Oleh Arief Rahman
Porras hampir pasti berbaju PSIS musim depan. Perburuan yang mirip perjuangan Yoyok Sukawi memburu striker ini pada 2005.
Ya, setelah menunggu sekian lama, Emanuel Matias de Porras akhirnya mengangguk saat diminta untuk kembali berbaju Mahesa Jenar.
Menurut GM Teknik Setyo Agung Nugroho, PSIS harus bersaing dengan beberapa klub ISL guna mendapatkan tandatangan Cachi. Beruntung, Agung dekat dengan pria Argentina itu sehingga memuluskan jalan.
Proses ‘evakuasi’ Porras yang dilakukan Agung ini setara dengan kerja keras Yoyok Sukawi yang hampir bentrok fisik dengan manajemen Persija yang juga amat meminati Cachi (si Kecil) ini pada 2005 silam. Namun akhirnya PSIS sukses menjinakkan kerasnya persaingan.
“Dia juga diincar Persija, tapi pilih PSIS karena faktor historis. Saya katakan bahwa suporter Semarang sudah banyak yang menunggu, ia pun menyepakati kontrak,” kata Agung.
Sementara itu, tandatangan kontrak seluruh pemain akan dilakukan 1 Oktober. Agung akan lekas berkoordinasi dengan Komisaris PT Laskar Diponegoro untuk membahas kontrak pemain.
“Tugas saya mencari pemain, untuk tandatangan kontrak tentu harus dikoordinasikan dengan Komisaris dan manajemen terkait,” tambahnya.
Bergabungnya Cachi melengkapi sektor depan PSIS setelah diisi Khusnul Yakin, Kurnanda Fajar, dan Kukuh Pramuyudha. Edy Paryono sendiri perlahan akan memplot Simone Quintierri di pos striker kedua atau gelandang dengan targetman Porras.
“Dengan adanya Porras tentu saya punya seorang targetman, dan Simone bisa dimaksimalkan di belakangnya,” tandas EP.
Keluarga
Kembali ke Cachi. Bukan perkara mudah membujuknya ke Semarang. Menurut Agung, kehidupan keluarga Porras sudah mapan di Jakarta, termasuk istrinya Agustina Casillo yang juga mempunyai pekerjaan di ibukota. Lalu, putrinya Nuevas Martina yang kini berusia 5 masih bersekolah di salah satu sekolah internasional di Jakarta.
“Ya itu salah satu kendalanya, tapi ia berjanji akan segera mengurusnya. Saya belum tahu kapan keluarganya akan dibawa ke Semarang. Yang lama mungkin mengurus perpindahan sekolah anaknya,” tambah Agung.
Cachi menjadi jaminan tersendiri meski ketajamannya tak mungkin seperti dulu lagi. Namun, ia masih cukup subur saat berkostum Jakarta FC, dengan 10 gol setengah musim. Bisa jadi, naluri membunuhnya kembali oke saat berkostum PSIS.
“Porras tentu bisa menjadi pemikat penonton, itu yang kami perhitungkan. Dia sudah menjadi ikon dan saya harap musim ini akan subur di PSIS,” tutup Agung. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.