 |
| Vidi Hasiholan (harsem/dok) |
GELANDANG stylish tim PON Jateng ini belum memikirkan pekerjaan, meski Oktober mendatang ia resmi menjadi sarjana hukum. Ya, Vidi Hasiholan ingin mencurahkan kariernya di sepakbola, dan soal bekerja belakangan saja.
Putra kedua Fatar Simanjuntak ini cukup sukses menjadi dirijen blok tengah dim Jateng, dengan umpan-umpannya yang terukur ke lini depan yang dihuni duet striker Gunaryo-Hari Nur Yulianto Dwi Yuda. Sesekali ia menjadi pemutus matarantai serangan lawan sepanjang penyisihan grup, hingga final PON Riau.
Sayang, Jateng dihentikan oleh Kaltim di semifinal, lewat serangkaian keputusan-keputusan wasit yang layak dipertanyakan.
“Saya utamakan karier di sepakbola dulu. Rencananya sih mau mencari tim-tim profesional divisi utama, baik yang berkompetisi di ISL maupun IPL,” cetus pemain kelahiran 2 Januari 1989 ini.
Semisal PSIS kelak menginginkannya, Vidi mengaku gembira. “Jujur saya senang sekaligus bangga jika PSIS merekrut saya,” ungkapnya. PSIS, yang berdomisili di Kota Semarang, sangat membantu kinerja Vidi sebab selain dekat dengan rumahnya, juga menyelip tanggungjawab moral karena Vidi dibesarkan di kota itu.
Vidi telah merampungkan kuliahnya di Fakultas Hukum Undip pada Maret tahun ini, tetapi belum sempat mengikuti wisuda lantaran waktunya tersita di persiapan PON XVIII/Riau. “Tapi saya telah terdaftar sebagai wisudawan pada awal Oktober (2012) ini,” ucap pria pendiam ini. (Arief Firhanusa)
Putra kedua Fatar Simanjuntak ini cukup sukses menjadi dirijen blok tengah dim Jateng, dengan umpan-umpannya yang terukur ke lini depan yang dihuni duet striker Gunaryo-Hari Nur Yulianto Dwi Yuda. Sesekali ia menjadi pemutus matarantai serangan lawan sepanjang penyisihan grup, hingga final PON Riau.
Sayang, Jateng dihentikan oleh Kaltim di semifinal, lewat serangkaian keputusan-keputusan wasit yang layak dipertanyakan.
“Saya utamakan karier di sepakbola dulu. Rencananya sih mau mencari tim-tim profesional divisi utama, baik yang berkompetisi di ISL maupun IPL,” cetus pemain kelahiran 2 Januari 1989 ini.
Semisal PSIS kelak menginginkannya, Vidi mengaku gembira. “Jujur saya senang sekaligus bangga jika PSIS merekrut saya,” ungkapnya. PSIS, yang berdomisili di Kota Semarang, sangat membantu kinerja Vidi sebab selain dekat dengan rumahnya, juga menyelip tanggungjawab moral karena Vidi dibesarkan di kota itu.
Vidi telah merampungkan kuliahnya di Fakultas Hukum Undip pada Maret tahun ini, tetapi belum sempat mengikuti wisuda lantaran waktunya tersita di persiapan PON XVIII/Riau. “Tapi saya telah terdaftar sebagai wisudawan pada awal Oktober (2012) ini,” ucap pria pendiam ini. (Arief Firhanusa)
.jpg)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.