. Setelah kejadian ini, SneX juga akan terus berkoordinasi dengan korwil dan korcab agar tetap terjaga stabilitas organisasi,” tegas Ketua Dewan Pembina SneX Agus Junianto. (wig/rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.