Penampilan gemiling Serena Williams di turnamen AS Terbuka berakhir antiklimaks. Petenis tuan rumah itu gagal mengendalikan emosi dan harus takluk di tangan Samantha Stosur.
HARAPAN publik Paman Sam untuk menyaksikan gacoannya berjaya di tanah sendiri berakhir mengecewakan. Serena Williams yang digadang-gadang sanggup mengangkat trofi justru gagal menaklukkan Samantha Stosur di partai pamungkas.
Padahal, petenis berkulit hitam itu menunjukkan penampilan impresif sejak awal turnamen. Tampil dengan berpredikat peringkat 27 dunia dan hanya ditempatkan sebagai unggulan ke-28, mantan ratu tennis dunia tersebut sanggup melibas lawan-lawan yang berperingkat lebih tinggi.
Di babak ketiga, unggulan keempat asal Belarusia Victoria Azarenka dilibas 6-1 7-6. Selanjutnya di babak keempat, pengoleksi 13 gelar grand slam itu menghentikan langkah unggulan ke-16 Ana Ivanovic 6-3 dan 6-4.
Setelah menggusur unggulan 17 Anastasia Pavlyuchenkova di babak perempatfinal, laju Serena semakin sulit dihentikan. Unggulan pertama dan petenis rangking satu dunia Caroline Wozniacki harus mengakui keunggulan Serena di babak empat besar.
Usai mengandaskan Wozniacki tersebut, saudara Venus Williams itu diprediksi akan dengan mudah mengatasi Samantha Stosur di final. Apalagi Serena melangkah ke final tanpa kehilangan satu set pun. Sayang, juara AS Terbuka 1999, 2002, dan 2008 itu gagal menampilkan penampilan terbaiknya.
Alih-alih menambah koleksi gelar grand slam, Serena justru terancam terkena sanksi akibat protes berlebihan dalam final yang digelar Minggu (11/9) waktu setempat itu.
Setelah takluk 2-6 di set pertama, Serena mencoba bangkit di set kedua. Di awal set kedua, usai melancarkan pukulan forehand, Serena berteriak saat Stosur akan mengembalikan bola. Tindakan ini dinilai melanggar etika dan wasit Eva Asderaki memberikan angka untuk Stosur.
Setelah protesnya tak digubris, permainan Serena terus merosot. Sementara Samantha terus melaju dan menyudahi set kedua dengan 6-3 sekaligus menjadi petenis wanita kedua Australia yang memenangi AS Terbuka.
Setelah 38 tahun berlalu, baru kali ini ada perempuan asal Benua Kanguru yang kembali berjaya di AS Terbuka. Kalau pada tahun 1973 lalu ada Margaret Smith Court, kali ini ada Stosur.
"Ini adalah salah satu hari terbaikku dan aku amat beruntung mendapatkannya pada tahap ini di New York," ujar Stosur yang ditempatkan sebagai unggulan ke-9.
Keberhasilan Stosur menjadi juara sekaligus memupus niat Serena untuk mengangkat trofi juara di depan publik Amerika Serikat, yang juga tengah mengenang kejadian 11 September.
"Ia bermain sangat baik, ia adalah pemain hebat. Aku mencoba sekeras mungkin tapi ia terus memukul dan meraih poin, dan tidak ada yang bisa aku lakukan," tutur Serena. ***
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.