Persip Kota Pekalongan memang belum memiliki nama di level kedua liga Indonesia. Namun, usaha pengurus-pengurus klub di sama patut diacungi jempol.
Gaji pemain lokal sangat mini, hanya ditaksir sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Namun, pemain-pemain Laskar Kalong diberi pekerjaan tetap di beberapa instansi. Bahkan, ada diantara mereka yang ‘ngepos’ di dinas pemadam kebakaran.
Persiapan yang serba mendadak dalam kondisi terbatas tak membuat Persip Kota Pekalongan minder. Saat ini, tim berjuluk Laskar Kalong itu mulai membidik pemain asing untuk melengkapi skuad 2011/2012.
Tiga nama dari benua Afrika sudah merapat kemarin, yakni Gabriel, Luis, dan Augustus yang berposisi sebagai gelandang dan striker. Meski tetap mencari figur asing, pelatih Nasal Mustafa akan memaksimalkan pemain lamanya.
“Saya perioritaskan untuk pemain lokal yang bertipe fighter, itu modal penting bagi tim yang tidak diisi banyak pemain top,” lanjut Nasal.
Nasal merupakan arsitek Persip musim lalu saat berlaga di kompetisi divisi satu. Persip sendiri merih tiket ke divisi utama sesuai hasil kongres tahunan PSSI di Bali, Januari lalu. Manajemen Persip mantap dengan pilihannya terhadap Nasal karena dinilai sudah padu dengan mayoritas pemain.
“Setelah dipertimbangkan matang, kami lebih baik mempertahankan skuad dan pelatih yang lama, apalagi mereka sudah berjalan sekitar dua musim dan dari segi kecocokan sudah ada,” tegas Manajer Persip, Budi Setyawan.
Mendapat tugas cukup berat, Nasal siap membuat Persip tak hanya menjadi tim debutan yang dianggap remeh. Ia pun optimis timnya bisa bersaing nanti. (wig/rif)
Gaji pemain lokal sangat mini, hanya ditaksir sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Namun, pemain-pemain Laskar Kalong diberi pekerjaan tetap di beberapa instansi. Bahkan, ada diantara mereka yang ‘ngepos’ di dinas pemadam kebakaran.
Persiapan yang serba mendadak dalam kondisi terbatas tak membuat Persip Kota Pekalongan minder. Saat ini, tim berjuluk Laskar Kalong itu mulai membidik pemain asing untuk melengkapi skuad 2011/2012.
Tiga nama dari benua Afrika sudah merapat kemarin, yakni Gabriel, Luis, dan Augustus yang berposisi sebagai gelandang dan striker. Meski tetap mencari figur asing, pelatih Nasal Mustafa akan memaksimalkan pemain lamanya.
“Saya perioritaskan untuk pemain lokal yang bertipe fighter, itu modal penting bagi tim yang tidak diisi banyak pemain top,” lanjut Nasal.
Nasal merupakan arsitek Persip musim lalu saat berlaga di kompetisi divisi satu. Persip sendiri merih tiket ke divisi utama sesuai hasil kongres tahunan PSSI di Bali, Januari lalu. Manajemen Persip mantap dengan pilihannya terhadap Nasal karena dinilai sudah padu dengan mayoritas pemain.
“Setelah dipertimbangkan matang, kami lebih baik mempertahankan skuad dan pelatih yang lama, apalagi mereka sudah berjalan sekitar dua musim dan dari segi kecocokan sudah ada,” tegas Manajer Persip, Budi Setyawan.
Mendapat tugas cukup berat, Nasal siap membuat Persip tak hanya menjadi tim debutan yang dianggap remeh. Ia pun optimis timnya bisa bersaing nanti. (wig/rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.