(harsem/dok) |
Final Piala Eropa 2012 yang tuntas subuh tadi antara Spanyol dan Italia, menjadi duel pertama sepanjang sejarah Piala Eropa, di mana kapten tim dipegang oleh penjaga gawang, yaitu Gianluigi Buffon (Italia) dan Iker Casillas (Spanyol).
Duel ini mengingatkan memori 78 tahun silam, ketika Gianpiero Combi dan Frantisek Planicka saling bertarung sebagai pemimpin sejati dari bawah mistar gawang pada Piala Dunia 1934.
Seperti Combi dan Planicka, Buffon dan Casillas juga tokoh kunci sukses negaranya mencapai partai puncak turnamen ini. Lihat saja, kegemilangan Buffon saat menahan bola tendangan bek Inggris Ashley Cole, di babak adu penalti pada perempatfinal, atau ketika menghalau gempuran pemain Jerman di semifinal.
Begitu pula Casillas, yang sukses menggagalkan peluang pemain Kroasia Ivan Rakitic, dengan refleks luar biasa di penyisihan terakhir Grup C. Belum lagi, saat ketenangannya mampu mematahkan bola tendangan pemain Portugal, Joao Moutinho, dalam babak adu penalti di laga semifinal beberapa waktu lalu.
Berikut penilaian khusus sosok kedua kiper sekaligus kapten tersebut.
Status
BUFFON. Ia bisa dibilang salah satu kiper terbaik di dunia saat ini. Pemain berusia 34 itu mengawali karier profesionalnya pada usia 17 ketika Parma menghadapi AC Milan di lanjutan Serie-A, November 1995. Final dinihari tadi, menjadi penampilan ke-120, Gigi--sapaan Buffon-- sepanjang kariernya bersama Italia.
CASILLAS. Tidak perlu melihat nama panggilannya, karena kiper berusia 31 ini lebih dikenal dengan julukan "Saint Iker". Kepiawaiannya di bawah mistar, membuat Casillas dipercaya sebagai kapten "La Furia Roja" maupun "Los Blancos" hingga saat ini.
Gaya kepemimpinan
BUFFON. Bek Italia maupun Juventus, mungkin sudah sering mendengar "nyanyian" Buffon jika barisan pertahanan tidak beres. Bahkan, tak jarang, teriakannya terdengar oleh semua pemain di lapangan. Sejauh ini, Buffon dikenal sebagai sosok pemimpin keras dan juga mampu membangun moral rekan-rekannya.
CASILLAS. Kepemimpinan Casillas sudah tak diragukan, meskipun ada Carles Puyol dalam skuad Spanyol. Ia dikenal memperlakukan dirinya secara keras, dengan selalu menolak hari libur bagi para pemain sehari sebelum pertandingan. Dia akan terus berlatih untuk meningkatkan performanya. Positifnya, hal itu pun kemudian menular kawan-kawannya.
Mental
BUFFON. Raihan tiga gelar Serie-A, satu Piala UEFA, satu Piala Dunia, dan bermain sebanyak 59 kali Liga Champions, membuat kualitas Buffon tak diragukan lagi ketika melakoni partai besar. Hal itu pun tertuang, dalam sejumlah laga Italia di Piala Eropa kali ini.
CASILLAS. Meski lebih muda dari Buffon, Casillas tak kalah soal pengalaman, karena ia memulai karier internasional pada usia 19 pada tahun 2000. Bahkan, ia sukses meraih rekor kemenangan Internasional terbanyak dengan 95 kali kemenangan, mengalahkan rekor pemain Perancis Lilian Thuram dan juga menjadi pemain paling banyak membela timnas, dengan 136 penampilan.
Penalti
BUFFON. Untuk urusan adu penalti, Buffon tak bisa dianggap remeh, meski pernah mengalami dua kekalahan pahit, yaitu ketika Juventus dihempaskan AC Milan di Final Liga Champions 2003 dan ketika Italia dikalahkan Spanyol di perempatfinal Piala Eropa 2008. Gelar juara Piala Dunia 2006 dan kemenangan atas Inggris di perempat final Piala Eropa 2012 merupakan bukti kualitas Buffon menghadapi adu penalti.
CASILLAS. Rekor buruk Spanyol di babak adu penalti, yaitu pada Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia 2002 dipatahkan oleh Casillas. Ia mengantarkan sejumlah kemenangan penting bagi Spanyol, setidaknya di tiga turnamen besar, yaitu ketika melawan Italia (Piala Eropa 2008), Paraguay (Piala Dunia 2010) dan Portugal di turnamen kali ini.
Buffon di mata Casillas:
"Gigi adalah pemain yang hebat, dan dia adalah teladan bagi kami semua. Dalam dunia sepak bola, dia legenda, karena itu aku sangat senang dia masih bermain. Dia tiga tahun lebih tua dariku, tetapi dia sangat cepat meraih kesuksesan. Dia adalah satu dari tiga atau katakanlah lima kiper terbaik dunia. Kiper top lainnya selalu berubah, tetapi, bagiku dia akan selalu menjadi yang terbaik."
Casillas di mata Buffon:
"Casillas mengatakan hal yang baik tentang diriku, jadi aku akan mengatakan pada Anda hal-hal buruk tentangnya! Jujur, aku tidak banyak kata untuk menjelaskan bahwa bagaimana hebatnya dia, hasil-lah yang akan menunjukan itu semua. Dia telah memenangi semuanya dan berada di level yang sama dengan kiper besar lainnya. Spanyol hampir jarang kebobolan dan Casillas adalah kunci dari itu semua."
Nah, siapa terhebat di antara mereka, sudah Anda saksikan di partai puncak Piala Eropa 2012, yang kelar subuh tadi. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.