Setelah dianggap pupuk bawang, di masa mendatang suporter Semarang bakal menjadi pilar penting perjalanan tim Mahesa Jenar.
Perjuangan mengikuti kompetisi ibarat manusia yang mencari mencari sesuap nasi demi melangsungkan hidupnya. Suporter, menjadi salah satu poros pemasukan PSIS. Sebab itu, musim depan, posisi suporter tak lagi sepele, alias punya bargaining kuat.
Tetapi hal ini akan menjadi ujian tersendiri bagi suporter dan penonton, sejauh mana bisa mencintai PSIS dengan membeli tiket resmi, tanpa mbrobos atau ‘nitip masuk’ lewat panitia yang kebetulan kenal. Sebaliknya, PSIS akan sangat membutuhkan suporter dan penonton.
“Suporter selama ini tidak mempunyai posisi tawar yang tinggi,” kata mantan Ketum Panser Biru Andi Putra Alam Gautama.
Musim depan, imbuh Andi, relasi PSIS dan suporter baru akan ketahuan. Keduanya saling membutuhkan, suporter yang mengeluarkan uangnya untuk tiket akan merasa donasinya yang kecil sangat besar artinya untuk PSIS.
Menurutnya, selama ini suporter hanya menjadi alat kepentingan politik belaka atau sebatas untuk membirukan stadion dengan teriakan lagu-lagu. Tapi ia yakin jika musim depan tak lagi ada relasi seperti itu.
Andi berpendapat, siapapun yang menduduki manajemen tim nantinya tidak menemui kendala berarti, yang penting orang-orang tersebut memiliki tujuan dan target yang jelas dalam membawa tim (PSIS, red) untuk mengarungi kompetisi dan memberi ruang komunikasi dengan suporter.
“Ketika suporter memberi kritikan dan masukan kepada tim, bukan karena tidak suka dengan tim, tapi karena cintanya kepada PSIS begitu besar,” tuturnya.
Setelah manajemen baru nanti terbentuk, ia berharap suporter dengan kreativitas dan semangatnya yang baru, memberi warna perjalanan Mahesa Jenar menjalani kompetisi.
“Tujuan utama suporter itu kan mendukung dan memberikan semangat kepada tim kesayangan, bukan merusaknya,” imbuhnya.
Komisi Suporter
Embrio menggelegaknya energi suporter Semarang sesungguhnya sudah mengapung sejak beberapa tahun terakhir. Bukan hanya SneX dan Panser Biru saja yang menentukan arah tim, melainkan juga sayap-sayapnya macam Panser Pessbuk, SneX Cyber Community, dan bahkan muncul kelompok lain untuk pembaruan seperti ASS PREK!
Dalam diskusi di Rumah Makan Pak Oeban yang digagas PCSCS, Minggu (24/7) lalu, terbukti suara suporter menciptakan perubahan dalam kebijakan Ketua Umum PSIS.
“Suporter semestinya menempati ruang yang luas di sisi tim dan perlu dilibatkan. Keterlibatan itu misalnya dalam seleksi pemain maupun pelatih, juga diperbolehkan menyuarakan kritikan, sepanjang itu untuk kemajuan tim,” tutur Jay Vivaroca, awak PCSC, dalam diskusi tersebut.
Pada akhirnya, suporter kini mendesak pengurus PSIS supaya membentuk institusi yang mewadahi mereka, yakni Komisi Suporter di manajemen PSIS berikutnya.
“Supaya ada jembatan kuat yang menyambungkan kami dengan manajemen maupun pengurus. Kita sama-sama menumpahkan energi untuk tim lah intinya, jadi jangan dianggap macam-macam,” tutur Agus Junianto (Bang Jun), dari unsur SneX. (rif)
Perjuangan mengikuti kompetisi ibarat manusia yang mencari mencari sesuap nasi demi melangsungkan hidupnya. Suporter, menjadi salah satu poros pemasukan PSIS. Sebab itu, musim depan, posisi suporter tak lagi sepele, alias punya bargaining kuat.
Tetapi hal ini akan menjadi ujian tersendiri bagi suporter dan penonton, sejauh mana bisa mencintai PSIS dengan membeli tiket resmi, tanpa mbrobos atau ‘nitip masuk’ lewat panitia yang kebetulan kenal. Sebaliknya, PSIS akan sangat membutuhkan suporter dan penonton.
“Suporter selama ini tidak mempunyai posisi tawar yang tinggi,” kata mantan Ketum Panser Biru Andi Putra Alam Gautama.
Musim depan, imbuh Andi, relasi PSIS dan suporter baru akan ketahuan. Keduanya saling membutuhkan, suporter yang mengeluarkan uangnya untuk tiket akan merasa donasinya yang kecil sangat besar artinya untuk PSIS.
Menurutnya, selama ini suporter hanya menjadi alat kepentingan politik belaka atau sebatas untuk membirukan stadion dengan teriakan lagu-lagu. Tapi ia yakin jika musim depan tak lagi ada relasi seperti itu.
Andi berpendapat, siapapun yang menduduki manajemen tim nantinya tidak menemui kendala berarti, yang penting orang-orang tersebut memiliki tujuan dan target yang jelas dalam membawa tim (PSIS, red) untuk mengarungi kompetisi dan memberi ruang komunikasi dengan suporter.
“Ketika suporter memberi kritikan dan masukan kepada tim, bukan karena tidak suka dengan tim, tapi karena cintanya kepada PSIS begitu besar,” tuturnya.
Setelah manajemen baru nanti terbentuk, ia berharap suporter dengan kreativitas dan semangatnya yang baru, memberi warna perjalanan Mahesa Jenar menjalani kompetisi.
“Tujuan utama suporter itu kan mendukung dan memberikan semangat kepada tim kesayangan, bukan merusaknya,” imbuhnya.
Komisi Suporter
Embrio menggelegaknya energi suporter Semarang sesungguhnya sudah mengapung sejak beberapa tahun terakhir. Bukan hanya SneX dan Panser Biru saja yang menentukan arah tim, melainkan juga sayap-sayapnya macam Panser Pessbuk, SneX Cyber Community, dan bahkan muncul kelompok lain untuk pembaruan seperti ASS PREK!
Dalam diskusi di Rumah Makan Pak Oeban yang digagas PCSCS, Minggu (24/7) lalu, terbukti suara suporter menciptakan perubahan dalam kebijakan Ketua Umum PSIS.
“Suporter semestinya menempati ruang yang luas di sisi tim dan perlu dilibatkan. Keterlibatan itu misalnya dalam seleksi pemain maupun pelatih, juga diperbolehkan menyuarakan kritikan, sepanjang itu untuk kemajuan tim,” tutur Jay Vivaroca, awak PCSC, dalam diskusi tersebut.
Pada akhirnya, suporter kini mendesak pengurus PSIS supaya membentuk institusi yang mewadahi mereka, yakni Komisi Suporter di manajemen PSIS berikutnya.
“Supaya ada jembatan kuat yang menyambungkan kami dengan manajemen maupun pengurus. Kita sama-sama menumpahkan energi untuk tim lah intinya, jadi jangan dianggap macam-macam,” tutur Agus Junianto (Bang Jun), dari unsur SneX. (rif)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.