Home » , , , » Anak Penurut Itu Kini Telah Pergi

Anak Penurut Itu Kini Telah Pergi

Written By Harian Semarang on Senin, 16 Januari 2012 | 15.48

Belum sirna airmata Ngadiyono lantaran rumahnya hampir karam oleh banjir banding, beberapa hari lalu, cobaan berikutnya datang. Sang anak tewas setelah menyaksikan pertandingan PSIS.

Ya, hantaman perih menerpa batinnya. Di tengah isak tangis yang mewarnai prosesi pemakaman anaknya, Ngadiyono terduduk lesu dengan pandangan kosong di teras rumahnya yang masih menyisakan lumpur banjir.

Adalah Ovik Teri Anggara (19). Pemuda warga RT 02/RW 05, Dukuh Cabean Kidul, Desa Sidorejo, Karangawen, Demak ini tewas setelah dikeroyok sejumlah orang yang diduga suporter Panser Biru, di sebuah gang di sebelah SD Pedurungan Tengah, atau persis di belakang Polres Pedurungan, Sabtu (14/1), sekitar pukul 19.00.

‘Perang tanding’ tersebut meski sebelumnya terjadi di jalan arteri Soekarno-Hatta, namun akhirnya merangsek hingga gang di belakang Polres tersebut, dan berlanjut di ruas jalan Brigjen Sudiarto (depan Karaoke Apple).

Ratusan pelayat – sebagian besar para anggota SneX – yang mengiringi pemakaman tampak tertunduk. Hadir pula di acara pemakaman sejumlah petinggi SneX seperti Ketua Harian Donny Sukolilo, Sekum Agus “Bang Jun” Junianto, Bendahara Bunda Susi, serta beberapa senior SneX macam Tri Harjanto, Mawardi, Imam, Edy LP, Robot, dan sebagainya.

Ovik, panggilan akrab korban, merupakan anak kedua dari pasangan Ngadiyono (39)-Kastinah (37). Almarhum, ujar Ngadiyono, dikenal penurut dan pendiam. Ngadiyono juga mengatakan, anak keduanya itu memang pecinta PSIS. ''Hujan deras pun ia tetap nekat berangkat menonton PSIS. Padahal, jarak rumah dengan Stadion Jatidiri sangat jauh,'' kata Ngadiyono yang tak berhenti mengucap istighfar.

Ngadiyono sempat syok dan tak percaya anak laki-laki satu-satunya itu meninggal karena dikeroyok oleh suporter. ''Isteri saya pingsan saat mendengar kabar itu. Saat ini masih belum bisa bicara,'' ujarnya.

Musibah ini meninggalkan luka yang mendalam. Betapa tidak, belum bangkit dari keterpurukan akibat bencana banjir, Ngadiyono kini harus kehilangan anak lelaki yang sehari-hari membantu sang ibu berjualan sayur di Pasar Karangawen.

Ngadiyono mengaku tidak ada firsat apa-apa sebelumnya, hanya saja sebelum berangkat Ovik terlihat sangat rajin membersihkan lumpur sisa banjir. ''Padahal biasanya kalau bersih-bersih harus disuruh. Sebelum berangkat, ia sempat meminta uang saku kepada ibunya. Saya tidak melarangnya (menonton pertandingan PSIS), sebab kalau soal PSIS Ovik tak bisa dicegah,'' tuturnya.

Di mata para tetangga, Ovik tidak neko-neko dan santun. Namun ketika berbicara PSIS, ia sangat menyala-nyala. Seolah PSIS sudah sangat merasuki jiwa lulusan SMP ini. ''Pernak saya melarang nonton. Ia tetap nekat berangkat bersama teman-temannya,'' ungkapnya.
Pasrah pada Polisi

Ngadiyono kini hanya bisa pasrah dan berdoa serta berharap kepolisian segera menangkap pengeroyok. Menurut salah satu rekan korban, Tomi Ari (17), sebelum berangkat ke Stadion Jatidiri, Ovik dan sekitar 70 anggota SneX Korwil Karangawen berkumpul di perempatan yang menghubungkan dengan daerah Buyaran.

''Sekitar pukul 14.00, kami berangkat bersama menggunakan motor,'' jelasnya.
Tomi mengungkapkan, ia berusaha menolong Ovik yang sudah jatuh bersimbah darah di ruas Jalan Brigjend Sudiarto. ''Saya berusaha menarik dia (Ovik) dari keryokon anggota Panser. Karena sangat banyak, saya lari,'' tutur Tomi yang mengaku sempat dipukuli.

Sementara itu, Ketua Korwil SneX Karangawen Adit alias Kacrot menduga, pengeroyokan sudah direncanakan, sebab beberapa anggota Panser Biru membawa senjata seperti besi, kayu, dan sajam. ''Kami kalah jumlah. Panser Biru waktu itu sangat banyak dan kejadiannya cepat,'' tutur Adit.

Jenazah Ovik sampai ke rumah keluarga pada Minggu (15/1) pagi sekitar pukul 05.00 dan setelah itu langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum yang tak jauh dari rumah duka pada pukul 10.30. (sukma wijaya/arief firhanusa)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Sport - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger