MANCHESTER United mendapat kado tahun baru istimewa, ketika Paul Scholes kembali dari masa pensiun. Di saat Setan Merah belum juga menemukan gelandang tengah kreatif, Scholes seakan menjadi aset berharga United di musim dingin ini.
Meski enam bulan tak pernah berlaga di kompetisi resmi, penampilan Scholes tidaklah terlalu mengecewakan. Gelandang 37 tahun ini langsung diturunkan saat MU mempecundangi Manchester City 3-2 di Etihad Stadium, Minggu (8/1).
Scholes masuk ke lapangan pada menit 59, menggantikan Nani. Meski begitu dia berhasil membuat statistik impresif dengan tercatat melepaskan 71 umpan dan 97% di antaranya tepat sasaran. Jumlah tersebut lebih banyak dari siapapun pemain City yang tampil dua babak.
"Pekan lalu, Paul berlatih sangat keras bersama tim cadangan. Ia juga melatih ototnya kembali di gym," kata manajer Sir Alex Ferguson kepada Tribalfootball.
Kini, Ryan Giggs tak lagi sendirian sebagai generasi emas United yang tersisa di Old Trafford. Ya, dua pemain gaek ini adalah pilar Setan Merah saat merebut treble winner di musim 1998/1999. Di musim tersebut, The Fergie Babes sukses memenangi Liga Primer, Piala FA, dan Piala Champions.
Mereka adalah bagian dari Class of 92—produk akademi MU—bersama David Beckham, Nicky Butt, Garry dan Phill Neville. Kini, di usia 38, Ryan Giggs menjadi pemain non-kiper tertua yang masih aktif di Liga Primer.
Meski tak selincah dulu, The Welsh Wizard masih tetap oke dengan permainan yang lebih efektif. Simak penuturan legenda Arsenal Thierry Henry tentang pemain kelahiran 29 November 1973 ini.
“Yang dimiliki Ryan Giggs saat ini adalah ia bisa membaca permainan, ia selalu siap, ia menempatkan dirinya pada posisi di mana ia bisa menerima bola sendirian dan tak akan pernah lagi melepasnya.”
Giggs dan Scholes adalah dua dari segelintir pemain gaek yang masih beredar di kompetisi papan atas Eropa. Di Liga Italia Serie A, AC Milan termasuk klub yang getol menggunakan jasa pemain-pemain berumur.
Tim medis klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Meazza ini adalah salah satu yang terbaik di dunia. Tak heran, Paolo Maldini dan Alessandro Costacurta masih sanggup bermain hingga usia 40! Tim medis Rossoneri didukung dengan MilanLab yang selalu menyediakan database untuk mendukung kebugaran pemain.
Musim ini, setidaknya ada tiga pemain Milan yang berusia di atas 35 dan terdafgar dalam skuad Merah Hitam. Mereka adalah Clarence Seedorf, Mario Tepes, dan Filippo Inzaghi. Dari ketiga nama ini, hanya Seedorf yang paling banyak mendapat kesempatan bermain.
Gelandang kelahiran 1 April 1976 ini sudah tampil 15 kali di semua kompetisi yang diikuti Milan dan menyumbang lima gol. Meski sudah uzur, Seedorf kerap menjadi pilihan utama Max Allegri. Kemampuan pemain jebolan akademi Ajax ini masih tetap terjaga untuk bermain di level atas.
Nasib kurang beruntung dialami Inzaghi. Berjubelnya slot penyerang Milan, membuat Super Pippo harus menepi. Pemain 38 tahun ini baru berlaga sebanyak tiga kali, dan semuanya sebagai cadangan. Cedera parah yang didapat eks bomber Juventus itu turut berpengaruh pada kebugarannya.
Bagaimanapun, Scholes, Giggs, Seedorf, maupun Inzaghi yang tetap bisa tampil prima di usia senja patut mendapat acungan jempol. Kedisiplinan dan menjauhi dunia malam, menjadi salah satu rahasia para pemain gaek ini. Bagaimana dengan pemain-pemain Indonesia? ***
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.