Putut Prioritas

Pembentukan tim anyar PSIS bakal menggunakan paradigma baru. Dan sosok-sosok lama masih akan dioptimalkan.

PSIS akan mengikuti kompetisi Liga Indonesia dengan format “PSIS Baru”, atau “The New PSIS”. Tak ada istilah merger dalam pembangunan tim seperti dirisaukan oleh belasan ribu suporter dan pemerhati, meski tampaknya masih tetap akan ada unsur Semarang United di dalamnya.

Dengan lembaran baru tersebut, dalam mengarungi kompetisi musim depan PSIS tak akan berubah nama, alias tetap PSIS, dengan logo yang juga tak akan diganti-ganti, umpama diubah menjadi Warak Ngendog yang selama ini berada dalam bendera Semarang United.

“Tak ada perubahan nama, masih tetap dengan PSIS. Juga tak ada istilah merger dalam tim baru nanti, karena ini memang kami istilahkan PSIS Baru,” cetus Ketua Umum PSIS yang juga Walikota Semarang Soemarmo Hadi Saputro, dalam jumpa persnya usai berbuka bersama dengan berbagai elemen masyarakat, tadi malam, di Rumah Dinas Walikota, Manyaran.

Mengingat tim baru nanti tetap berbendera PSIS, maka praktis sebenarnya tak ada kaitannya dengan Semarang United. “Semarang United kan sudah dibubarkan. Itu berarti tak ada unsur SU di sana. Persoalan mereka mengenai perangkat tim, termasuk pemain, ya itu akan diurusi oleh manajemen SU sendiri,” tutur walikota.

Ketika Harsem mendesaknya berapa dana yang disodorkan oleh Semarang United bila terjadi penggabungan kedua tim, sesuai isu yang berkembang bahwa peran SU sebenarnya masih ada dalam tim baru nanti, Soemarmo kembali menegaskan bahwa tak ada penggabungan.

“Ini murni tim baru, tak ada istilah merger di tim ini. Yang penting bagi kita semua adalah di Semarang ini harus tetap ada sepakbola. Kita akan terus mengupayakan sepakbola tak pernah hilang dari Semarang,” tandasnya berulang-ulang.

Optimalkan Aset Lama
Dalam penjelasannya, Soemarmo menyebutkan bahwa Senin hari ini pihaknya telah menyerahkan dokumen tim yang disyaratkan oleh PSSI sebagai bentuk keikutsertaan PSIS di kompetisi musim depan.

Ia juga menandaskan bahwa PSIS telah mendapatkan investor untuk menunjang pendanaan tim, dengan badan hukum yang masih ia rahasiakan. “Tentang badan hukumnya kita lihat saja nanti, yang jelas sudah ada,” cetusnya.

Dalam kaitan investor ini, Soemarmo menyinggung nama Putut Sutopo sebagai bagian penting PSIS musim depan, dengan kiprahnya yang amat signifikan. “Manajemen lama akan tetap menjadi bagian tim, dan Pak Putut akan kembali kita libatkan,” ucapnya.

Kolaborasi dan Badan Hukum
Manajemen PSIS musim depan, sejauh pengamatan Harsem, tampaknya memang hasil kolaborasi sejumlah unsur PSIS, mulai dari manajemen musim 2010-2011, sejumlah sosok yang tempo hari disebut-sebut bakal mengendalikan tim, yakni Simon Legiman, Johar Lin Eng, dan Setyo Agung Nugroho. 

Tampaknya, manajemen PSIS juga tetap ada keterlibatan pihak Semarang United, terutama ‘urun’ badan hukum yang memayungi klub tersebut di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) musim lalu yang hanya berumur jagung. Mempertimbangkan mepetnya waktu, boleh jadi PSIS menempuh cara ini supaya aman, sebab sulit menerbitkan badan hukum dalam waktu singkat.

Badan hukum yang menaungi Semarang United bernama PT Laskar Diponegoro. Surat Keputusan pendirian PT Laskar Diponegoro oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia bersamaan berdirinya Semarang United pada 1 November 2010.

Kaitan lain PSIS dengan Semarang United ialah mengenai home ground. PSIS akan tetap menggunakan Stadion Jatidiri, yang notabene dikelola oleh Kukrit Suryo Wicaksono, Komisaris Semarang United.

Seperti kita tahu, persyaratan mengikuti kompetisi dalam baju profesional pada standar Liga Champion Asia (LCA) klub-klub harus memenuhi lima syarat, antara lain memiliki stadion (item infrastruktur). Empat aspek lain ialah legal (badan hukum), keuangan, SDM dan aspek sporting. Pengajuan dokumen ini ditunggu paling 22 Agustus, alias hari ini. ***

Caption
Soemarmo memberi penjelasan panjang lebar di depan para wartawan perihal PSIS era baru, tadi malam

HARSEM/ARIEF RAHMAN