Wagiran di tengah Rodrigo Santoni (kanan) dan Patricio Jimenez. Komit dan profesional |
Di tengah orang-orang sibuk membicarakan (sekaligus mendebatkan) merger PSIS-Semarang United, di tengah hiruk pikuk ratusan orang menyimak seleksi PSIS di Jatidiri, diam-diam manajemen lama tim Mahesa Jenar masih bekerja.
Para awak kabinet Putut Sutopo itu – secara langsung maupun tidak – masih menenteng bendera PSIS tatkala melayani eks pemain PSIS untuk beragam kepentingan, serta merampungkan tetek bengek perkara yang menyangkut administrasi negara macam pembayaran pajak dan sebagainya.
Kemarin siang, misalnya, mantan Bendahara Wagiran Ridho dengan telaten menyambut kehadiran Rodrigo Santoni di bandara, dan melayani apa yang dibutuhkan mantan mesin gol Persikab kelahiran 19 Oktober 1981 tersebut, utamanya mengambil gaji terakhir.
Apakah gaji Rodrigo memang sengaja dihambat? “O, tidak! Ia memang sengaja meninggalkan gaji terakhirnya di rekening Pak Putut sebab ia tergesa pulang ke Argentina jauh sebelum puasa. Nah, tadi itu (kemarin, red) ia datang mengambilnya,” kata Wagiran.
Sekadar mengingatkan, gaji seluruh pemain, pelatih, serta ofisial telah dituntaskan Putut pada 16 Agustus silam, bersamaan saat tim dibubarkan dalam bungkus buka puasa bersama di rumdin walikota, Manyaran. Tinggal Santoni yang belum mengantongi gaji. Kemarin, diantar Wagiran, Rodrigo menerima uang kontan Rp 30 juta-an di kediaman Putut.
Manajemen kabinet Putut, tutur Wagiran, memang konsisten menggenggam komitmen profesionalisme. Segala bentuk kepentingan menyangkut tim – biarpun kini mereka sama sekali tak dilibatkan dalam PSIS orde baru – masih mereka garap, termasuk penyelesaian LPJ yang menyangkut pertanggungjawaban dana dari APBD sebesar Rp 5 miliar. Akhir September ini Wagiran meyakini detil pengeluaran sudah terjilid dan siap diberikan kepada yang berkepentingan.
“Kami komitmen untuk tidak setengah-setengah dalam bekerja. Kabinet kami miskin pengurus, tapi kaya fungsi. Itu barangkali berbeda dengan beberapa organiasi yang gemuk pengurus, tapi kurus fungsi,” cetus Wagiran seraya menyunggingkan senyum.
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya masih terus menerus melakukan komunikasi dengan staf manajemen lain seperti eks Wakil GM Eddy Raharto, atau dengan yang lain, dan terutama dengan bos mereka, Putut Sutopo.
Santoni sendiri kepada Harsem mengatakan, ia kini tengah menunggu perekrutan klub lain. Selagi menunggu kabar dari agennya, ia berada di Jakarta.
“Saya belum tahu mau bermain di mana. Tapi sementara ini saya berada di Jakarta untuk menunggu perekrutan baru. Memang sudah ada beberapa klub yang menawari, tapi saya harus lihat dulu seperti apa klub itu,” katanya. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.