PERJALANAN menuju Cilacap yang memakan waktu cukup lama menjadi ujian tersendiri bagi pemain PSIS. Tak hanya jauh, perjalanan tentu akan terasa membosankan.
Rombongan PSIS berhenti sebentar di salah satu Pondok Pesantren daerah Kabupaten Semarang. Selain rehat, I Komang Putra dkk mampir ke pesantren tersebut untuk berdoa agar meraih sukses meraih poin di Cilacap.
“Ya, kami menyempatkan berdoa bersama santri sebentar. Doa kami tak hanya untuk tim PSIS, tapi juga untuk suporter Semarang. Kami prihatin sekali dan berharap ini yang terakhir,” kata Komang kepada Harsem, sesampainya di Cilacap, kemarin sore.
Komang yang sampai sekarang belum pernah kebobolan mengaku faktor nonteknis alias religi sangat berpengaruh. Meski hanya kebiasaan doa, setelah berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing, hati pemain menjadi lebih tenteram.
“Bermain pun lebih tenang,” tambah Komang yang memang selalu menenangkan rekannya dengan kawalan ketat di bawah mistar.
Omong-omong soal doa, ada yang unik kali ini di PSIS. Perhatikan saja, di setiap laga home, Mahesa Jenar selalu kedatangan tamu khusus, yakni anak-anak panti asuhan. Mereka selalu menyaksikan pertandingan PSIS di tribun barat.
Kedekatan religi juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi winger Basri Lohi. Musim lalu, ia selalu menjadi pemimpin doa di ruang ganti, sebelum dan setelah pertandingan.
“Semoga PSIS bisa meraih poin terus dan lolos ke level satu musim depan. Yang penting lagi, suporter kami harus bersatu, jangan sampai rusuh lagi,” kata Basri. (wig/twu)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.