Setyo Agung Nugroho dan Maryanto melepas seragam manajemen PSIS |
Oleh Wiwig Prayugi
Setyo Agung Nugroho memulangkan kursi general manager yang belum lama didudukinya. Mengapa? Apa yang membuatnya gerah?
Belum jalan setengah putaran, PSIS mengalami sedikit perombakan di tubuh manajemen. Ya, setelah asisten manajer Irwan Santoso mengundurkan diri, manajer tim Maryanto rehat sementara waktu, sosok yang begitu dekat dengan PSIS juga mundur.
General Manajer Setyo Agung Nugroho dan asistenya, Adi Saputro, mundur dari manajemen PSIS. Mundurnya Agung masih sebatas lisan, belum ada pernyataan tertulis. Menurut keterangan Manajer Operasional PSIS Budi Santoso. Agung mengundurkan diri lantaran masalah pekerjaan.
“Mas Agung dan Adi mengundurkan diri secara lisan, untuk penggantinya masih dicarikan. Soal alasan, beliau mengungkapkan karena masalah pekerjaan,” terang Budi Santoso.
Di waktu hampir bersamaan, anggota manajemen baru diperkenalkan kepada skuad PSIS usai latihan, kemarin sore di Stadion Jatidiri. Ia disebut-sebut sebagai bapak pemain baru setelah Maryanto absen sementara waktu. Dialah Warso Susilo, mantan pengurus KONI jateng yang juga menjadi Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jateng.
“Langkah ini kami tempuh karena dualisme di tubuh PSSI sudah semakin parah. Adu domba pro kontra PSSI sampai ke semarang, dan ini yang harus diwaspadai. Untung PSIS tidak terpecah,” kata Direktur Operasional PSIS Novel Bakrie.
EP Tak Terpengaruh
Novel menambahkan, posisi Warso Susilo ialah wakil dari konsorsium. Bisa mengurusi langsung PSIS. Tugas utamanya ialah memperbaiki PSIS agar tidak ada dua kubu dengan manajemen. Selain itu, ia juga didaulat menangani konflik yang ada, manajemen, pemain, dan suporter.
“Dia berhak mengkaderisasi pemain PSIS, meningkatkan mutu pelatihan. Tidak hanya sebatas teknik dan fisik, tapi kami mau mengadakan pelatihan bahasa Inggris, psikologis, kewirausahaan dan rule of the game,” tambahnya.
Menghadapi badai ini, pelatih Edy Paryono pasrah saja. Tim pelatih yang ada usai mengawal Han Ji Ho dkk masih tetap semangat menjalani latihan. Hanya Vitor Borges dan Simone Quintierri yang absen.
Edy Paryono menegaskan, ia tidak akan mau tahu soal konflik yang ada. Bagi Edy, terpenting ialah menyiapkan tim sebaik-baiknya karena kompetisi semakin ketat. “Saya tidak mau terlalu tahu banyak tentang manajemen, lebih baik fokus ke tim. Saya harap tidak ada masalah yang mengganggu,” kata Edy. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.