Urung Punya Juara Dunia Baru

Indonesia urung menambah juara dunia tinju setelah Angky Angkota gagal menaklukkan Yonfrez Parejo pada perebutan gelar juara dunia kelas bantam WBA, Jumat (2/11). Dominasi sang lawan membuat wakil tuan rumah kesulitan mengembangkan permainan.

Pada tiga ronde awal, Angky langsung tertekan. Pukulan straight keras petinju 26 tahun itu kerap membuat kuda-kuda Angky kendor. Namun, boxer tuan rumah itu bertahan dan mulai menyulitkan sang lawan di ronde empat dan lima.

Memasuki ronde ke-6, tempo pertarungan menurun. Baru pada tiga ronde terakhir Angky mulai berani keluar menyerang. Hook maupun jab petinju 31 tahun itu beberapa kali menghantam wajah Parejo. Tapi sampai 12 ronde berlalu, tidak satu pun petinju KO. 

Akhirnya Angky dinyatakan kalah setelah ketiga juri memberikan kemenangan pada petinju Venezuela, 111-117, 112-117, 115-117. Parejo pun berhak menyandang sabuk gelar juara dunia kelas bantam versi WBA. Rekor tarung Angky menjadi 26 menang (14 KO) dan 8 kalah. Sedangkan Parejo 12 menang (4 KO), 1 kalah dan 1 kali imbang.

Angky menuturkan, kekalahannya tidak semata-mata oleh kekurangan poin. Petinju kelahiran Ambon itu merasa dirugikan karena perbedaan ukuran sarung tinju. Sebelum pertandingan, Angky sempat bersitegang dengan panitia dan matchmaker. 

"Sarung tangan yang sudah saya pilih direbut lawan. Kalau tidak ada sarung itu, dia nggak mau main. Tapi karena memikirkan posisi sebagai tuan rumah, saya lanjut saja," jelas Angky.

Angky menemukan perbedaan berat sarung tangan. "Yang satu 8 ons, yang satu 7,2 ons," ungkapnya. Ironisnya, kedua peralatan tinju wajib itu adalah sarung tinju bekas. (rif)