Vitor Borges dan kawan-kawan dilarang menang hanya di kandang |
Oleh Wikha Setiawan
Tahun baru, spirit baru, dan lembaran baru. Itulah cita-cita terkini tim Mahesa Jenar
PSIS terus melakukan persiapan untuk menghadapi peperangan pada kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia 2011/2012. Semua momen menjadi penting untuk memicu optimisme, tak terkecuali menyambut tahun baru 2012 nanti.
Pelatih Edy Paryono mengaku masa transisi pergantian tahun ini menjadi pintu bagi PSIS untuk membuktikan diri kepada publik Semarang maupun pecinta sepakbola tanah air, untuk merajai kompetisi bergengsi ini.
“Bukan sombong, tapi memang sudah menjadi kewajaran setiap tim ingin meraih kemenangan pada kompetisi ini. Saya pikir tidak ada tim yang hanya sekedar meramaikan kompetisi ini, semua pasti ingin jadi yang terbaik,” ujar Edy Paryono.
Pria yang akrab disapa EP ini menambahkan, pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwo Harjo, Jumat (6/1/2012) nanti, sebagai cermin PSIS ke depan. Pasalnya, laga tandang tersebut adalah pembuka prestasi di tahun 2012.
“Sebenarnya sama saja. Tapi memang kami mencoba membuat semua momen itu menjadi penting untuk memicu semangat supaya lebih baik,” paparnya.
Sehingga kemenangan akan menjadi target timnya meskipun harus berlaga di kandang lawan.
“Tentunya setiap tim ingin menang termasuk kami. Tetapi untuk mencapai kemenangan harus kami lalui dengan persiapan yang baik dan sekarang ini kami sedang mencoba untuk mempersiapkan tim.” katanya.
Latihan Berat
Dalam beberapa pekan terakhir Donny Siregar cs menjalani menu latihan yang cukup berat. Penggemblengan format permainan hingga fisik selalu mewarnai latihan-latihan mereka di Stadion Jatidiri.
“Banyak hal yang kami lakukan untuk mempersiapkan kematangan tim. Mulai fisik, beberapa format permainan, dan mental supaya benar-benar kuat saat menghadapi semua pertandingan kedepan,” ucap EP.
Ia juga mengatakan, anak-anak asuhannya kerap disuguhi menu game untuk melihat kondisi dan kekuatan antarlini. Meskipun ia sadar, hal ini berisiko terjadi cedera. Seperti yang dialami Kurnanda Fajar Saktiaji yang mengalami cedera pada engkel saat latihan di Stadion Jatidiri, kemarin sore.
“Ya, itu kan memang sudah hal yang biasa terjadi cedera dalam pertandingan. Seperti Kurnanda mengalami memar di engkel, karena memang striker sering menjadi sasaran pemain belakang lawan. Itu bisa menjadi pengalaman, terutama pemain muda,” terangnya.
Dengan berbekal pengalaman di latihan, para pemain diharapkan untuk bisa waspada mengahadapi benturan-benturan saat menjalani pertandingan.
“Karena kenyataan di lapangan akan lebih keras, karena tim lawan juga ingin meraih kemenangan,” cethus EP. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.