Pemain SU Terkatung-katung

PSIS rasa Semarang United kini telah terwujud. Tapi bagaimana nasib para pemain Semarang United yang mayoritas kontraknya akan berakhir November 2011?

Bekas Vice President (bila di-Indonesiakan kira-kira berarti wakil presiden) Semarang United Novel Al-Bakrie mengatakan, pihaknya harus mematuhi arahan PSSI mengenai konsep penggabungan tim Liga Primer Indonesia (LPI) dan PSSI. Artinya, lanjut Novel, kontrak pemain harus direvisi.

“Merger sudah diputuskan, dan kami harus mematuhi anjuran PSSI. Praktis kontrak pemain LPI terpaksa direvisi, karena pada kompetisi mendatang mereka akan dikontrak atas nama PSIS,” ujar Novel.

Disinggung soal nasib 13 pemain Blue Devils setelah kontraknya direvisi tersebut, Novel mengaku belum bisa menjamin mereka bakal mendapat tawaran kontrak baru untuk membela PSIS mengarungi kompetisi mendatang

.
“Kami belum bisa memberikan kepastian, karena semua keputusan masih akan dibicarakan setelah penggabungan ini,” paparnya. Namun, ia berjanji akan memperjuangkan nasib mereka supaya bisa merumput bersama PSIS. “Mereka tetap kami perjuangkan,” lanjut mantan GM PSIS selama sebulan ini.

Menunggu Kepastian
Sementara itu, sejumlah mantan pemain SU mengaku tengah menunggu kepastian regulasi PSSI maupun kebijakan pihak manajemen baru PSIS. Striker gondrong M Yusuf, misalnya, ia masih berharap bisa bermain di Semarang.

“Kalau masih dibutuhkan di Semarang, saya siap bergabung. Tapi saat ini saya masih menunggu keputusan PSSI terkait nasib pemain LPI,” paparnya dengan nada pasrah kepada koran ini, kemarin.

Senada Yusuf, Eko Prasetyo juga masih menyimpan harapan bisa membela tim kampung halaman. Selain bangga dan merasa diberi kehormatan, ia nyaman dekat dengan keluarganya.

“Tidak ada salahnya nanti ikut seleksi di Semarang. Keinginan saya bisa tetap bermain di klub yang dekat dengan keluarga,” ucap pemain yang pernah membela PSIS yunior ini. (wse/rif)