Oleh Wikha Setiawan & Wiwig Prayugi
Sesungguhnya, mau dibawa kemanakah sepakbola di negeri ini?
PSSI kembali mengubah jadwal kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia, padahal kickoff kompetisi kasta kedua di Indonesia tersebut akan dimulai, Sabtu (10/12). Bila sebelumnya lebih banyak bertanding di hari Senin dan Selasa, kali ini akan banyak bertanding setiap akhir pekan, yakni Jumat dan Sabtu.
Namun perubahan jadwal yang dilakukan oleh PSSI kali ini juga justru disambut positif oleh pihak panpel PSIS. Pasalnya, tim kebanggaan masyarakat Kota Semarang tersebut akan melakoni laga kandang mereka setiap akhir pekan yang sudah pasti dari sisi pemasukan tiket pertandingan akan lebih besar.
“Untuk perubahan itu sendiri dikarenakan sebagian klub menyatakan belum siap untuk tampil tanggal 11 Desember mendatang. Mereka meminta waktu lebih lama untuk persiapan baik secara teknis maupun non teknis. Tapi perubahan tidak menjadi masalah, karena jadual kickoff masih tetap,” ujar Manajer Teknik Maryanto.
Ketua Panpel PSIS Jhon Carles Sinaga menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan pemasukan dari sektor tiket dengan adanya perubahan jadwal yang dikeluarkan oleh PSSI tersebut.
''Pada prinsipnya, kami siap menggelar laga perdana melawan Persik, Sabtu (10/12). Hal-hal yang terkait sudah tidak ada masalah. Termasuk perizinan dari kepolisian setempat. Tenaga pengamanan dari PAM swakarsa juga akan dimaksimalkan,'' kata Jhon Carles.
Sementara itu, General Manager PSIS Setyo Agung Nugroho menambahkan, perubahan tersebut secara teknis juga tidak akan mengganggu persiapan tim menjelang bergulirnya kompetisi Divisi Utama mendatang.
Kendati demikian, pihaknya justru mengaku was-was andaikata PSSI melakukan perubahan kembali soal format kompetisi yang kini terbagi menjadi tiga grup dimana PSIS sendiri berada di grup II bersama 11 tim lainnya.
''Tapi kami masih menunggu hasil manager meeting. Jumlah tim yang berlaga akan dipastikan dalam pertemuan tersebut. Kami tidak bisa menutup mata, saat ini tidak sedikit tim Divisi Utama yang memutuskan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PT Liga Indonesia (LPI),'' paparnya.
Peserta Tergantung Uang
Peserta Divisi Utama Liga Prima Indonesia dan Liga Super Indonesia masih belum bersikap pasti. Beberapa klub memang sudah terang-terangan bersikap, namun banyak juga yang jujur masih menanti besaran subsidi.
Salah satu yang masih bimbang ialah PS Bengkulu. Pengurus PS Bengkulu akan melihat perseroan mana yang bisa memberi uang lebih banyak. Untuk pancingan awal, baik PT LI maupun LPIS sama-sama menawarkan Rp 500 juta.
PT LPIS menjanjikan Rp 500 juta sebagai bentuk revenue sharing atau pembagian keuntungan sponsor di awal musim. PT LPIS juga dikabarkan akan memberikan dana lebih dari itu.
“Tapi, kalau PT LI memberikan dan lebih besar, maka kami siap bergabung ke kompetisi mereka,” kata manajer PS Bengkulu, Syamsul Antau dikutip dari bola.net.
Di pihak lainnya, Persis Solo yang dalam undian pembagian wilayah tergabung di Grup III, juga belum memberikan keputusan akan berlaga di kompetisi mana. Selain itu, masih ada yang belum mendapat penjelasan status, yakni Persitema.
Peserta dua liga itu memang masih tarik ulur. PT Liga Indonesi juga mengklaim peserta yang bergabung ke PT LPIS, begitu juga sebaliknya. Beberapa klub yang ngotot ke PT LI ialah PSIM, Persiku, dan Persip.
Grouping Divisi Utama LPI
Grup I: PSLS, PS Bengkulu, Persitara, PSBL, PSIM, Persikabo, Persikota, Pro Duta, Persih, PSSB, PSP, Gresik United, PSCS Cilacap
Grup II: PPSM, Barito Putra, Persik, PSS, PSIR, PSIS, Persepar, Persipasi, Persiku, Persip, Persikab
Grup III: Perseman, KSB, Persires, PSBS, Madiun Putra, Persemalra, PSBI, Persewangi, Persid, Persepam, Persipro, Persis
Sesungguhnya, mau dibawa kemanakah sepakbola di negeri ini?
