PSIS Yunior pun terbengkalai |
Setelah sukses menjadi runner di Liga Remaja Piala Suratin 2010-2011 yang digelar bulan Februari lalu, kali ini Mahesa Jenar Yunior tidak mengirimkan wakilnya.
Memang, kompetisi amatir musim ini belum berjalan normal. PSSI Jateng pun hanya bisa memutar hingga level daerah. Namun, juara dari tingkat Jateng sudah pasti akan disiapkan ke level nasional jika nanti digelar.
“Intinya kita siap-siap dulu di beberapa kompetisi tingkatan umur, misalnya U-12,U-16, dan Piala Suratin. Nanti jika PSSI sudah memutar tingkat nasional kita sudah ada wakil,” ungkap Sekum PSSI Jateng Johar Lin Eng.
PSIS Yunior di Liga Remaja Piala Suratin 2010 memiliki banyak cerita. Yang menjadi ironis, dengan prestasi yang lumayan di tengah keterbatasan, Kukuh Pramuyudha dkk tidak mendapat bonus. PSSI Kota Semarang memang tidak berani menjanjikan bonus-bonus bila para pemain meraih prestasi tertinggi.
Meski hanya menduduk posisi runner up, publik sepakbola Semarang sangat bangga terhadap perjuangan Kukuh Pramuyudha dkk. Mereka penuh semangat meski terkendala dana. Pemain-pemain menunjukkan totalitas, seolah mereka lupa segala kesusahan setelah memasuki lapangan.
Bakat-bakat muda Semarang ini harus benar-benar prihatin, bahkan saat akan melakoni partai 16 besar, sepatu-sepatu yang mereka gunakan sudah super butut dan jersi yang sudah robek dan terpaksa dijahit.
Di final, PSIS Yunior hanya kalah tipis 1-0 atas Villa 2000 melalui tendangan penalti di Stadion Bea Cukai Rawamangun, Jaktim, 20 Februari lalu. Beruntung, beberapa punggawa yunior kini ditampung PSIS, seperti Kukuh Pramuyudha dan Kurnanda Fajar. (wig/rif)
Memang, kompetisi amatir musim ini belum berjalan normal. PSSI Jateng pun hanya bisa memutar hingga level daerah. Namun, juara dari tingkat Jateng sudah pasti akan disiapkan ke level nasional jika nanti digelar.
“Intinya kita siap-siap dulu di beberapa kompetisi tingkatan umur, misalnya U-12,U-16, dan Piala Suratin. Nanti jika PSSI sudah memutar tingkat nasional kita sudah ada wakil,” ungkap Sekum PSSI Jateng Johar Lin Eng.
PSIS Yunior di Liga Remaja Piala Suratin 2010 memiliki banyak cerita. Yang menjadi ironis, dengan prestasi yang lumayan di tengah keterbatasan, Kukuh Pramuyudha dkk tidak mendapat bonus. PSSI Kota Semarang memang tidak berani menjanjikan bonus-bonus bila para pemain meraih prestasi tertinggi.
Meski hanya menduduk posisi runner up, publik sepakbola Semarang sangat bangga terhadap perjuangan Kukuh Pramuyudha dkk. Mereka penuh semangat meski terkendala dana. Pemain-pemain menunjukkan totalitas, seolah mereka lupa segala kesusahan setelah memasuki lapangan.
Bakat-bakat muda Semarang ini harus benar-benar prihatin, bahkan saat akan melakoni partai 16 besar, sepatu-sepatu yang mereka gunakan sudah super butut dan jersi yang sudah robek dan terpaksa dijahit.
Di final, PSIS Yunior hanya kalah tipis 1-0 atas Villa 2000 melalui tendangan penalti di Stadion Bea Cukai Rawamangun, Jaktim, 20 Februari lalu. Beruntung, beberapa punggawa yunior kini ditampung PSIS, seperti Kukuh Pramuyudha dan Kurnanda Fajar. (wig/rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.