(harsem/dok) |
Pilihan dilematis akan dihadapi para atlet beragama Islam saat perhelatan Olimpiade London 2012, yang bertepatan dengan bulan puasa Ramadan. Ini membuat sebagian besar atlet muslim harus menentukan pilihan sulit.
Tak terkecuali untuk pemain sepakbola. Dalam catatan AFP, setidaknya akan ada 3.000 atlet dari berbagai cabang yang akan ambil bagian dalam perhelatan Olimpiade.
Bagi pesepakbola dari negara-negara Islam tentu ajang Olimpiade 2012 jadi pilihan berat. Namun pemain Uni Emirates Arab UEA) mendapat keringanan dari Mufti Agung UEA untuk tidak berpuasa selama memperkuat timnas.
"Mereka menyebutnya 'Fatwa' dalam bahasa Arab, yang memungkinkan Anda untuk makan karena Anda bepergian. Dalam Islam bila Anda bepergian jauh dari rumah Anda, 70km, Anda diperbolehkan tidak berpuasa, namun Anda harus segera menggantinya setelah itu," kata gelandang UEA Khamis Ismail, kemarin.
"Hanya 10 hari pertama Ramadan Olimpiade akan berlangsung. Selama 10 hari itu kami tidak akan puasa tapi setelah itu kami akan terus menjalankan puasa Ramadan dan akan menebus puasanya setelah Ramadan," ungkapnya.
Ismail mengakui bahwa pikirannya saat ini sedang terbelah antara ketaatan beragama dan pengalaman menakjubkan pergi ke Olimpiade. "Ini menjadi sulit tapi Olimpiade hanya sekali seumur hidup, jadi saya akan fokus pada hal itu dan menikmatinya, dan memastikan aku menebusnya di Ramadan lain," katanya.
Untuk urusan teknis terkait dengan kesiapan fisik selama Ramadan, Timnas UEA telah membawa tim dokter sendiri yang akan mengatur ritme makanan para pemain agar tidak drop selama Olimpiade.
Ini jelas PR tersendiri bagi Uruguay yang akan ditantang UEA di hari pertama. (rif)
Tak terkecuali untuk pemain sepakbola. Dalam catatan AFP, setidaknya akan ada 3.000 atlet dari berbagai cabang yang akan ambil bagian dalam perhelatan Olimpiade.
Bagi pesepakbola dari negara-negara Islam tentu ajang Olimpiade 2012 jadi pilihan berat. Namun pemain Uni Emirates Arab UEA) mendapat keringanan dari Mufti Agung UEA untuk tidak berpuasa selama memperkuat timnas.
"Mereka menyebutnya 'Fatwa' dalam bahasa Arab, yang memungkinkan Anda untuk makan karena Anda bepergian. Dalam Islam bila Anda bepergian jauh dari rumah Anda, 70km, Anda diperbolehkan tidak berpuasa, namun Anda harus segera menggantinya setelah itu," kata gelandang UEA Khamis Ismail, kemarin.
"Hanya 10 hari pertama Ramadan Olimpiade akan berlangsung. Selama 10 hari itu kami tidak akan puasa tapi setelah itu kami akan terus menjalankan puasa Ramadan dan akan menebus puasanya setelah Ramadan," ungkapnya.
Ismail mengakui bahwa pikirannya saat ini sedang terbelah antara ketaatan beragama dan pengalaman menakjubkan pergi ke Olimpiade. "Ini menjadi sulit tapi Olimpiade hanya sekali seumur hidup, jadi saya akan fokus pada hal itu dan menikmatinya, dan memastikan aku menebusnya di Ramadan lain," katanya.
Untuk urusan teknis terkait dengan kesiapan fisik selama Ramadan, Timnas UEA telah membawa tim dokter sendiri yang akan mengatur ritme makanan para pemain agar tidak drop selama Olimpiade.
Ini jelas PR tersendiri bagi Uruguay yang akan ditantang UEA di hari pertama. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.