PSIS tidak mendapat program ideal sebuah tim, sebab pelatih fisik Supriyadi menyelipkan program fisik yang mestinya digelar jauh-jauh hari.
Kemarin sore, pemain PSIS terus ditempa fisik dengan melatih otot tungkai (leg) dan lari. Kebanyakan masih belum beradaptasi dan terlihat ngos-ngosan.
“Sudah tidak ada waktu lagi, maka dari itu saya harus mengebut dan latihan fisik diselipkan di latihan teknis juga. Memang, idealnya satu bulan ditempa fisik baru kemudian menuju teknis,” katanya.
Edy Paryono juga membela anak-anak buahnya saat salah seorang suporter tiba-tiba mendatanginya di sesi wawancara dengan wartawan dan menanyakan mengapa PSIS merekrut pemain-pemain old crack macam Evaldo Silva, atau Simon Kujiro.
“Yang telah direkrut sudah dipertimbangkan oleh kami, fisik mereka masih bagus dan masih bisa diandalkan. Tidak masalah,” tandas EP.
Apa mau dikata, kickoff semakin dekat. PSIS pun seolah tak peduli apakah tetap mendapat durian runtuh ke ISL atau kembali ke divisi utama. Dengan materi yang cukup layak, PSIS memiliki kans juara meski susah payah membiayai pemain yang lebih mahal ketimbang musim lalu.
Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus sendiri telah memastikan kompetisi tetap akan digulirkan mulai 9 Oktober. Kickoff tak akan mundur lagi karena konfederasi sepakbola asia (AFC) sudah mematok kompetisi harus sudah dimulai sebelum 14 Oktober. (wig/rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.