Jateng Absen di Kongres

Permasalah sepakbola Indonesia semakin pelik saja. Kisruh PSSI versus KPSI akhirnya merambah ke Jateng. Saat digelar Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, 17-18 Maret, utusan Pengprov PSSI Jateng tak hadir.

Hal itu menimbulkan keresahan klub dan peninjau yang berasal dari PSSI Kota/Kabupaten yang hadir. PSIS sendiri mengutus Novel Al Bakrie dan Budi Santoso sesuai rekomendasi Walikota Semarang.

Kepada Harsem, Budi Santoso mengakui memang tidak ada perwakilan PSSI Jateng dan sempat menimbulkan keresahan. PSSI Jateng bergabung dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang menggelar KLB di Jakarta.

“Kami sendiri tidak tahu apakah mereka memang sengaja ke KPSI atau ada miskomunikasi. Yang jelas, PSSI akan bertindak tegas mungkin skorsing atau pembekuan, dan itu sudah disetujui kuorum,” kata Budi.

Kabar beredar, ada surat ajakan untuk menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) KPSI di Jakarta. Undangan disebarkan melalui internet. Akan tetapi, keputusan Pengprov PSSI Jateng dibiarkan begitu saja.

Acara KPSI itu diadakan bersamaan dengan Kongres PSSI Tahunan 2012 di Palangkaraya. Karena itu, PSSI pusat diminta segera membekukan Pengprov PSSI Jateng karena dianggap melakukan ketidakpatuhan terhadap pengurus pusat.

“Kongres PSSI sukses, dari 97 pemegang suara hanya minus tiga. Selain itu, peninjau juga membludak sampai jumlah 350 orang,” lanjutnya. Pada saat kongres, dikabarkan 16 anggota di bawah pengprov menuntut pembekuan PSSI Jateng lantaran lebih memilih berpihak ke KPSI. Selain itu, anggota juga menuntut adanya perubahan iklim sepakbola Jateng. (wip/rif)