(harsem/dok) |
Usia Xavi Hernandez sudah beranjak senja. Tapi ia belum memutuskan apakah Euro 2012 menjadi turnamen internasional terakhirnya bersama Spanyol.
Peran Xavi sangat krusial di La Furia Roja. Dia turut membantu skuad besutan Vicente Del Bosque ini mendominasi turnamen Euro 2008 dan Piala Dunia 2010, serta terakhir Euro 2012.
Namun, Xavi sadar sudah tidak muda lagi. Kendati demikian, dua hari lalu saat ia diwawancarai wartawan tentang masa depannya, dia fokus untuk final Piala Eropa 2012 melawan Italia.
“Saya tidak tahu apakah (Euro 2012) ini akan menjadi turnamen terakhir saya. Saya merasa sehat dan saya turut ambil bagian di semua kemenangan ini. Prioritas utama saya kemenangan untuk tim,” papar Xavi.
Pemain bernama lengkap Xavier Hernández Creus ini lahir di Terrassa, Spanyol, 25 Januari 1980. Sebagai dirijen Timnas Spanyol di Piala Eropa 2012, visi bermainnya yahud, dengan umpan-umpan terukur yang memanjakan striker. Di Euro 2012 ia ikut menjadi kunci tim Matador. Xavi tercatat sebagai pemain yang paling sering memberikan umpan.
Dari statistik situs UEFA.com, Xavi teratas mencatatkan diri sebagai pengumpan dengan jumlah total 423 kali dengan umpan akurat mencapai 371. Rekap itu dari tiga laga penyisihan dan pertandingan perempatfinal. Belum semifinal maupun final.
Persentase umpan akurat tersebut mencapai 88 persen. Pemain dengan julukan “The Puppet Master” ini telah menyumbangkan total tujuh kali umpang silang dengan dua umpan berhasil menemui sasaran.
Sebagai satu dari gelandang terbaik dunia saat ini, Xavi adalah tipe pemain yang pintar menemukan dan memanfaatkan ruang dalam permainan. Ia menciptakan orkestrasi pertandingan dengan passing yang akurat. Tak salah juga bila ia pun disebut sebagai “Raja Umpan dari Catalan”.
Pesaing Xavi adalah Xabi Alonso, koleganya di Timnas Spanyol, dengan torehan melepas 378 dan 318 akurat. Persentase Alonso mencapai 84 persen. Selisih 4 persen dari Xavi.
Posisi ketiga ditempati gelandang Spanyol lainnya, Sergio Busquets. Busquets menorehkan catatan 354 kali umpan dan yang akurat tercatat 300 kali. Persentase mencapai 85 persen. Gelandang Jerman Bastian Schweinsteiger di posisi keempat dengan torehan 339 kali umpan dan passing akurat mencapai 282 kali. Persentase umpan akurat sebesar 83 persen.
Aktor Pengontrol Tim
Dalam karier sepakbolanya, Xavi mendapat julukan The Puppet Master. Julukan ini lahir setelah ia menjadi pemain terbaik Piala Eropa 2008.
“The Puppet Master” merujuk pada sosok film tentang sekelompok boneka (puppet) yang digerakkan pakai tali sama si empunya. Nah si empunya itu disebut Puppet Master, yang membuat bonekanya menjadi hidup.
Sosok itu kemudian melekat karena Xavi dianggap sebagai ahlinya dalam mengontrol bola dan permainan pada sebuah tim. Dan sukses Barcelona maupun Spanyol dalam sepuluh tahun terakhir juga berkat andilnya.
"Dia memang aktor yang mampu mengontrol pemain-pemain lain dalam tim. Dia mampu membuat tim menjadi solid dan membuat lini per lini menjadi saling menopang," kata Michel Platini, Presiden UEFA.
Platini menambahkan, sosok seperti Xavi adalah representasi pemain tengah era modern. Membuat banyak peluang, tidak tersentuh lawan, da menguasai bola secara mutlak.
Xavi sendiri selalu mengeluarkan pendapat yang cenderung low profile tentang dirinya ketika mendapat banyak pujian. Bahkan soal permainanya ia menyebut, "Apa yang saya lakukan adalah mencari ruang. Sepanjang hari, saya bahkan akan melakukannya," ujarnya kalem. Arief Firhanusa
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.