Home » , , , » Panser Biru-SNEX Dimerger

Panser Biru-SNEX Dimerger

Written By Harian Semarang on Selasa, 24 Januari 2012 | 16.02

Manajemen PSIS mengusulkan dua organisasi suporter Semarang digabung menjadi satu, agar perselisihan tereliminasi. Tetapi wacana tersebut tidak segampang membalikkan telapak tangan

Kisruh Panser Biru-SneX hingga memakan korban jiwa berimbas konsekuensi bagi keduanya. Manajemen PSIS menegaskan kedua suporter dilarang memakai atribut pada laga PSIS versus Persikab, Sabtu (28/1).

Semua suporter yang mendukung PSIS di laga ini wajib mengenakan baju putih sebagai bentuk solidaritas untuk korban meninggal, Ovik Arangga. Selain itu, saat terjadi pertemuan antara manajemen dengan kedua kelompok suporter, Minggu (22/1) malam, wacana merger Panser Biru-SneX kembali menguat.

Direktur Operasional PSIS Novel Al Bakrie mengajukan satu solusi, di antaranya menggabungkan keduanya. Pertama, manajemen meminta Panser Biru dan SneX rekonsiliasi paskatragedi 14 Januari. Jika keduanya sukses rekonsiliasi dan menjadi satu, dikabarkan Pertamina mau mensponsori semua kegiatan suporter.

Untuk memuluskan merger Panser-Snex, akan dibentuk dewan yang terdiri atas pengurus kedua kelompok suporter. Namun, baik Panser Biru maupun SneX masih harus meminta persetujuan banyak pihak, terutama anggotanya.

“Kami organisasi resmi yang punya AD/ART sendiri-sendiri. Selain itu untuk menggabungkan kami juga harus melakukan rapat internal dulu,” kata Susi, Bendahara SneX.

Bentuk Dewan Suporter

Meski sulit, penggabungan kedua suporter ini dinilai menjadi solusi akhir karena gesekan akan terus terjadi jika ada dua bendera. Sesuai arahan manajemen, dalam waktu dekat ini Panser Biru dan Snex terlebih dulu membentuk dewan suporter yang beranggotakan pengurus. Dewan suporter menjadi wadah awal penggabungan antara kedua kelompok.

“Tapi rekonsiliasi juga harus melibatkan arus bawah, percuma kalau hanya di tingkat pengurus pusat saja,” kata mantan Ketum Panser Biru, Andi Putra Alam.


Novel sendiri berargumen, penggabungan dua suporter Semarang itu demi kenyamanan, program perubahan industri sepakbola, dan PSIS. Jika sampai bentrok dan menimbulkan korban jiwa, praktis Jatidiri menjadi tempat yang tabu bagu masyarakat umum.

Seperti telah diberitakan, perselisihan kelompok Panser Biru dan SneX sudah mencapai titik sangat meresahkan. Terakhir, tawuran kedua kubu memakan jiwa seorang anggota SneX, usai PSIS menjamu PSIR Rembang, 14 Januari lalu. (wig/rif)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger