MERASA tidak mampu lagi mengatur waktu antara pendidikan dan karir, pemain muda PSIS Steven Anderson Imbiri memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliah di UPN Yogjakarta selama setahun.
Keputusan tersebut karena ia ingin memberikan yang terbaik kepada tim kebanggaan publik Semarang secara totalitas. Menurutnya, sebuah perjuangan harus didasari dengan ketulusan pengorbanan.
“Sepakbola adalah dunia saya. Sehingga apapun akan saya lakukan demi perjalanan karir yang sudah menjadi pilihan saya ini. Ya, harus ada pengorbanan,” ujar mantan pemain PSIM Yogjakarta ini.
Steven mengaku, ia memang tak bisa berkonsentrasi saat harus memikirkan dua hal yang sama-sama penting dalam hidupnya untuk masa mendatang. Sehingga iapun memilih Mahesa Jenarlah menjadi jalan yang ditempuh.
“Ketika dihadapkan pada dua pilihan yang sulit, maka mau gak mau saya harus berani memutuskan. Ya, saya harus mengambil sikap. Sementara saya ambil cuti setahun untuk bisa fokus di PSIS,” lanjut pemain kelahiran Papua, 30 April 1987 ini.
Ia juga menambahkan, PSIS dipilih karena lokasinya yang tidak jauh dari Yogyakarta, tempat selama tiga tahun Steven bermukin bersama PSIM.
"Selain itu, adatnya tidak jauh berbeda. Jadi menyesuaikan dirinya pun menjadi lebih mudah," imbuh Steven.
Mampir Persibo
Steven Anderson Imbiri mengungkapkan kelegaannya. Ia kini telah deal dengan manajemen PSIS untuk membela klub berjuluk Mahesa Jenar di level satu profesional musim 2011-2012.
Sempat mampir dan mengikuti seleksi pemain di Persibo Bojonegoro untuk mengikuti seleksi pemain yang saat ini diarsiteki pelatih asal Brazil, Paolo Camargo. Kemampuannya cukup mencuri hati pelatih dan sejumlah petinggi Laskar Angling Dharma, tapi tidak tercapai kesepakatan kontrak.
Seperti diketahui, Stephen datang mengikuti seleksi di Jatidiri, Sabtu (15/10), namun setelah itu sempat absen. Baru pada Kamis (20/10) Seteven Anderson kembali nongol.
"Saya akhirnya menetapkan pilihan pada PSIS. Karena saya lihat manajemennya sudah lebih rapi," terang Steven Anderson.
Selain itu, ada pertimbangan lain yang mendasari kebulatan hatinya merumput di Jatidiri. Tidak lain adalah dua rekannya yang sudah lebih dulu berkostum Mahesa Jenar. Mereka adalah Hasan Basri Lohi dan Engkus Kuswaha. Bagaimana pun menurut Steven, karena sudah ada teman, maka ia bisa lebih mudah dalam melakukan sosialisasi dengan rekan yang lain. (wse/twu)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.