PSSI kembali mengubah jadwal kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia, padahal kickoff kompetisi kasta kedua di Indonesia tersebut akan dimulai, Sabtu (10/12). Bila sebelumnya lebih banyak bertanding di hari Senin dan Selasa, kali ini akan banyak bertanding setiap akhir pekan, yakni Jumat dan Sabtu.
Namun perubahan jadwal yang dilakukan oleh PSSI kali ini juga justru disambut positif oleh pihak panpel PSIS. Pasalnya, tim kebanggaan masyarakat Kota Semarang tersebut akan melakoni laga kandang mereka setiap akhir pekan yang sudah pasti dari sisi pemasukan tiket pertandingan akan lebih besar.
“Untuk perubahan itu sendiri dikarenakan sebagian klub menyatakan belum siap untuk tampil tanggal 11 Desember mendatang. Mereka meminta waktu lebih lama untuk persiapan baik secara teknis maupun non teknis. Tapi perubahan tidak menjadi masalah, karena jadual kickoff masih tetap,” ujar Manajer Teknik Maryanto.
Ketua Panpel PSIS Jhon Carles Sinaga menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan pemasukan dari sektor tiket dengan adanya perubahan jadwal yang dikeluarkan oleh PSSI tersebut.
''Pada prinsipnya, kami siap menggelar laga perdana melawan Persik, Sabtu (10/12). Hal-hal yang terkait sudah tidak ada masalah. Termasuk perizinan dari kepolisian setempat. Tenaga pengamanan dari PAM swakarsa juga akan dimaksimalkan,'' kata Jhon Carles.
Sementara itu, General Manager PSIS Setyo Agung Nugroho menambahkan, perubahan tersebut secara teknis juga tidak akan mengganggu persiapan tim menjelang bergulirnya kompetisi Divisi Utama mendatang.
Kendati demikian, pihaknya justru mengaku was-was andaikata PSSI melakukan perubahan kembali soal format kompetisi yang kini terbagi menjadi tiga grup dimana PSIS sendiri berada di grup II bersama 11 tim lainnya.
''Tapi kami masih menunggu hasil manager meeting. Jumlah tim yang berlaga akan dipastikan dalam pertemuan tersebut. Kami tidak bisa menutup mata, saat ini tidak sedikit tim Divisi Utama yang memutuskan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PT Liga Indonesia (LPI),'' paparnya.
Peserta Tergantung Uang
Peserta Divisi Utama Liga Prima Indonesia dan Liga Super Indonesia masih belum bersikap pasti. Beberapa klub memang sudah terang-terangan bersikap, namun banyak juga yang jujur masih menanti besaran subsidi.
Salah satu yang masih bimbang ialah PS Bengkulu. Pengurus PS Bengkulu akan melihat perseroan mana yang bisa memberi uang lebih banyak. Untuk pancingan awal, baik PT LI maupun LPIS sama-sama menawarkan Rp 500 juta.
PT LPIS menjanjikan Rp 500 juta sebagai bentuk revenue sharing atau pembagian keuntungan sponsor di awal musim. PT LPIS juga dikabarkan akan memberikan dana lebih dari itu.
“Tapi, kalau PT LI memberikan dan lebih besar, maka kami siap bergabung ke kompetisi mereka,” kata manajer PS Bengkulu, Syamsul Antau dikutip dari bola.net.
Di pihak lainnya, Persis Solo yang dalam undian pembagian wilayah tergabung di Grup III, juga belum memberikan keputusan akan berlaga di kompetisi mana. Selain itu, masih ada yang belum mendapat penjelasan status, yakni Persitema.
Peserta dua liga itu memang masih tarik ulur. PT Liga Indonesi juga mengklaim peserta yang bergabung ke PT LPIS, begitu juga sebaliknya. Beberapa klub yang ngotot ke PT LI ialah PSIM, Persiku, dan Persip.
Grouping Divisi Utama LPI
Grup I: PSLS, PS Bengkulu, Persitara, PSBL, PSIM, Persikabo, Persikota, Pro Duta, Persih, PSSB, PSP, Gresik United, PSCS Cilacap
Grup II: PPSM, Barito Putra, Persik, PSS, PSIR, PSIS, Persepar, Persipasi, Persiku, Persip, Persikab
Grup III: Perseman, KSB, Persires, PSBS, Madiun Putra, Persemalra, PSBI, Persewangi, Persid, Persepam, Persipro, Persis
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.