Komponen PSIS era 2010-2011 akhirnya purna. Selasa (16/8) petang, di Rumah Dinas Walikota, tim PSIS 2010/2011 resmi dibubarkan. Seluruh pemain, manajemen, dan ofisial hadir sekaligus berbuka puasa bersama.
Putut Sutopo, General Manager 2010/2011, mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kerja keras pemain dan ofisial sepanjang musim meski tidak menghasilkan prestasi maksimal.
“Kewajiban sudah kami selesaikan semua. Malam ini (Selasa malam, red) semua pemain dan ofisial saya panggil. Mereka harus datang sendiri untuk menerima gaji. Kami juga telah menyelesaikan LPJ dan siap disetor ke KONI,” ujar Putut.
Putut mengaku tidak kecewa dengan prestasi PSIS. Menurutnya, pemain telah berusaha maksimal. PSIS mengakhiri kompetisi Divisi Utama Grup II dengan menduduki peringkat delapan dengan nilai 35, hasil dari 10 kali menang, 5 seri, dan 9 kalah.
“Target lima besar memang gagal, tapi itu tidak apa-apa. Menurut kami itu sudah maksimal, yang penting tak terdegradasi,” tegas Ketua Umum PSIS Soemarmo.
Pak Marmo Ogah Merger
Soemarmo juga mempersilakan pemain untuk memilih tetap bertahan atau meninggalkan PSIS. Pintu terbuka bagi setiap pemain untuk mengikuti seleksi musim depan, tentu saja sesuai dengan kriteria pelatih.
Untuk musim depan, PSIS masih menunggu keputusan syarat administratif dari PSSI. Menurut Wali Kota Semarang tersebut, hingga kini belum ada kejelasan soal format kompetisi musim depan terutama soal level I dan level II.
“Yang penting kami terus upayakan menggalang investor dulu, karena itu paling krusial untuk PSIS,” lanjut Soemarmo yang juga menyatakan enggan untuk bergabung dengan Semarang United. (wig/rif)
Putut Sutopo, General Manager 2010/2011, mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kerja keras pemain dan ofisial sepanjang musim meski tidak menghasilkan prestasi maksimal.
Gaji terakhir ofisial dan pemain juga dilunasi malam itu juga. Total, PSIS mengeluarkan Rp 370 untuk gaji pemain, dan Rp 40 juta untuk pelatih, asisten pelatih, pembantu umum hingga pemijat tim.
“Kewajiban sudah kami selesaikan semua. Malam ini (Selasa malam, red) semua pemain dan ofisial saya panggil. Mereka harus datang sendiri untuk menerima gaji. Kami juga telah menyelesaikan LPJ dan siap disetor ke KONI,” ujar Putut.
Putut mengaku tidak kecewa dengan prestasi PSIS. Menurutnya, pemain telah berusaha maksimal. PSIS mengakhiri kompetisi Divisi Utama Grup II dengan menduduki peringkat delapan dengan nilai 35, hasil dari 10 kali menang, 5 seri, dan 9 kalah.
“Target lima besar memang gagal, tapi itu tidak apa-apa. Menurut kami itu sudah maksimal, yang penting tak terdegradasi,” tegas Ketua Umum PSIS Soemarmo.
Pak Marmo Ogah Merger
Soemarmo juga mempersilakan pemain untuk memilih tetap bertahan atau meninggalkan PSIS. Pintu terbuka bagi setiap pemain untuk mengikuti seleksi musim depan, tentu saja sesuai dengan kriteria pelatih.
Untuk musim depan, PSIS masih menunggu keputusan syarat administratif dari PSSI. Menurut Wali Kota Semarang tersebut, hingga kini belum ada kejelasan soal format kompetisi musim depan terutama soal level I dan level II.
“Yang penting kami terus upayakan menggalang investor dulu, karena itu paling krusial untuk PSIS,” lanjut Soemarmo yang juga menyatakan enggan untuk bergabung dengan Semarang United. (wig/rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.