Sihir United dan City masih terang. Keduanya terdaftar dalam klub-klub unggulan yang memenangi partai perdananya musim ini. United memukul West Bromwich Albion 2-1, sementara City membungkus Swansea 4-0. Hasil itu membuat City duduk di atas sang rival sekota di klasemen. Bagaimana nasib keduanya di pekan kedua?
Kemenangan MU dan City jelas berbeda dibanding hasil imbang yang diraih Chelsea ditahan yang diimbangi Stoke City 0-0, Arsenal ditahan 0-0 oleh Newcastle United, dan Liverpool diadang Sunderland 1-1.
Di Stadion The Hawthorns akhir pekan lalu, MU dengan sejumlah pilar muda menandaskan bahwa kematangan mental adalah faktor penting meraih kemenangan. Pada posisi 1-1, mereka terus menekan West Brom sampai akhirnya Ashley Young membobol gawang lawan hanya 10 menit sebelum bubaran.
Mental juga akan menjadi kunci kala MU melawat ke markas Tottenham Hotspur, Selasa (23/8) dinihari WIB. Celakanya MU tak akan diperkuat duo tembok Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand akibat cedera. Ini bakal menjadi ujian tersendiri bagi bek-bek muda Jonny Evans, Chris Smalling, dan Phil Jones.
Di blok tengah, Alex Ferguson kemungkinan bakal kembali menurunkan Tom Cleverley dan Anderson. Keduanya disebut-sebut sebagai salah satu faktor dominan MU di The Hawthorns lewat banyaknya operan yang mereka lepaskan.
Di kubu Spurs, ini adalah duel perdana mereka musim ini setelah partainya melawan Everton di pekan pertama ditunda akibat kerusuhan di London.
Harry Redknapp masih boleh berharap yang terbaik dari Luka Modric. Spurs juga masih punya deretan pemain bernaluri menyerang macam Rafael Van der Vaart, Gareth Bale, dan Aaron Lennon di kedua sayap, dan Peter Crouch atau Roman Pavlyuchenko di blok penggempur.
Prospektif Menggila City
Bagaimana dengan City? Menang 4-0 atas Swansea memang bukan ukuran, mengingat lawan adalah tim promosi. Namun, hasil itu menunjukkan The Citizens punya potensi menggila musim ini.
Sergio Aguero sudah unjuk gigi lewat dua golnya ke jaring Swansea. David Silva menunjukkan bahwa dirinya punya peran penting dalam mengkreasi serangan sekaligus penyambung lini depan dan tengah. Belum lagi kehadiran Yaya Toure dan Nigel De Jong yang kokoh sebagai jangkar.
City bakal tandang ke Reebok Stadium, Minggu (21/8) malam WIB menghadapi Bolton yang pada pekan pertama juga menang telak 4-0. Jangan salah, saat melumat QPR, Bolton melakukan 18 tembakan dari sembilan pemain berbeda, lima di antaranya tepat sasaran. Artinya, Bolton punya kolektivitas yang tak boleh diremehkan.
Ivan Klasnic dan Kevin Davies tetap jadi andalan lini depan. Di belakang mereka berdiri empat gelandang Chris Eagles, Martin Petrov, Fabrice Muamba, dan Nigel Reo-Coker. Sebagai sayap, Eagles dan Petrov cukup rajin menjelajah dan melepaskan umpan silang yang membahayakan. (arief rahman)
Kemenangan MU dan City jelas berbeda dibanding hasil imbang yang diraih Chelsea ditahan yang diimbangi Stoke City 0-0, Arsenal ditahan 0-0 oleh Newcastle United, dan Liverpool diadang Sunderland 1-1.
Di Stadion The Hawthorns akhir pekan lalu, MU dengan sejumlah pilar muda menandaskan bahwa kematangan mental adalah faktor penting meraih kemenangan. Pada posisi 1-1, mereka terus menekan West Brom sampai akhirnya Ashley Young membobol gawang lawan hanya 10 menit sebelum bubaran.
Mental juga akan menjadi kunci kala MU melawat ke markas Tottenham Hotspur, Selasa (23/8) dinihari WIB. Celakanya MU tak akan diperkuat duo tembok Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand akibat cedera. Ini bakal menjadi ujian tersendiri bagi bek-bek muda Jonny Evans, Chris Smalling, dan Phil Jones.
Di blok tengah, Alex Ferguson kemungkinan bakal kembali menurunkan Tom Cleverley dan Anderson. Keduanya disebut-sebut sebagai salah satu faktor dominan MU di The Hawthorns lewat banyaknya operan yang mereka lepaskan.
Di kubu Spurs, ini adalah duel perdana mereka musim ini setelah partainya melawan Everton di pekan pertama ditunda akibat kerusuhan di London.
Harry Redknapp masih boleh berharap yang terbaik dari Luka Modric. Spurs juga masih punya deretan pemain bernaluri menyerang macam Rafael Van der Vaart, Gareth Bale, dan Aaron Lennon di kedua sayap, dan Peter Crouch atau Roman Pavlyuchenko di blok penggempur.
Prospektif Menggila City
Bagaimana dengan City? Menang 4-0 atas Swansea memang bukan ukuran, mengingat lawan adalah tim promosi. Namun, hasil itu menunjukkan The Citizens punya potensi menggila musim ini.
Sergio Aguero sudah unjuk gigi lewat dua golnya ke jaring Swansea. David Silva menunjukkan bahwa dirinya punya peran penting dalam mengkreasi serangan sekaligus penyambung lini depan dan tengah. Belum lagi kehadiran Yaya Toure dan Nigel De Jong yang kokoh sebagai jangkar.
City bakal tandang ke Reebok Stadium, Minggu (21/8) malam WIB menghadapi Bolton yang pada pekan pertama juga menang telak 4-0. Jangan salah, saat melumat QPR, Bolton melakukan 18 tembakan dari sembilan pemain berbeda, lima di antaranya tepat sasaran. Artinya, Bolton punya kolektivitas yang tak boleh diremehkan.
Ivan Klasnic dan Kevin Davies tetap jadi andalan lini depan. Di belakang mereka berdiri empat gelandang Chris Eagles, Martin Petrov, Fabrice Muamba, dan Nigel Reo-Coker. Sebagai sayap, Eagles dan Petrov cukup rajin menjelajah dan melepaskan umpan silang yang membahayakan. (arief rahman)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.