PSIS Siap membelanjakan Rp 10 miliar untuk belanja pemain dan biaya operasional musim ini. “Dana itu yang dijamin oleh Komisaris PT Laskar Diponegoro, dan sisanya kami akan optimalkan dari pemasukan tiket dan sponsor,” kata GM Bisnis PSIS Anis Nugroho.
Selain itu, PSIS harus bekerja lebih keras lagi. Belum adanya kepastian verifikasi membuat negosiasi dengan sponsor terkendala. Sponsor menunggu apakah PSIS tetap di level pertama atau kembali ke divisi utama.
Unit bisnis PSIS mengaku tetap akan berjalan di koridornya, yakni mengais rupiah demi rupiah untuk pembiayaan tim. Selain itu, koperasi Laskar Mahesa Jenar pun siap dijalankan untuk membangun bisnis dengan brand PSIS. Meski turun ke divisi utama, brand PSIS tetap sama dan bisa dijual di Semarang.
Sebelumnya, Direktur Bisnis Gumilang Febriansyah mengungkapkan, sudah ada beberapa perusahaan yang berminat menanamkan modal di PSIS. Namun, negosiasi belum dilanjutkan karena kebijakan PSSI mengenai kompetisi belum final.
PSIS sendiri siap merugi dua tahun dengan bisnis yang tergolong baru untuk sepakbola Semarang ini. Febri – panggilan akrab Febriansyah – mengakui, masyarakat sepakbola Semarang perlu diajak sosialisasi mengenai industri PSIS yang baru dibentuk ini. (wig/rif)
.jpg)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.