El Clasico edisi 163 baru digelar sepuluh hari lagi dari sekarang, tapi Real Madrid sepertinya sangat siap, baik dari rapor pertandingan, maupun spirit bertanding.
Menyimak secara keseluruhan, Real Madrid berada dalam performa apiknya. Faktanya, tim polesan Jose Mourinho itu masih memegang kendali pimpinan klasemen. Menilik lima partai terakhir, Madrid tampil superior atas pesaingnya.
Penghuni Santiago Bernabeu tersebut belum pernah imbang, apalagi menelan kekalahan. HebatnyaMadrid selalu mengemas kemenangan lebih dari satu gol, baik di level domestik maupun Eropa.
Di mulai dengan membungkus Olympique Lyon 2-0, menggasak Osasuna 7-1, menjinakkan Valencia 2-3, dilanjutkan memukul Dinamo Zagreb 6-2 di panggung Liga Champions, dan terakhir menjadi penguasa Madrid setelah menundukkan rival sekota Atletico Madrid 4-1 di partai bertajuk “El Derby Madrileno”.
Rantai kemenangan ini menjadi bukti sahih, Madrid lebih serius melakoni partai prestisius kontra Barcelona yang berlangsung pada jornada ke-16, Minggu subuh, 11 Desember 2011, pukul 04.00 WIB. Ini masih ditambah produktivitas gol Madrid yang menyentuh 46 angka memasuki pertengahan musim membuat Los Merengues – julukan lain Madrid – boleh diunggulkan di pasar taruhan.
Tanpa mengecilartikan Barcelona, Lionel Messi cs bukannya tidak berada dalam performa terbaik. Mungkin mereka hanya sedikit kehilangan ritme permainan. Entah gaya permainan yang bisa dibaca pesaingnya, atau faktor lain, terpaut enam angka di klasemen La Liga, Barcelona harus bekerja keras merebut pucuk pimpinan klasemen.
Yang paling menghebohkan, tentu di akhir pekan ini saat Azulgrana tumbang di tangan tim papan tengah Getafe. Meski kalah tipis 0-1, Barca tetap memiliki kans besar mencuri poin penuh di Santigo Bernabeu, terutama bila mencermati rekor pertemuan kedua seteru ini musim lalu di panggung La Liga.
Barcelona berhasil merebut kemenangan spektakuler lima gol tanpa balas di duel perdana dan bermain imbang 1-1 di pertemuan kedua edisi 2010/11. Maklum, Selama ini El Clasico selalu menjadi referensi terdepan untuk menjadi acuan siapa yang bakal menguasai La Liga di akhir musim nanti. Meski tidak sepenuhnya relevan.
Mitos yang berkembang, siapa yang berhasil meraih kemenangan pertama dalam El Clasico, tim tersebut bakal meraih gelar juara La Liga. Prediksi berbau tahayul memang. Tapi kebetulan atau tidak, musim lalu faktanya demikian. Barcelona kembali mempertahankan gelar juaranya setelah merebut kemenangan di leg pertama Primera Division.
Jika berandai-andai, Madrid sukses merebut kemenangan di partai perdana kontra Barcelona, akankah raksasa Ibukota itu akan mengakhiri gelar paceklik La Liga yang terakhir kali mereka raih pada 2007/08 silam?
Sulit meneropongnya karena, sekali lagi, sepakbola bukan matematika yang bisa ditebak hasil akhirnya. Semua masih bisa terjadi. Tapi yang pasti, El Clasico nanti bakal menyajikan perang bintang yang sengit di dataran benua biru.
Spirit Tim Tambang
Kekalahan dari Getafe membuat Barcelona makin tertinggal dari Real Madrid di klasemen sementara. Namun, karena musim masih panjang, kubu klub yang didirikan oleh para pekerja tambang ini masih yakin mampu menyalip rival abadinya tersebut.
Barca baru saja merasakan kekalahan perdana di semua kompetisi pada musim ini. Bertandang ke markas Getafe, Minggu (27/11) dinihari WIB, skuad asuhan Pep Guardiola takluk 0-1.
Kekalahan ini memang tak mengusik posisi Barca di peringkat kedua klasemen sementara Liga Spanyol. Tapi, kini mereka terpaut enam poin dari Madrid yang berkuasa di puncak. "Kami tertinggal jauh (dari Madrid), tapi masih banyak waktu. Ini belum selesai," kata David Villa.
Optimisme serupa diungkapkan Gerard Pique. Pique juga yakin timnya masih mampu bertarung dalam perebutan titel. "Saya yakin bahwa tim akan memebrikan segalanya untuk bertarung demi titel pada akhir musim," ucap Pique. "Kami adalah Barca dan kami akan bergerak maju," tuturnya.
Bek Dani Alves bahkan menyebut Real Madrid menyulut semangat timnya setelah berhasil memimpin 6 poin di atas Barca di papan klasemen La Liga. Alves menolak menyerah mengingat masih tersisa 25 pertandingan dan meminta rekan satu timnya fokus di laga krusial, El Clasico. Jika kalah, maka Barca akan kesulitan mengejar selisih 9 poin dari Madrid.
"Banyak orang mengunggulkan Real Madrid sekarang. Tetapi tantangan ini akan membuat kami lebih bersemangat dan lebih bergairah lagi. Dan beruntung bagi kami masih banyak pertandingan tersisa," tandas Alves.
Selisih poin, masih tutur Alves, akan menjadi 9 jika Barca kalah di Bernabeu, dan itu selisih yang besar. “Tidak ada ruang untuk membuat kesalahan, kami akan pergi kesana dan bermain seperti yang biasa kami lakukan," cecar Alves.
