NASIB klub sepakbola yang berada di bawah naungan Liga Primer Indonesia (LPI), sekaligus para pemainnya semakin buram dan tidak jelas. Pasalnya, pengurus seakan lepas tangan setelah kompetisi gagasan Arifin Panigoro tersebut dinyatakan resmi bubar oleh PSSI.
Hingga berita ini diturunkan, Pihak LPI belum memiliki pandangan ke depan terkait nasib klub dan para pemain yang selama ini terlibat. “Kami belum membicarakan agenda selanjutnya, seperti seremoni penutupan, penghargaan kepada tim yang berada di puncak klasemen maupun gelar pemain terbaik maupun top skor,” ujar Kepala Kompetisi LPI, Hendriyana.
Hendriyana berdalih pihaknya tengah sibuk memikirkan kompetisi berikutnya. Sehingga mengenai acara seremoni penutupan sedikit terbengkalai. “Kami tetap akan menggelar upacara penutupan, tapi secara internal,” katanya.
LPI, yang menghebohkan sepak bola nasional dengan klaimnya sebagai liga profesional dan lebih baik daripada liga gelaran PSSI sendiri saat itu, akhirnya berhenti tanpa sempat menyelesaikan musim perdananya.
Untuk daftar top skor sementara, ada tiga nama yang bersaing, yakni Fernando Soler (Real Mataram), Juan Manuel Cortez (Batavia Union) dan Abdelhadi Laakkad (Medan Chiefs). Ketiganya sama-sama mengoleksi 13 gol.
Sementara PSSI sendiri kesulitan mengakomodasi liga yang berhenti tanpa sempat menyelesaikan musim perdananya ini, karena telah banyak melakukan berbagai penyimpangan. Dan akhirnya LPI resmi dibubarkan oleh PSSI. (wse/twu)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.