Home » » Mana Duitnya?

Mana Duitnya?

Written By tyastya on Selasa, 23 Agustus 2011 | 11.25

    PSIS telah bergegas menuju kompetisi. Tapi, asal tahu saja, kini tim itu ternyata belum punya uang!


Kemarin, PSIS telah intens berhubungan dengan PSIS untuk mempersiapkan tetek bengek persyaratan mengikuti kompetisi. Bukan Sekum PSIS Setyo Agung Nugroho atau Ketua Harian PSIS Simon Legiman yang mengurusi, tetapi mantan CEO Semarang United Aris Mustafa.


Apa alasannya? “PSIS saat ini di bawah kendali PT Laskar Diponegoro (milik Semarang United) yang akan membiayai klub,” kata Aris Mustafa kepada koran ini saat dihubungi, kemarin.


Resmi mendaftar, namun PSIS hanya memasukan empat dokumen saja, yaitu berkas infrastruktur, suporting, legal, dan SDM. Sedangkan aspek finansial (alias doku), kata Aris, bisa menyusul asal ada kesanggupan untuk melunasinya.


Ia menjelaskan, MoU antara PSIS dengan SUFC memang sudah terjadi meski Ketua Umum PSIS Soemarmo Hadi Saputro malu-malu menyebut kata merger. Bahasa halusnya, PSIS bekerjasama dengan SU demi ada wakil Semarang di liga pro.


“Tanpa kerjasama ini baik PSIS atau SU tidak bisa ikut verifikasi,” terang Aris memberi alasan.


Berapa, sih, Duitnya?
Sayangnya, Aris juga malu-malu merinci isi dari nota kesepahaman tersebut, termasuk berapa dana yang sanggup digelontorkan SU untuk PSIS. Memang, Soemarmo menegaskan deposito Rp 5 miliar sudah tak masalah. Tapi, mana buktinya?


“Soal dana, nantinya bukan dari konsorsium LPI tetapi dari konsorsium lokal yang mau men-take over saham PT Laskar Diponegoro. Tapi sampai saat ini saham PT Laskar Diponegoro masih milik konsorsium LPI,” jelas Aris.


Dua kelemahan mendasar PSIS – badan hukum dan infrastruktur –memang menciptakan masalah, sehingga kerjasama ini menjadi jalan terakhir untuk ditempuh agar “asal Semarang masih ada sepakbola” terwujud.


PSIS lemah karena tak memiliki stadion dan PT. Stadion Jatidiri yang sebenarnya aset Pemprov Jateng kini dikelola oleh Komisaris SU Semarang United Kukrit Suryo Wicaksono, yang bisa saja kemudian ada penerapan hak dari SU dengan membatasi PSIS bila ingin bermarkas di stadion berkapasitas 23.000 pengunjung itu.


Manajemen Baru pun Gugur
Sementara itu, Sekretaris Umum PSIS Setyo Agung Nugroho mengungkapkan, dengan adanya penggabungan ini maka manajemen PSIS yang telah terbentuk beberapa waktu lalu gugur dengan sendirinya.


”Regulasinya berbeda, dulu PSIS masih menyiapkan manajemen untuk tim divisi utama dan sekarang harus disesuaikan dengan aturan baru,”  kata Agung.


Saat pembentukan manajemen PSIS beberapa pekan lalu, masih menggunakan format klasik yaitu penanggungjawab tim, general manager, serta manajer. Namun karena sekarang berbentuk PT, aturannya akan berbeda.


Baik Aris maupun Agung menegaskan kedua belah pihak akan mengadakan pertemuan untuk membahas pembentukan manajemen. Untuk sementara, PSIS akan fokus menghadapi proses verifikasi.(rif)


Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger