Sempat ditunjuk oleh Ketua Umum PSIS menjadi general manager, Johar Lin Eng kemudian menemukan kenyataan pahit yang tak disangka-sangka. Muncul komplain dari manajemen lama, dan kemudian Johar memperoleh perlakuan tidak mengenakkan dari kalangan suporter lewat media internet. Bahkan, sebagian menyentuh rasis.
Menghadapi gelombang cercaan sedemikian rupa, Johar memilih diam. “Saya tak menanggapinya dan nothing to lose saja,” ucapnya, tadi malam.
Diam, baginya, lebih baik ketimbang menanggapi mereka yang meledeknya. Ia berpegangan pada prinsip bahwa mereka yang mengaku suporter dan menghinanya itu barangkali tak memahami niatnya mengurusi sepakbola, dan tak bertendensi apa-apa.
Secara berseloroh Johar bahkan ekstrem mengatakan bahwa ia tetaplah Cina seperti apa adanya, biar pun umpama disemprot cat hitam. “Saya Cina, dan tak akan berubah biar pun dicat. Tapi apapun saya tak sakit hati, kok,” tegasnya.
Tentang rumor yang mengatakan bahwa ia anti-LPI, Johar juga membantahnya. “Saya tidak anti-LPI. Kalau pun ada kebijakan tertentu yang bersinggungan dengan LPI, itu karena saya mengikuti aturan PSSI. Bila dulu ada yang kena dampaknya oleh aturan tersebut, itu secara kelembagaan saja, dan sama sekali memutus hubungan pertemanan dengan mereka yang kebetulan ‘orang LPI’,” tandas Johar.
Ke depan, bila PSIS memerlukan pikiran serta tenaganya, Johar menyatakan sanggup. “Saya, Pak Simon (Legiman, Ketua harian PSIS), dan Mas Agung (Nugroho, Sekum PSIS) akan tetap membantu karena kami memang orang PSIS,” kata Johar yang Ketua Bidang Kompetisi, Status, dan Alih Status PSIS ini. (wig)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.