Sebelum laga El Clasico, Barca lebih dahulu menjamu Rayo Vallecano di laga tengah pekan, dilanjutkan menyambut Levante di Camp Nou, akhir pekan nanti. ***
Menyimak secara keseluruhan, Real Madrid berada dalam performa apiknya. Faktanya, tim polesan Jose Mourinho itu masih memegang kendali pimpinan klasemen. Menilik lima partai terakhir, Madrid tampil superior atas pesaingnya.
Penghuni Santiago Bernabeu tersebut belum pernah imbang, apalagi menelan kekalahan. HebatnyaMadrid selalu mengemas kemenangan lebih dari satu gol, baik di level domestik maupun Eropa.
Di mulai dengan membungkus Olympique Lyon 2-0, menggasak Osasuna 7-1, menjinakkan Valencia 2-3, dilanjutkan memukul Dinamo Zagreb 6-2 di panggung Liga Champions, dan terakhir menjadi penguasa Madrid setelah menundukkan rival sekota Atletico Madrid 4-1 di partai bertajuk “El Derby Madrileno”.
Rantai kemenangan ini menjadi bukti sahih, Madrid lebih serius melakoni partai prestisius kontra Barcelona yang berlangsung pada jornada ke-16, Minggu subuh, 11 Desember 2011, pukul 04.00 WIB. Ini masih ditambah produktivitas gol Madrid yang menyentuh 46 angka memasuki pertengahan musim membuat Los Merengues – julukan lain Madrid – boleh diunggulkan di pasar taruhan.
Tanpa mengecilartikan Barcelona, Lionel Messi cs bukannya tidak berada dalam performa terbaik. Mungkin mereka hanya sedikit kehilangan ritme permainan. Entah gaya permainan yang bisa dibaca pesaingnya, atau faktor lain, terpaut enam angka di klasemen La Liga, Barcelona harus bekerja keras merebut pucuk pimpinan klasemen.
Yang paling menghebohkan, tentu di akhir pekan ini saat Azulgrana tumbang di tangan tim papan tengah Getafe. Meski kalah tipis 0-1, Barca tetap memiliki kans besar mencuri poin penuh di Santigo Bernabeu, terutama bila mencermati rekor pertemuan kedua seteru ini musim lalu di panggung La Liga.
Barcelona berhasil merebut kemenangan spektakuler lima gol tanpa balas di duel perdana dan bermain imbang 1-1 di pertemuan kedua edisi 2010/11. Maklum, Selama ini El Clasico selalu menjadi referensi terdepan untuk menjadi acuan siapa yang bakal menguasai La Liga di akhir musim nanti. Meski tidak sepenuhnya relevan.
Mitos yang berkembang, siapa yang berhasil meraih kemenangan pertama dalam El Clasico, tim tersebut bakal meraih gelar juara La Liga. Prediksi berbau tahayul memang. Tapi kebetulan atau tidak, musim lalu faktanya demikian. Barcelona kembali mempertahankan gelar juaranya setelah merebut kemenangan di leg pertama Primera Division.
Jika berandai-andai, Madrid sukses merebut kemenangan di partai perdana kontra Barcelona, akankah raksasa Ibukota itu akan mengakhiri gelar paceklik La Liga yang terakhir kali mereka raih pada 2007/08 silam?
Sulit meneropongnya karena, sekali lagi, sepakbola bukan matematika yang bisa ditebak hasil akhirnya. Semua masih bisa terjadi. Tapi yang pasti, El Clasico nanti bakal menyajikan perang bintang yang sengit di dataran benua biru.
Spirit Tim Tambang
Kekalahan dari Getafe membuat Barcelona makin tertinggal dari Real Madrid di klasemen sementara. Namun, karena musim masih panjang, kubu klub yang didirikan oleh para pekerja tambang ini masih yakin mampu menyalip rival abadinya tersebut.
Barca baru saja merasakan kekalahan perdana di semua kompetisi pada musim ini. Bertandang ke markas Getafe, Minggu (27/11) dinihari WIB, skuad asuhan Pep Guardiola takluk 0-1.
Kekalahan ini memang tak mengusik posisi Barca di peringkat kedua klasemen sementara Liga Spanyol. Tapi, kini mereka terpaut enam poin dari Madrid yang berkuasa di puncak. "Kami tertinggal jauh (dari Madrid), tapi masih banyak waktu. Ini belum selesai," kata David Villa.
Optimisme serupa diungkapkan Gerard Pique. Pique juga yakin timnya masih mampu bertarung dalam perebutan titel. "Saya yakin bahwa tim akan memebrikan segalanya untuk bertarung demi titel pada akhir musim," ucap Pique. "Kami adalah Barca dan kami akan bergerak maju," tuturnya.
Bek Dani Alves bahkan menyebut Real Madrid menyulut semangat timnya setelah berhasil memimpin 6 poin di atas Barca di papan klasemen La Liga. Alves menolak menyerah mengingat masih tersisa 25 pertandingan dan meminta rekan satu timnya fokus di laga krusial, El Clasico. Jika kalah, maka Barca akan kesulitan mengejar selisih 9 poin dari Madrid.
"Banyak orang mengunggulkan Real Madrid sekarang. Tetapi tantangan ini akan membuat kami lebih bersemangat dan lebih bergairah lagi. Dan beruntung bagi kami masih banyak pertandingan tersisa," tandas Alves.
Selisih poin, masih tutur Alves, akan menjadi 9 jika Barca kalah di Bernabeu, dan itu selisih yang besar. “Tidak ada ruang untuk membuat kesalahan, kami akan pergi kesana dan bermain seperti yang biasa kami lakukan," cecar Alves.
Sebelum laga El Clasico, Barca lebih dahulu menjamu Rayo Vallecano di laga tengah pekan, dilanjutkan menyambut Levante di Camp Nou, akhir pekan nanti. ***
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.