Persija Terancam Tamat

PERSIJA Jakarta terancam tidak bisa berlaga di kompetisi Liga Profesional. Dualisme badan usaha di klub ibukota tersebut menjadi penyebabnya. Saat ini tim berjuluk Macan Kemayoran didaftarkan oleh dua badan hukum, yaitu PT Persija Jaya Jakarta dan PT Persija Jaya.

Setiap klub yang bakal mengikuti kompetisi musim depan adalah harus berbadan hukum. Hal itu mengacu pada kriteria yang ditetapkan AFC. Dua kubu yang mendaftarkan Persija adalah kubu Ferry Paulus dan Hadi Basalamah.

PSSI memberi kesempatan kepada Persija untuk menyelesaikan masalah ini secara internal. Hari ini merupakan batas akhir waktu yang diberikan oleh PSSI.

Ketua Kompetisi Sihar Sitorus dan Anggota Komite Eksekutif PSSI telah secara tegas meminta agar Persija harus memilih salah satu PT yang akan didaftarkan. Menurut Sihar Sitorus, pihaknya baru akan melakukan verifikasi kepada Persija setelah ada kejelasan PT mana yang mewakili klub ibukota tersebut.
"Tidak mungkin dua-duanya. Jadi, harus salah satu atau tidak sama sekali," terang Sihar.

Sementara, Ketua Umum Persija dari PT Persija Jaya Jakarta Ferry Paulus menegaskan, pihaknya segera melakukan konsolidasi internal. "PSSI menunggu dan meminta kami menyelesaikan dua PT ini menjadi satu," jelasnya.

Ferry sendiri datang ke kantor PSSI ditemani oleh ratusan Jakmania. Para pendukung fanatik Persija itu juga sempat berorasi di depan kantor PSSI dan meminta PSSI mensahkan Persija kubu Ferry.

Buntut dari dualisme di tubuh Persija itu juga menyulut emosi Jakmania. Pendukung setia Persija mengeroyok perwakilan PT Persija Jaya, Hadi Basalamah. Kejadian ini terjadi di depan kantor PSSI, kemarin petang.

Jika permasalahan dualisme di tubuh juara Liga Indonesia 2001 ini tak terselesaikan, bukan tidak mungkin Persija bakal terdepak dari persaingan Liga Pro musim depan. (twu)